16. Menyatakan cinta

64 16 0
                                    

Pagi pun tiba Atthala dan Varo kembali menjalani aktivitas seperti biasa bahkan hari ini Varo seperti senang sekali Atthala sampai heran kenapa dengan Varo.

Sekarang sudah jam 8 Atthala dan Varo sudah berada di tempat mereka akan menghabiskan hari biasanya. Varo sungguh sibuk dengan berkas berkas kantornya karena kemarin dia tidak ke kantor dan itu membuat pekerjaan menumpuk.

Sedangkan Atthala dia hanya melamun melihat kelapangan dari jendela kelasnya, kelas Atthala berada di atas jadi dia lebih leluasa melihat apa yang terjadi di bawah.

Atthala melihat anak basket sedang latihan sambil mendengar musik dia begitu bosan karena Grhana tidak sekolah, Atthala tidak tau Grhana ke mana dari pagi di menelpon Grhana namun tidak di angkat sama sekali.

Jadinya Atthala hanya sendiri tidak ada yang menemani. Tiba tiba bola masuk ke kelas Atthala lewat jendela yang terbuka di meja depan, Atthala kaget dia melihat ke bawah terdapat kaka kelas nya yaitu Alexander yang tersenyum ke arahnya, kelas Atthala ada di lantai dua jadi tidak terlalu tinggi.

Alexander masih tersenyum Atthala bingung jadi dia hanya terdiam, anak anak basket itu mulai membentuk love di sini Atthala tambah bingung lalu Alexander berteriak, "ATTHALA AURORA. I LOVE YOU, MAU KAH KAU MENJADI PACAR ALEXANDER SMITH" Alexander sungguh tidak ada rasa malu.

Atthala terdiam dia tidak tau mau menjawab apa sungguh ini di luar perkiraan Atthala, tiba tiba banyak balon yang ber terbangan dari bawa Atthala melihatnya sungguh indah namun Atthala heran kenapa kaka kelas nya menjadi romantis seperti ini.

"ATTHALA, BISA KAH ALEXANDER MENJADI PACARMU?" teriak Alexander menembak Atthala tapi tidak ada jawaban dari Atthala karena dia masih sangat bingung.

"Aduh, kenapa ini? Hala harus gimana? Hala gak bisa, hala bingung" batin Atthala makin bingung karena Alexander sepertinya akan ke kelasnya.

"Hala harus jawab apa? Masa hala terima tapi kan hala gak punya perasaan sama kaka Alexander, tapi kalau di tolak kak Alexander pasti kecewa, aduh gimana ini?" batin Atthala dia sungguh panik sekarang, dua dua jawabannya serba salah.

"Gimana ya? Ah iya cet Varo aja deh" Atthala segera menghubungin Varo, namun Varo tidak aktif bahkan di telpon pun gak di angkat " aduh Varo kemana sih, jadi ini hala jawab nya gimana" sibuk dengan pikirannya sampai Atthala tidak sadar kalau sudah ada Alexander di depannya.

"Hala," panggil Alexander.

"Eh, kenapa kak?" Atthala terkejut namun dia seperti tidak tau apa apa.

"Hala, kamu udah denger kan apa yang kaka bilang tadi? Jadi apa jawaban kamu?" tanya Alexander serius dia bahkan membawa bunga dan sudah pasti untuk Atthala.

"Hah?"

"Tapi kak, hala, gimana ya bilang nya" Atthala sungguh gugup sekarang di tidak ingin mengecewakan Alexander tapi dia juga gak bisa buat nerima Alexander.

"Kanapa hala? Bilang aja, kak terima semua jawaban hala" ujar Alexander membuat Atthala makin merasa bersalah walaupun dia gak salah.

"Kaka, hala mintak maaf banget, tapi hala gak bisa nerima kaka," ucap Atthala menjeda perkataannya dia menarik nafas dalam.

"Maaf sekali lagi kak, hala gak ada perasaan sama kaka, jadi hala gak bisa nerima kaka. Tapi hala sayang kok sama kaka seperti kaka hala sendiri, hala suka deket kaka namun hala gak ada perasan sama kaka, kaka cari cewe lain aja ya kak?" ungkap Atthala panjang lebar karena dia sungguh takut menyakiti Alexander.

Alexander yang mendengar semua perkataan Atthala pun tersenyum pilu, dia terima kejujuran Atthala namun tak bisa di pungkiri kalau ini sungguh menyakitkan, Alexander meremas bunga yang ia bawa seharunya untuk Atthala namun ya begini lah.

GARVAGOZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang