Happy reading ya!
---------------------------------
Abby POV
"Abby, senyum dong sayang?" bisik mamaku pelan saat melihat wajahku yang ditekuk seperti kardus diinjek-injek kaki. Gimana mau senyum Ma, kalau bentar lagi aku bakal nikah. Iya kalau nikahnya sama orang yang kita cintai Ma, lah ini boro-boro mencintai aku, kenal aja enggak!
Kurasa kebanyakan impian para gadis pasti sama sepertiku, menginginkan sebuah pernikahan yang terdapat cinta suci didalamnya. Menurutku pesta pernikahan adalah hal yang paling teromantis yang bisa terjadi di dunia ini. Ada banyak berjuta cinta dan juga perasaan menyenangkan terselip disana, dan aku sendiri tidak bisa menggambarkan kebahagiaan itu satu persatu.
Dulu aku selalu bermimpi tentang pesta pernikahanku yang sangat indah, aku ingin menikah diatas balon udara seperti di drama-drama romantis yang sering aku tonton di televisi. Aku ingin menikah dengan pria yang tepat, pria yang benar-benar mencintaiku dan aku juga mencintainya dengan sepenuh hatiku.
Tapi kenyataanya yang ada sekarang aku harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak mencintaiku. Demi Tuhan, apa salahku sampai engkau dengan teganya memberiku cobaan seberat ini. Aku masih muda, dan aku dipaksa untuk menikah?
"Saya terima nikah dan kawinnya Abbynaya Fattarof Aiden Binti Danu Ardano Aiden dengan maskawinnya yang tersebut tunai."
"Saaahh..." ucap pak penghulu yang menikahkanku.
"Saaaaaahh!!" jawab serentak para saksi yang berada didalam ruangan ini dengan senyum bahagia.
Apa aku harus bahagia setelah ini?
"Alhamdulilah.." ucap Pak penghulu kemudian.
***
Selang beberapa menit setelah acara pernikahanku dengan lelaki misterius itu selesai, berita duka tiba-tiba datang menghampiri keluarga kami.
Kak Alisha meninggal!
Ya Tuhan! Bencana apa lagi ini?!
Aku shock tentu saja, adik mana yang tidak shock ketika mengetahui kakaknya sendiri pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Bahkan aku tampak seperti mayat hidup setelah mendengar berita duka yang disampaikan oleh dokter Sam, dokter tampan yang menangani penyakit kakakku.
Bahkan aku sendiri tadi sempat pingsan alias tak sadarkan diri, bagiku ini seperti mimpi buruk. Aku masih ingat, baru beberapa menit yang lalu aku menikah dengan orang asing yang tidak aku kenal sama sekali. Itu juga atas dasar permintaan terakhir dari kakakku, jika bukan dia yang meminta, aku bahkan tidak akan mau!
Dia pikir, pernikahan itu sebuah mainan apa?! Seenaknya saja memintaku untuk menikah tanpa alasan! Ada sih ya alasannya, tapi bagiku itu bukan sebuah alasan yang tepat. Itu terlalu mengada-ada dan tidak masuk akal juga tentunya.
Tapi saat ini hanya itu satu-satunya yang bisa aku lakukan untuknya, berusaha untuk membahagiakannya disaat terakhir seperti ini . Karena aku sadar, selama ini aku terlalu takacuh pada kakakku, aku terlalu sibuk pada duniaku. Dan baru sekarang aku menyesalinya, sungguh! kenapa tidak dari dulu aku peka terhadap sikap kakakku yang sedikit aneh itu.
Aku rela melepaskan masa mudaku untuk menikah muda demi kakakku, asalkan dia sembuh apapun akan aku lakukan untuknya. Tetapi kenapa, setelah aku mengabulkan permintaannya dia malah pergi meninggalkan aku begitu saja?! Kenapaaaa Tuhan? Kenapa?!
Aku masih menunduk dan menangkupkan wajahku dengan kedua tanganku sambil menangis sesenggukkan saat kusadari seseorang mendekatiku. Mama?
"Sudahlah By, jangan menangis terus sayang. Mungkin ini sudah menjadi takdir kakakmu untuk meninggalkan kita semua dengan cara seperti ini..." bisik mamaku pelan sambil mengelus-elus rambutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wedding
RomanceEntah ini pantas disebut sebagai kesialan atau keberuntungan bagi Abby, karena tidak ingin menanggung malu tiba-tiba saja ia disuruh orangtuanya untuk menggantikan pernikahan kakaknya yang sedang sakit kronis di rumah sakit untuk menikah dengan calo...