Patah hati...patah hati...pataaaaahh hatiii! rasanya tuh kayak kedampar di sungai amazon terus dikerumuni sama anaconda yang super gede itu...ihh rasanya nyesek banget tau nggak!😢
Gimana gk nyesek, udah nulis lebih dari +1K eh malah gk ke save! Fix... sakit nya tuh disini * nunjuk ke ati.😈 Dan untuk chapter ini maaf bgt karena byk yang berubah kata2nya dari chapter pertama yang aku buat. Tapi yowes lah, aku bisa apah...
^^Hai Readersku yang paling kece-kece bin cakep2... Eke datang lagi nih. hahaa *Evil Laugh.
Maaf agak ngaret postingnya ya, you know me lah, eke kan suka stuck sendiri kalau kelamaan gk nulis.😆OKE ENJOY YA.
----------------------------Author POV
BRUAAKK!!
Abby sangat terkejut mendapati Clara aka musuhnya tiba-tiba muncul di depan pintu kamarnya dengan wajah merah padam menahan amarah. Ia tak habis pikir kenapa wanita jadi-jadian itu bisa dengan mudah masuk ke dalam rumahnya tanpa izin.
Pada kemana sih perginya security di rumah ini? bukannya mereka sudah diperingatkan agar wanita super bar-bar itu tidak lagi diijinkan masuk kedalam rumahnya eh yang benar rumah milik suaminya - Gerutu Abby dalam hati.
Gadis berambut panjang itu segera beranjak dari tidurannya sambil meringis menahan nyeri di tangan kanannya yang sedikit memar efek dari sikap brutalnya pada suaminya 2 hari yang lalu.
"Apa yang kau lakukan di kamarku?!" Tanyanya dengan geram sambil menahan emosi yang sudah merangkak di ubun-ubun.
Gadis berambut panjang itu sengaja menekan kuat amarah di dalam dirinya agar ia tidak terlihat terpancing oleh kata-kata yang keluar dari mulut tajam Clara.
Clara tersenyum miring dan sengaja berjalan angkuh mendekat ke arahnya. "Kupikir kau pasti sudah tau maksud kedatanganku kemari." Katanya dengan nada mengejek. "Aku hanya ingin memberi kabar baik untukmu, kau pasti sangat menyukainya." Lanjutnya dengan nada dibuat-buat kemayu mungkin.
"Ini tentang suamimu." lanjutnya lagi dengan seringaian aneh di bibirnya yang tipis.
Kedua alis Abby saling bertaut bingung dan berbagai macam pertanyaan aneh berseliweran memenuhi pikirannya. Ada apa dengan suamiku?- pikirnya dalam hati.
"Ohya? memangnya ada apa dengan suamiku?" Tanya Abby dengan nada dibuat senormal mungkin agar suaranya tidak terdengar bergetar karena sedang menahan emosi di dadanya.
Mendengar nama suaminya disebut-sebut olehnya tadi, mendadak hatinya bergemuruh seperti ada petir yang menyambar-nyambar dirinya disiang hari. Darah mudanya tiba-tiba membara saat percikan api itu dengan sengaja ditebar keseluruh organ tubuhnya. Tapi gadis itu menyembunyikannya dengan sangat pintar.
Bukanya menjawab Clara malah tertawa terbahak-bahak seperti nenek lampir yang sudah berhasil ngebully anak buahnya karena tindak kebodohannya. Apa dia sedang menertawakanku?- Tanya Abby dalam hatinya.
"Hei!! cepat katakan atau aku akan menyeretmu paksa keluar dengan tanganku ini?!" Ujar Abby yang sudah tidak mampu lagi mengendalikan gejolak emosi yang sudah membara di dadanya.
"Kau pikir aku takut dengan ancamanmu itu huh?" Jawabnya sinis lalu dengan sengaja Clara mendorong keras tubuh mungil Abby hingga tersungkur di ranjang tempat tidurnya.
Melihat sikap Clara yang semakin menjadi-jadi padanya membuat emosi Abby kian tersulut. Dengan memantabkan segenap hatinya Abby berdiri dari telentangnya dan menatap tajam Clara seolah-olah jika menatap mata itu bisa membunuh seseorang, mungkin saat ini wanita setengah ular itu sudah mati di tatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wedding
RomanceEntah ini pantas disebut sebagai kesialan atau keberuntungan bagi Abby, karena tidak ingin menanggung malu tiba-tiba saja ia disuruh orangtuanya untuk menggantikan pernikahan kakaknya yang sedang sakit kronis di rumah sakit untuk menikah dengan calo...