Haloooo semuaaaaaa, Abby-Arzhanka nongol lagi nih..siapa disini yang hatersnya Azka? Ayo angkat tangannn...hahaa
Aku bakal nongolin dia di part ini, semoga sukaaa yaa...Happy reading ya, HUG....HUG... LOVE..
---------------------------------
Author POV
Sudah tiga hari ini Abby memutuskan untuk tidak masuk kekantornya. Kakinya yang terkilir itu masih belum sembuh sepenuhnya. Sebenarnya sudah hampir sembuh. Tapi Arzhanka sama sekali tidak mengizinkannya untuk keluar dari rumah dengan alasan yang menurut Abby tidak masuk akal.
"Kakiku ini cuman terkilir Ash! aku rasa kakiku sudah lumayan sembuh kok. Buktinya aku sudah bisa jalan walaupun aku pake tongkat penyangga. Kupikir alasan kamu mengurungku di rumah itu hanya karena akal-akalan kamu saja!" Tuduhnya kesal setengah mati.
"Apa maksudmu?" Tanya pria itu tidak mengerti.
"Iya. Kau mengurungku di rumah agar aku tidak bisa kemana-mana kan? Aku tahu Ash bagaimana kelakuanmu jika diluar sana! Kau bermesra-mesraan dengan wanita simpananmu saja aku tidak marah. Kenapa aku tidak boleh?" Sembur gadis itu dengan nada emosi. Kali ini Abby tidak lagi memendam apa yang ingin dia katakan.
Abby tidak cemburu melihat pria itu bergandengan tangan dengan wanitanya. Hanya saja ia merasa bosan jika terus-terusan berada di rumahnya. Tidak ada teman yang bisa diajaknya mengobrol untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Tidak bisakah ia merasa bebas?
"Dengar gadis bodoh! Aku menyuruhmu tetap tinggal di rumah agar kaki jelekmu itu bisa cepat sembuh. Kenapa kau malah menuduhku yang tidak-tidak?!" Jawabnya tidak kalah emosi. Pria itu kembali menghela napas frustasi, tidak habis pikir dengan cara pikir gadis yang ada dihadapannya. Sangat keras kepala. Batinnya berseru.
"Kalau sampai aku melihatmu nekat pergi. Kau sendiri yang akan menanggung akibatnya!" Ancamnya terdengar tidak bisa dibantah.
"Tapi kan aku sudah sembuh Ash! Kenapa kau memperlakukanku seolah-olah aku ini mempunyai penyakit yang mematikan saja. Ingat, kakiku hanya terkilir bukan mau di amputasi." Gumamnya geram sambil menunduk. Malas saja memandang wajah pria yang sangat menyebalkan.
Pria itu tidak mengatakan apapun dan dia memilih meninggalkan Abby sendirian di kamarnya. Daripada meladeni perdebatannya yang tidak ada pangkal ujungnya lebih baik ia melanjutkan kembali sisa pekerjaannya yang sempat tertunda tadi di kamar pribadinya. Pikir pria itu dalam hati.
"Bibi!" Teriak Abby pada ARTnya karena merasa kesal sudah diabaikan oleh pria itu.
Bisa-bisanya dia sedang berbicara padanya dan dengan seenak jidatnya pria itu malah pergi meninggalkannya. What the hell? Ini tidak bisa dibiarkan. Abby geram bukan main merasa telah diabaikan dan sekarang dia akan menunjukkan sifat pembangkangnya pada pria arogant itu. Batinnya berteriak giang.
Seulas senyum manis terukir di bibirnya yang tipis. Abby sudah tidak sabar untuk segera pergi dari rumah besar ini. Biar saja lelaki itu akan marah padanya nanti. Itu urusan belakang. Yang terpenting hari ini ia akan bersenang-senang.
Bik Sarah datang ke kamar Abby dengan wajah cemasnya. Ia pikir Abby sedang terjatuh atau terkena sesuatu mengingat kedua kaki majikan mudanya sedang sakit karena terkilir. Itulah yang membuatnya sangat khawatir padanya.
Tapi bukan raut wajah penuh kesakitan yang ia lihat melainkan wajah penuh keceriaan yang dilihatnya. Sarah tampak bingung dengan majikan mudanya yang sedang tersenyum penuh arti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wedding
RomanceEntah ini pantas disebut sebagai kesialan atau keberuntungan bagi Abby, karena tidak ingin menanggung malu tiba-tiba saja ia disuruh orangtuanya untuk menggantikan pernikahan kakaknya yang sedang sakit kronis di rumah sakit untuk menikah dengan calo...