9. Ini cinta?

104 22 4
                                    

Di atas ranjang ada dua orang yang berpeluk mesra tertidur nyenyak. Varo dan Atthala masih tertidur mereka dan merasa terganggu dengan alaram yang terus berbunyi di hp Atthala.

Tak selang beberapa lama Atthala terbangun, Atthala merasa ada sesuatu yang memeluknya, mata Atthala susah terbuka karena dia masih sangat ngantuk.

Mata Atthala terbuka menampikan muka Varo yang masih tertidur nyenyak, Atthala binggung dia melamun memandang wajah Varo. "Dia?" Batin Atthala berfikir apa yang sedang terjadi.

Atthala masih melamun. "Kau sudah bangun, Hm?" tanya Varo menatap Atthala dan tangannya masih memeluk pinggang Atthala.

Atthala terkejut langsung mendorong Varo hingga jatuh ke lantai.

Brak

"Akh" Varo kesakitan karena jatuh dari ranjang yang cukup tinggi.

"Yak!" geram Varo "apa apaan kau" emosi Varo dia berdiri dan langsung menarik tangan Atthala. "Aduh, gak usah narik narik ih" ringis Atthala tangan nya di tarik cukup kuat.

Varo yang melihat Atthala kesakitan pun merasa iba dan melepaskan tangan Atthala. Atthala mengelus tangannya yang baru saja di tarik Varo. "Jika kau tidak ingin di kasari, maka jaga sikap mu, kau hanya babu di sini" ucap Varo meninggalkan Atthala lalu memasuki kamar mandi.

Atthala yang mendengar itu pun terdiam, karena memang dia hanya babu di sini tapi kenapa sakit sekali perkataan Varo barusan, tak mau pusing Atthala turun dari ranjang ia mendekati pintu hendak keluar namun dia urungkan niat itu, karena teriakan dari Varo.

"JANGAN KAU KELUAR SEBELUM SAYA MENGIJINKAN!" teriak Varo dari dalam kamar mandi.

Mendengar apa yang di katanya Varo, Atthala menuju sofa yang ada di kamar Varo, duduk dengan tenang Atthala menunggu Varo selesai mandi.

***

Grhana dari pagi ke sekolah karena ingin menunggu Atthala, Grhana mondar mandir nyari Atthala namun sampai bel masuk sudah berbunyi mau tidak mau Grhana langsung masuk.

"Astagah hala kemana? mana udah masuk lagi, yaudah lah masuk dulu nanti di kira telat lagi. Grhana berjalan masuk ke sekolah dia tetap mencoba mencari Atthala.

Namun tetap Grhana tidak menemukan Atthala di mana mana " hala kemana sih? Masa iya dia gak sekolah" batin Grhana pusing nyarin Atthala.

Sepanjang pelajaran Grhana selalu memikirkan Atthala karena dia tidak mendapatkan informasi tetang di mana Atthala sekarang berada.

Grhana gelisa sungguh gelisa Atthala masih tidak mengangkat telpon dari Grhana dari semalam. "Aduh hala mana sih, masa gak di angkat angkat telpon aku" batin Grhana.

Bahkan sampai pulang sekolah Atthala tak kunjung mengangkat telpon Grhana, Grhana panik namun masih berfikir positif.

***

Varo dan Atthala makan bersama di meja makan, mereka tak seperti babu dan tuannya malah seperti pasangan yang amat romantis, bahkan Varo seperti meratukan Atthala.

"Kenapa dia baik pada ku?" batin Atthala heran apa yang terjadi.

Varo melihat Atthala hanya mengaduk ngaduk makanannya. "Kenapa hanya di aduk? Gak mau makan?" tanya Varo menaikan sebelah alisnya.

"A-ah itu, gapapa cuman kenyang" ucap Atthala kaget.

"Makan." cetus Varo dia tak mau Atthala sakit.

"i-iya i-ini mau makan" ucap Atthala sedikit terbatah batah.

Varo masih memandang Atthala yang berusaha makan, bahkan bisa di lihat Atthala sangat tidak napsu makan namun masih ia paksa hingga makanannya tinggal sedikit.

"Gak kuat" ungkap Atthala memegang perutnya karena demi apa pun dia kenyang sekali.

