bab 06

836 50 1
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, gerombolan sehun sudah bertengger di parkiran. Sehun sendiri duduk di atas kap mobilnya, menyesap rokok yang ada ditangan.

"Muka lo kenapa?" tanya Jungkook yang
baru tiba.

"Biasa," jawab sehun kembali menyebulkan asap rokok ke udara.

"Lo gak tahu jung? Dia abis di pukulin tadi ..." Temannya seketika mengatupkan bibirnya, karena Sehun melototinya.

"Lo berantem lagi? Sama siapa?" tuntut
Jungkook, meminta penjelasan. Sehun mendengus, membuang puntung rokok ke tanah lalu menginjaknya.

"Gak penting," ucap Sehun
"Terserah ." Jungkook tak lagi menggubris
Sehun, ia memilih merokok dari pada menanyai sehun yang keras kepala.

"Sehun, itu bukannya cewek yang tadi?"
suara taehyung menginterupsi mereka semua. Sehun langsung melihat ke arah koridor, di sana cewek yang tadi menyiramnya tengah berjalan beriringan dengan tyuzu.

"Dia kenal tyuzu?" celetuk Joy
Jungkook yang awalnya tidak peduli kini
mengalihkan perhatiannya ke koridor, saat
mendengar nama tyuzu disebut.
Sehun mengeraskan rahangnya, emosinya menggebu-gebu. Ingatan akan kejadian di kantin kembali berputar di otaknya.

"Sehunn!" Lando menoleh melihat
Irene berlari ke arahnya.

"Gila lo!" Sehun mendengus, ketika Irene menatapnya dengan nyalang.

"Dasar psikopat!" Sehun sama sekali tidak peduli, ia juga tidak merasa bersalah melihat perempuan yang tak sadarkan diri akibat pukulannya yang teramat kencang.

"Bilangin sama temen lo, jangan sok berani jadi cewek." Sehun mendecih, ia sudah berbalik hendak pergi tapi seseorang berlari dan sengaja menabrak bahunya.Sehun yang tersulut emosi seketika berbalik.

"Woy!" teriak Sehun , namun matanya langsung melebar saat melihat siapa pelakunya.

Dia, Lisa ! Rival abadinya. Lisa mengangkat
tubuh cewek itu. la mengabaikan sehun
namun sekilas Lisa menoleh, menatap
tajam sehun sebelum berlari menuju UKS.
Sehun menatap kepergian Lisa, tindakan cowok itu membuat Sehun, bertanya-tanya. Ada hubungan apa antara Lisa dengan cewek itu? Baru kali ini Lisa menunjukkan sikap pedulinya pada cewek. Setahu sehun, Lisa dan dirinya sama. Sama-sama membenci perempuan.

Tak berselang lama lisa kembali datang, cowok itu menuju meja sehun dan teman-temannya yang sedang berkumpul di pojokan. Tanpa babibuta Lisa langsung
melayangkan bogem mentahnya ke
rahang sehun.

Lisa membabi buta memukuli sehun, tak memberikan kesempatan Sehun untuk
melawan. Beruntung teman-teman sehun
langsung melerainya, mereka menahan
tubuh Lisa yang terus-terusan ingin menerjang sehun yang sudah babak belur.

"Gue peringatin sama lo, jangan pernah sentuh dia barang seinci. Apalagi pake
tangan kotor lo!" Lisa meludah ke samping sehun, lalu pergi meninggalkan Sehun yang tak berdaya.Sehun mengepalkan tangannya. Matanya berkilat, sorot mata sehun masih tertuju pada Jennie yang sedang berdiri di dekat mobil Mercedes-Benz warna hitam.

" Kim Namjoon ' panggil sehun. Namjoon yang duduk di depannya refleks mendongak.

"Cari tahu Soal dia." Namjoon menoleh ke belakang, mengikuti tatapan sehun. Namjoon yang paham siapa
yang dimaksud oleh sehun langsung
mengangguk, mengacungkan sebelah
jempolnya pada sehun.

"Siip."

***

Pelajaran terakhir baru saja usai, padahal bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Irene sedari tadi sudah menggerutu, menyumpah serapah guru botak yang memakan waktu lama pada jam pelajaran matematika. Kepala Irene pening, rasanya mau pecah melihat rumus-rumus yang ada di papan tulis.

Jennie Kim as NiNi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang