Happy reading ya?!
-------------------------
Author POV
Ini sudah tepat keseminggu sejak kepulangan Abby dari rumah sakit tempo hari. Dan sejak itu pula wanita berambut panjang itu tidak mau lagi berdekatan dengan suaminya. Ia selalu merasa mual dan merasa kesal tingkat akut saat dirinya bertemu sapa atau sekedar dekat dengan Azka.
Azka yang merasa dijauhi oleh istri tercintanya hanya bisa menghela napas pasrah berkali-kali saat lagi-lagi istri mungilnya mengusirnya keluar dari kamarnya. Begitu benci kah calon anaknya kepadanya sehingga sang ibu tidak mau berdekatan lagi dengannya, batin Azka tersenyum kecut.
Setau Azka, biasanya kalau ibu hamil inginnya selalu dekat-dekat dengan suaminya. Bermanja-manja dan lain sebagainya. Contohnya seperti istri Steven, salah satu sahabat Azka yang menikah 4 bulan yang lalu. Steven pernah bercerita padanya kalau istrinya itu sedang hamil jalan dua bulan, dan sejak istrinya hamil itulah istri Steven tidak pernah mau berjauh-jauhan dengan suaminya walau barang sedetik pun.
Steven selalu mengeluh padanya saat istrinya yang sangat posesif itu mengikutinya kemana-mana. Mungkin karena bawaan dari sang bayi yang membuat ibunya bersikap aktif seperti itu padanya. Setiap kali Steven terlambat pulang ke rumahnya karena suatu pekerjaan yang mendadak, istri tercintanya bukan main marah kepadanya.
Bahkan Steven hampir bercerai dengan sang istri yang tengah mengandung buah hatinya gara-gara masalah sepele. Apa lagi masalahnya kalau bukan perkara salah paham dengan sekretarisnya. Kalau saja Azka tidak mau menasehati sahabatnya yang pada saat itu hatinya tengah panas membara gara-gara tuduhan dari sang istri, mungkin sekarang mereka berdua sudah berpisah.
Teringat kisah asmara sahabatnya yang unik, Azka merasa sangat iri dengan keberuntungan yang diperoleh sahabat baiknya itu. Steven benar-benar beruntung karena selalu dibutuhkan oleh istrinya saat hamil buah hatinya. Sedangkan dia sendiri? jangan ditanya lagi, bagaimana mau dekat kalau dalam radius 5 meter saja istri mungilnya sudah mencak-mencak meminta dirinya untuk segera menjauh darinya.
Pernah suatu hari saat Azka pulang dari kantornya, ia benar-benar lupa kalau istrinya sangat anti berdekatan dengannya. Selesai membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, seperti biasa Azka langsung merebahkan tubuhnya yang lelah di ranjang tidurnya sama seperti sebelum istrinya mengandung, lelaki itu selalu memeluk sang istri sebelum tidur.
Baru lima detik ia memeluk istrinya dan sedetik kemudian wanita berlesung pipi itu langsung bangun dari tidur lelapnya dan berlari ke arah westafel dan memuntahkan semua isi perutnya. Wajah istrinya benar-benar terlihat pucat seperti mayat hidup. Dan sejak saat itulah Azka tidak mau lagi menentang pantangan wajib yang harus ia patuhi. Azka bahkan rela tidak dibutuhkan lagi oleh istrinya asalkan istri tercintanya tidak sekarat lagi.
Lelaki itu bahkan rela tiap malamnya harus tidur didepan kamarnya, asalkan istri cantiknya tidur cukup baik tanpa harus terganggu karena keberadaannya.
***
"Sayang, pagi ini aku ikut ke kantor kamu ya?" tanya Abby saat melihat suaminya telah selesai memakan sarapannya. Hanya telur dadar yang bisa wanita bermata bulat itu sajikan untuk suaminya. Itu pun karena Abby merasa kasihan kepada Azka, tidak ada yang membantunya menyiapkan sarapan selain dirinya.
Mama kandungnya sudah seminggu yang lalu balik ke Cirebon dikarenakan perusahaan papanya yang tidak bisa ditinggal terlalu lama oleh pemiliknya.
Sedangkan mama mertuanya yang sekarang bagaikan mama princess disneyland, yang baiknya jangan ditanya lagi. Abby hampir berdoa supaya mama mertuanya yang super cerewet itu berubah kembali menjadi mama mertuanya yang jahat seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wedding
RomanceEntah ini pantas disebut sebagai kesialan atau keberuntungan bagi Abby, karena tidak ingin menanggung malu tiba-tiba saja ia disuruh orangtuanya untuk menggantikan pernikahan kakaknya yang sedang sakit kronis di rumah sakit untuk menikah dengan calo...