bab 05

841 71 0
                                    

Jennie menghela napas untuk yang
kesekian kali. Melihat antrian yang begitu
panjang, membuat kesal Jennie semakin
memuncak. Gara-gara minumannya
diambil Lisa, mau gak mau Jennie harus
membeli di kantin dan mengantri panjang
di kasir.

Kaki Jennie sudah pegal kelamaan berdiri,
hingga akhirnya tiba giliran jennie. Baru saja Jennie meletakkan botol airnya, tiba-tiba seseorang menyerobot antrian.

"Kyaaa!!" teriak Jennie, hilang sudah
kesabarannya. Cowok itu menoleh, menatap Jennie dengan datar.

"Lo harusnya ngantri, bukan nyerobot
gitu aja, gerutu Jennie Cowok itu mendengus, mengabaikan Jennie dan kembali berbalik. Jennie melotot emosinya semakin menggebu-gebu.
Apa-apaan coba? Dirinya sudah ngantri
lama tiba-tiba diserobot gitu aja. Jennie jelas tidak terima.

"Woy!" Jennie menarik seragam cowok itu,
menariknya ke belakang.

"Mba, punya saya dulu," ucap Jennie pada kasir.

"Heh!" Cowok itu menarik bahu Jennie, sampai Jennie tertarik mundur.

"Lo gak tahu siapa gue?"Jennie menaikkan sebelah alisnya, menatap wajah cowok itu.

"Gak tuh, gak penting buat gue." Jennie kembali berbalik, membayar pada kasir.

"Heh mau ke mana?" Cowok itu menarik
Jennie yang sudah akan beranjak pergi.

"Bukan urusan lo." Jennie menghempas tangan cowok itu dari pergelangan
tangannya.

"Lo bener-bener cari masalah."

"Apa?" Jennie menoleh dan saat itulah
wajah jennie disiram air oleh cowok itu.

"Lo!" Jennie menatap nyalang cowok itu.

"Kenapa? Mau marah? Itu akibatnya
kalo lo berani sama gue." Cowok itu
tersenyum sinis, lalu pergi meninggalkan
Jennie.

Jennie mencengkram botol airnya, semua
anak melihatnya prihatin. Jennie benci
ditatap seperti itu dan ini semua gara-gara
cowok sialan itu. Jennie menoleh ke cowok
itu, matanya menatap nyalang punggung
cowok itu.

"Kyaaa!!!" teriak jennie cowok itu menoleh
dan jennie langsung menyiramnya dengan
air mineral.

"Harusnya lo gak nyiram gue" kata Jennie.
Cowok itu mengumpat, dia mencengkram kerah seragam Jennie.

"Lo cewek sialan!" Cowok itu memajukan
wajahnya dan Jennie tanpa merasa takut
membalas tatapan tajam cowok itu.

"Apa?" tantang Jennie. "Lo mau pukul gue?"

"Ya, gue bakal pukul lo!" Detik berikutnya jennie tersungkur ke lantai tak sadarkan diri, darah segar mengalir dari hidungnya.

"Sehun!" teriak Irene saat melihat kejadian itu.

"Gila lo!" Irene menatap tajam Sehun yang sama sekali tak merasa bersalah.

"Dasar psikopat!" Irene langsung menolong Jennie yang tak sadarkan diri.

"Jennie , bangun jen"

"Bilangin sama temen lo, jangan sok
berani jadi cewek." Sehun mendecih, lalu
pergi meninggalkan kerumunan di kantin.

****

Jennie terbangun ketika aroma menyengat
menyerbak ke hidungnya. Matanya
perlahan terbuka, Jennie memandangi langit-langit ruangan berwarna putih.

"Aku di mana?" gumamnya, sembari memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Akhirnya kamu sadar juga, kamu di
UKS." Jennie menoleh, seorang perenmpuan mengenakan jas putih berdiri di sampingnya.

Jennie Kim as NiNi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang