Sesampainya kami di penthouse, Melvin memegang tanganku dia membawaku menuju kamarnya.
Langkah kakinya sangat cepat dan aku harus mengikuti langkah cepatnya itu.
Pasti dia merasa kesal, di perjalanan sampai kita di penthouse tidak ada keluar satupun kata yang dia ucapkan.
Dia terus berjalan sambil memegang tanganku tanpa melihat ke arahku dia berjalan dengan pandangan lurus ke depan.
Kami sampai di kamar Melvin, aku tak tahu dia akan melakukan apa.
Aku melihat dia membuka tuxedonya dengan terburu-buru tanpa menatapku, dan ada perasaan kecewa didalam hatiku.
Lalu dia membuka satu persatu kancing kemeja putihnya apa yang akan dia lakukan.
Dia memperlihatkan dada bidangnya dan hanya menyisakan celana yang dia pakai, apa yang akan dia lakukan.
Perlahan aku melihatnya berjalan menghampiriku, dia terus menatapku dan kemudian dia menarikku untuk masuk kedalam pelukannya.
Lalu dia menciumku dan terus menciumku, aku hanya diam dan menatap matanya yang tertutup.
Dia memegang kedua pipiku sambil terus mencium bibirku." Aku harus menghapus jejak itu,, aku harus menghilangkannya dari bibirmu,, hanya aku yang boleh menciummu baby hanya aku " lalu dia kembali menciumku dengan sangat rakus.
Aku hanya mengikuti apa maunya karena aku pun menginginkannya.Melvin lalu memelukku dengan sangat erat dengan posisi dia masih menciumku.
Tangannya membuka bajuku dengan perlahan, aku menahan nafasku karena aku merasa belum terbiasa akan hal ini.
Dia melepaskan pakaianku hingga tak tersisa sehelai pun, dia masih terus menciumku pasti bibirku akan terasa bengkak nantinya." Kau hanya milikku baby " Melvin merebahkan tubuhku dan kamipun melakukannya.
Aku menyerahkan semua milikku bahkan harga diriku kepadanya malam ini.Hingga tengah malam aku tidak bisa untuk tidur, aku memutuskan untuk memakai kemeja putih Melvin aku berjalan menuju balkon dan melihat pemandangan kota New York yang sangat indah.
Aku memikirkan hal gila yang telah aku lakukan bersama Melvin tadi, aku merasa malu dan juga merasa bahagia.
Aku merasakan pelukan hangat Melvin dari belakangku." Apa kau menyukainya? " Ucap Melvin berbisik kepadaku.
Aku hanya terdiam aku tidak tahu harus menjawab apa, aku sangat malu.
Melvin membalikkan tubuhku untuk menghadapnya, aku memalingkan wajahku agar aku tidak menatapnya." Mengapa kau tidak menatapku baby? " Ucap Melvin. Aku mencoba melepas pelukannya tapi di tahan oleh Melvin dia kembali menciumku.
" Kau menggemaskan " setelah Melvin melepaskan ciumannya dia memeluk erat tubuhku.
" Aku mencintaimu,, terima kasih karena kau telah menyerahkan dirimu padaku aku sangat bahagia " ucap Melvin, dia mengusap punggungku dengan sangat lembut.
" Apa kita bisa kembali tidur? Ini sudah larut malam " ucap Melvin dan aku menyetujuinya.
****
Semenjak malam itu Melvin semakin posesif kepadaku, tidak ada celah sedikit pun untuk aku bisa jauh darinya.
Saat ini kita sedang makan siang di Restaurant Melvin, aku ingin makan siang bersamanya." Ini sangat lezat Melvin " ucapku, aku sangat menyukai beberapa menu di Restaurant Melvin.
" Makanlah,, kau harus makan yang banyak baby,, aku tidak ingin kau sakit " Melvin mengelus lembut tanganku.
Aku sangat bersyukur bisa memilikinya, meskipun awalny sangat sulit untuk menerimanya.
Tapi karena perjuangannya aku bisa mencoba untuk membuka hatiku untuknya." Silahkan minumannya tuan Melvin dan Miss Putih " ucap Ferdy.
" Terimakasih " ucap Melvin.
" Apa kau sudah makan Fer? Ini sudah jam makan siang " ucapku.
" Setelah ini selesai aku akan makan Miss " ucap Ferdy.
" Please panggil aku Putih " aku merasa risih mendengar temanku memanggilku seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My White
RomanceMungkin pria ini sudah mendapatkan karmanya karena telah mempermainkan setiap wanita Dia tunduk oleh satu wanita dia jatuh cinta kepada wanita ini tanpa dia sadari, Wanita ini berbeda menurutnya karena tidak seperti wanita lainnya yang siap melaku...