"Yasudah tidak usah habiskan, minum saja susu itu" ucap Varo menggeser susu itu tepat di depan Atthala.

Atthala tidak menjawab melainkan langsung meminumnya, susu itu tidak habis Atthala sunggu kenyang. "Tidak ingin di habiskan? Kalau tidak yasudah" ucap Varo kasihan sepertinya Atthala ingin muntah.

Atthala hanya menggangguk dia tidak kuat mengeluarkan suara lagi, Varo mengerti bahwa Atthala terlalu kenyang saat ini maka dia langsung saja menarik tangan Atthala untuk duduk di sofa ruang tamu.

Atthala sedikit kaget namun ia tidak protes, mereka menonton film bersama seperti pasangan, Atthala bersandar di bahu Varo bahkan Varo mengelus kepala Atthala hingga sekarang Atthala sudah tertidur, Varo belum menyadari itu dia terus saja mengelus kepala Atthala.

Satu film selesai, Varo memandang ke samping dan mendapati Atthala yang sedang tertidur pulas bahkan mulutnya sedikit terbuka membuatnya sangat lucu. "Shit. Lucu sekali, dia" batin Varo memandang Atthala tidur.

Varo mengangkat tubuh Atthala membawanya ke kamar dia, setelah meletakan Atthala Varo bersiap siap untuk pergi ke markasnya karena teman temannya memintak Varo untuk datang.

Sebelum pergi Varo berpesan pada satpam nya untuk tidak mengizinkan Atthala keluar dari pekarangan rumah ini, dan tidak ada satu pun orang yang boleh masuk.

Varo melaju pergi dengan kecepatan sedang, Varo membuka hp terlihat Atthala yang sedang tertidur dari cctv itu, Varo memang memasang cctv di setiap sudut namun ia tak memasang di kamarnya, tapi setelah Atthala datang ia memasang cctv di kamarnya karena tak ingin Atthala pergi, bahkan hp Atthala berada pada Varo.

"Kau tak akan pernah bisa lepas dari ku, Atthala." batin Varo.

Sepertinya Varo suka pada Atthala hingga tak ingin Atthala pergi keluar, "kenapa dengan gw? Kenapa gw kayak takut kehilangan dia? Apakah gw cinta sama dia?" batin Varo bertanya tanya.

***

Grhana sampai di rumah Atthala dia terus berteriak memanggil Atthala. "HALA!" teriak Grhana untuk kesenian kalinya bahkan suara Grhana sudah mulai hilang.

Grhana mulai pasrah dari pulang sekolah dia memanggil Atthala namun tidak ada jawaban. "Hala kemana sih kayak hilang di telan bumi aja" batin Grhana.

Grhana mau berteriak lagi namun hpnya berdering tertulis nama di sana Papa, "aduh Papa udah nelpon lagi, yaudah lah pulang aja nanti telpon lagi aja hala" batin Grhana langsung memasuki mobilnya, Grhana tidak menyetir dia menggunakannya sopir.

"Pak, ayo pulang Papa udah nelpon" ucap Grhana.

"Baik non" jawab supir itu melaju dengan kecepatan sedang.

***

Atthala terbangun, "aduh ketiduran lagi, eh tapi kok aku di kamar dia lagi? Dia kemana" pikir Atthala.

Atthala baru inget hpnya di mana dia mau ngabarin Grhana, pasti Grhana udah nyariin dia bahkan spam telpon.

Atthala mencari di mana mana namun tak ketemu, akhirnya Atthala turun ke bawah untuk mencari telponnya tapi tetap tidak ada. Atthala melihat ada telpon keluarga di sana untung Atthala ingat nomor Grhana jadi dia bisa hubungi Grhana.

Grhana tak mengangkatnya, mungkin Grhana sedang dalam perjalanan pikir Atthala. Sudah berulang ulang dia menelpon Grhana namun tidak ada jawaban dan akhirnya Atthala menyerah.

Karena dia baru inget mau kerja jadi dia ingin pulang, Atthala sampai di gerbang namun gerbangnya tidak mau di buka. "Bapak, ayo buka pintunya saya mau keluar" ucap Atthala membohong kepada bapak itu.








Bersambung.....
See you all
Semoga suka

GARVAGOZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang