bab: 20

1.1K 89 4
                                    


Jennie memperhatikan Lisa yang
tengah mengupaskan buah apel untuknya.
Tangannya begitu lihai memainkan pisau
kecil, menguliti apel.

"Lo bolos?" tanya Jennie menyadariLisa masih mengenakan seragam sekolah, ditambah sekarang baru pukul 11:00.
Lisa mengangguk, tanpa mengalihkan
fokusnya dari buah apel yang sedang ia
kupas.

"Kenapa?" Lisa berhenti, mengalihkan perhatian sepenuhnya ke Jennie. Sebelah alisnya terangkat.

"Kenapa?" Gumam Lisa, menirukan
pertanyaan Jennie. Jennie menghela napas pendek.

"Maksudnya kenapa lo harus bolos?" jelas
Jennie.

"Lo kan bisa ke sininya nanti pas pulang sekolah, gak harus bolos begini." Lisa melanjutkan memotong buah apelnya.

"Gue kangen, terus gimana dong?"

Uhuk!
Jennie terbatuk, tersedak salivanya mendengar Ucapan Lisa barusan membuatnya terkejut.

"Minum dulu." Lisa yang sigap meraih gelas di nakas lalu membantu Jennie
meminumnya. Jennie mengatur napasnya, menatap serius Lisa.

"Lo bisa gak si kalau ngomong jangan ambigu?"
"Gak'' jawab Lisa balas menatap Jennie.

"Emang kata-kata mana yang ambigu?"

"Kangen."cicit Jennie mendengus pelan.

"Jangan bikin gue salah paham." Lisa mencondongkan tubuhnya ke depan Jennie, memiringkan kepalanya.

"Emang apa yang lo pikirin sampai salah
paham?" Sudut bibirnya terangkat ke atas
ketika melihat Jennie salah tingkah.

"Gak, gue gak mikir apa-apa." Jennie
memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Yakin?"

"Yakin!"

"Hei." Lisa menarik dagu Jennie agar
menatapnya.

"Lo suka gue?" Jennie menelan ludah, pertanyaan macam apa itu? Tapi nyatanya jennie  tidak bisa menjawabnya, ia hanya diam menatap kedua bola mata Lisa yang berwarna hitam pekat.

"Jadi, lo suka gue?" ulangnya dengan
percaya diri.

"Gak!" tukas Jennie, memalingkan wajahnya sedangkan Lisa menaikkan sebelah alisnya, ia kembali mundur ke posisi duduknya semula.

"Padahal gue suka sama lo," gumam Lisa

"Hah?" Jennie sontak menoleh ke Lisa.

"Kenapa?" Lisa menautkan kedua alisnya.

"Salah kalau gue suka sama lo?" Jennie menggeleng pelan.

"Aneh aja, jawabnya.

"Aneh?"

"lya, secara kan kita gak deket. Kita juga
baru kenal. Lagian gak ada yang istimewa
dari gue. Terus apa alasan yang bikin lo
tiba-tiba suka sama gue?"

"Gak ada."

"Gak ada?" Jennie heran.

"Emang kalau suka sama orang harus ada alasannya?"

"Ya, kan biasanya gitu. Cowok kalau
suka sama cewek karena ceweknya cantik
atau pintar" jelas Jennie.

"Gue suka mata lo," ucap Lisa.

"Mata gue?" Jennie mengernyit, bingung,
emang matanya kenapa?

"Gue suka warna mata lo, coklat Cantik
kaya mata kucing, pipi loh juga kaya mandu"Lisa tersenyum setelah berhasil memuji jennie.

What? "Lo samain mata que sama mata
kucing?" Jennie mendengus kesal.

"Iya, kaya kucing oren." Lisa terkekeh,
matanya memperhatikan ekspresi kesal
Jennie yang terlihat menggemaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jennie Kim as NiNi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang