PART 27

40 2 0
                                    

RAFAEL POV

Putih Elfreda Auliti gadis yang selama ini aku kagumi dan aku cintai ternyata dia adalah saudara perempuanku.
Bagaimana caranya agar aku bisa menghilangkan perasaan ini, aku begitu mencintainya.
Aku yang selalu menemaninya ketika dia merasa sedih, dan aku juga yang slalu ada untuknya.
Mengapa harus ada Melvin yang hadir di hidupnya sekarang?
Mengapa dia bisa mencintai Melvin aku yang hadir terlebih dahulu di hidupnya bukan Melvin.
Seharusnya aku tidak usah mengetahui bahwa dia adalah saudaraku, aku ingin sekali memilikinya.
Putih aku mencintaimu.

Aku saat ini sedang berada di penthouse ku, aku menatap sekelilingnya dan berpikir bahwa aku pun kaya sama seperti Melvin.
Aku pun punya club ternama di New York seharusnya aku bisa merebutnya dari Melvin.
Persetan dengan persaudaraan yang aku inginkan hanyalah Putih menjadi milikku.

Aku teringat dengan kejadian tadi saat aku berada di penthouse Melvin.
Mengapa aku melihat Putih penuh dengan lebam di tubuhnya ?
Apa dia di siksa oleh Melvin? Apa dia ingin sekali pergi dari sana tapi dia takut oleh Melvin.

Ini tidak bisa di biarkan aku harus bertemu lagi dengannya.
Selama ini aku merasa bersalah karena aku telah menciumnya, tapi apa yang aku lihat tadi tubuhnya penuh dengan lebam.
Apa yang Melvin lakukan padanya?
Tidak pernah terpikirkan sedikit pun olehku untuk menyakitinya.
Aku mencoba menghubungi Putih kembali lewat ponselku.

" Halo " terdengar suara indahnya, aku sangat merindukan suara indah ini.

" Kau dimana? Apa aku bisa bertemu lagi denganmu? " Aku ingin sekali memeluknya.

" Aku di Restaurant Melvin Raf,, ada apa? " Ucapnya, suaranya terdengar sangat manja membuatku ingin sekali menjaganya selalu.

" Aku ingin menemuimu " terdengar helaan nafasnya, apakah Melvin melarangnya ?

" Jika Melvin tahu dia tidak akan menyukainya Raf "

" Kenapa begitu? Kita sudah berteman lama dan sekarang kau adalah saudaraku apa Melvin melarangmu untuk bertemu saudaramu sendiri? " Aku mencoba mendapatkan keberuntunganku tidak masalah jika aku harus membawa kata persaudaraan agar aku bisa bertemu dengannya selalu.

" Baiklah Raf,, aku tunggu di sini aku tidak bisa kemana-mana,, Melvin mengawasi ku " ucapnya, sejak kapan dia menuruti apa kata Melvin.

Aku langsung melajukan mobilku dengan sangat cepat, aku sudah tidak sabar lagi untuk menemui My White.
Aku ingin dia ikut denganku ke penthouse, aku ingin dia tinggal denganku bukan dengan Melvin.
Aku terus melajukan mobilku dengan cepat, dan sampailah aku di Elegante Restaurant.

" Untuk berapa orang tuan? " Ucap salah satu pelayan disini.

" Untuk 2 orang,, aku sudah mempunyai janji dengan Putih bisa tolong kau panggilkan "

" Miss Putih? Mohon ditunggu tuan,, silahkan duduk " dia mempersilahkan ku untuk duduk aku belum memesan apapun, aku harus menunggu Putih terlebih dahulu.

Aku melihat pelayan tadi berbisik kepada rekan kerjanya, mereka berdua melihatku dengan ekspresi bingung dan takut.
Namun ku abaikan, aku hanya akan duduk disini menunggu Putih untuk menemui ku.
Sekitar 30 menit aku menunggunya mengapa lama sekali, harus berapa lama lagi aku menunggunya.
Terdengar pergerakan kursi di hadapanku, aku melihat Melvin mempersilahkan Putih untuk duduk dan kemudian dia menyusul untuk duduk juga di hadapanku.
Yang aku inginkan hanya aku dan Putih bukan bertiga seperti ini.

" Apa yang ingin kau katakan Raf " ucap Putih, dia sangat cantik sekali aku melihatnya memakai gaun putih seperti ini.

" Aku hanya ingin menemuimu " ucapku.

My WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang