Jika kamu tak mendapatkan kebahagian, maka ciptakanlah sendiri kebahagianmu ucap Lisa
"Kalo lo merasa gak dapet kebahagian, kenapa gak lo ciptain sendiri?"
"Hidup itu sulit gak perlu ditambah rumit. Asal lo bahagia, kenapa lo harus peduli dengan apa kata orang. Mereka saja belum tentu peduli sama lo."
"Lakukan apa pun yang membuat lo bahagia." Ucapan Lisa terus terngiang di pikiran Jennie , membangkitkan tekadnya yang telah lama mati suri.
Jennie memandang Lisa yang tengah berjoged bersama badut mampang, tingkah lucunya membuat Jennie tanpa sadar ikut tertawa.Jika sedang tertawa lepas seperti itu, Lisa tak terlihat menyeramkan, ia malah terlihat sangat tampan dan menggemaskan. Lihat saja, tanpa merasa malu Lisa menggoyangkan pantatnya mengikuti goyangan badut mampang.
"Makasih, Bang." Lisa melambaikan
tangannya pada badut mampang setelah
memberikan selembar uang selembar nominal cukup banyak. la menoleh pada Jennie yang masih tertawa. Lisa tampak terdiam, ia terpesona oleh tawa
Jennie yang mirip kucing gummy smile. Matanya yang menyipit dengan pipi
terangkat ke atas. Jennie terlihat dua kali
lipat lebih cantik."Cantik," gumam Lisa.
"Weah?"Jennie berhenti tertawa, menatap
bingung Lisa. Lisa yang sadar dari lamunannya, seketika menggaruk kepalanya yang tidak gatal, la terlihat salting, tapi dengan cepat Lisa merubah mimik wajahnya jadi seperti biasa lalu la duduk di samping Jennie Dan memalingkan wajahnya menatap Jennie kembali."Gue baru tahu kalo lo bisa ketawa juga," kata Lisa
"Apa?" Jennie berdehem lalu memalingkan
wajahnya karena ia sedikit malu mendengar ucapan Lisa kepadanya.. Entah kenapa ia kembali merasa terintimidasi dengan tatapan Lisa Padahal cowok itu tidak menatapnya dengan tajam."Bisalah, emangnya gue Limbad gak pernah ketawa." Lisa mendengus geli, merebahkan tubuhnya di atas rumput memandang langit yang penuh bintang.
"Loh Laper gak?" tanya Lisa Jennie menoleh, matanya terpaku pada
wajah Lisa yang terkena sinar lampu.
Tentu saja Jennie akui jika lisa tampan, tapi saat tenang seperti ini Lisa terlihat jauh lebih tampan."Huh..!!!"Jennie tersentak, matanya melotot karena Lisa kini memiringkan tubuhnya dan Menyangga kepalanya dengan sebelah tangannya, cowok itu menatap Jennie dengan ekspresi tak terbaca. Jennie merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia terpesona pada Lisa dan sialnya malah kepergok. Bagaimana jika Lisa berpikiran yang tidak-tidak? Bisa besar kepala dia?
"Laper gak?" Tanya Lisa kembali, karena Jennie tak kunjung memberikan jawaban.
Belum sempat Jennie menjawab, perutnya
lebih dulu bereaksi. Jennie memejamkan
matanya karena malu, sementara Lisa tertawa sedikit lebih kencang karena merasa lucu akan sikap Jennie yang sedikit Pemalu."Ayo." Lisa beranjak berdiri, mengulurkan tangannya ke depan Jennie, Jennie mendongak kepalanya menatap Lisa lalu beralih ke tangannya, Jennie tampak ragu untuk menyambut tangan Lisa.
Menyadari hal itu, Lisa langsung menarik
tangan Jennie, Sehingga tubuh Jennie ikut
terangkat berdiri. Jennie hanya pasrah saat
Lisa menggenggam tangannya keluar
dari taman dan berjalan sepanjang trotoar, Tanpa Jennie tahu ke mana tujuan Lisa.Lisa membawa Jennie ke tempat kuliner
malam yang tidak jauh dari taman. Di
sana banyak berbagai stan makanan, baik
lokal maupun luar negeri seperti makanan
khas Korea yang banyak digemari." Loh Mau makan apa?" tanya Lisa, menolehkan kepalanya ke Jennie .
"Apa aja" jawab Jennie , matanya mengamati sekitar, Tempat ini sangat
ramai dipenuhi pasangan muda mudi
yang sedang malam mingguan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie Kim as NiNi
Teen FictionLuka masa kecilnya membentuk kepribadian Jennie menjadi tertutup dan dingin, Trauma akan kematian ibunya membuat Jennie membenci semua laki-laki termasuk ayahnya. Namun semua berubah ketika Jennie pindah ke sekolah barunya, ia bertemu dengan lelaki...