10. Kembaran? Atau masih hidup?

84 19 12
                                    

Satu hari full kemarin Atthala hanya di rumah Varo karena Varo tak mengizinkan Atthala untuk keluar dari rumahnya. Tapi sekarang Atthala sudah bisa keluar Varo mengizinkan Atthala untuk sekolah, hanya sekolah tidak boleh bekerja.

"Apa apaan dia? Kenapa seakan akan peduli, padahal dia sendiri yang bilang kalau kita hanya sebatas babu dan tuan" guman Atthala sepanjang perjalanan ke kelas, tadi dia di antar oleh Varo.

Atthala terus terusan mengupat karena Varo tiba tiba sangat baik padanya seperti ada yang aneh. Atthala masuk kedalam kelas, Dia melihat Grhana yang sedang termenung memikirkan sesuatu.

Berjalan pelan ke arah Grhana dan tiba tiba. "HANA" teriak Atthala di telinga Grhana, Grhana yang kaget tak sengaja terlempar bukunya dan terkena salah satu cowo.

"Astagah hala kamu nih, ngagetin aja" Grhana mengelus dadanya dia masih shock, Grhana merasa ada yang ia lupakan dan ternyata dia baru inget kalau itu Atthala, Grhana melihat ke arah Atthala memandangnya seperti tak percaya.

"HALA." pekik Grhana "hala kamu dari mana aja" ucap Grhana memeluk Atthala dengan erat, "aduh, hana lepasin, sesek astagah" ungkap Atthala karena Grhana memeluknya terlalu kuat.

Saat sedang asik berpelukan tiba tiba guru masuk, mereka langsung duduk di kursi masing masing. Belajar seperti biasa tidak ada yang aneh kecuali Atthala yang seperti orang ketakutan atau khawatir entah karena apa, Grhana terus terusan melirik Atthala.

"Kenapa Hala kayak ketakutan gitu ya?" batin Grhana bahkan Grhana tidak fokus karena terus terusan melirik Atthala.

***

Varo pergi ke taman, taman yang sering sekali Varo di bawa kesini oleh sang Mama. Varo duduk di salah satu kursi dia memandang bunga bunga yang sudah bermekaran, Varo teringat semua kenangan bersama keluarganya.

"Ma, kenapa abang ngerasa kalau deket wanita itu nyaman? Bahkan abang ngerasa dia orang yang selama ini abang cari ma" guman Varo memandang langit.

Varo membuka dompetnya tiba tiba ada yang jatoh dari dalam dompetnya, Varo heran apa itu dia mengambilnya di balik olehnya dan Varo kaget.

Foto anak kecil yang sangat mirip dengan Atthala. Varo berfikir kenapa ada foto itu di dompetnya, tiba tiba Varo teringat kalau itu adalah teman masa kecilnya atau bisa di bilang cinta pertamanya.

Varo terdiam sejenak. Varo berfikir kenapa cinta pertamanya sangat mirip dengan Atthala namun nama mereka berbeda, nama cinta pertama Varo adalah LOVELY ANASTASIA nama ini tertulis di bawah foto itu.

"Kenapa mereka mirip? Tapi Vely sudah tiada, apakah Atthala adalah Vely atau mereka kembar?" gumam Varo berfikir keras, atau hanya mirip.

Varo binggung apakah mereka satu orang? Atau dua orang? Atau mereka memang hanya mirip sedikit?. Pertanyaan pertanyaan itu terus terusan mengelilingi pikiran Varo, Varo sungguh bingung sekarang.

Tak mau ambil pusing Varo memilih untuk menjemput Atthala karena sekarang sudah waktunya pulang, Varo bergegas menjemput Atthala takutnya nanti Atthala kabur.

***

"Kemana sih Varo, katanya harus nunggu di depan gerbang" batin Atthala, kenapa dia memanggil Varo bukan tuan? Karena itu permintaan Varo sendiri.

Tak lama menunggu akhirnya Varo datang, dia turun menghampiri Atthala "ayo pulang" ajak Varo menarik tangan Atthala sebelum dia menjawab ajakan Varo.

Di dalam mobil tidak ada percakapan karena Varo masih memikirkan masalah tadi, Atthala sibuk berfikir kenapa hari ini Varo tidak cerewet biasanya dia sangat cerewet pada dirinya tapi di lain sisi dia juga senang karena tidak mendengar ocehan Varo.

"Sebentar bukannya Vely sudah tiada? Kenapa di mirip sekali dengan Atthala? Apakah Atthala adalah Vely?" batin Varo melirik Atthala.

Atthala meresa ada yang memandangnya namun Atthala memilih melihat keluar, lama dalam lamunannya Atthala tertidur pulas dia begitu cape hari ini.

"Dia tertidur? lucu sekali." batin Varo melihat Atthala tertidur lelap tanpa merasa terganggu.

***

Seseorang wanita mendorong kopernya dia baru saja sampai di Indonesia, selama ini dia berada di Amerika karena orang tua nya bekerja di sana.

Dia berjalan pelan sambil tersenyum karena sudah sangat lama dia tidak ke Indonesia, dia juga sangat senang karena akan bertemu kekasih masa kecilnya.

"Tunggu aku, aku pulang untuk mu pangeran kecilku" gumamnya memasuki mobil yang memang sudah di pesan.

Memandang keluar jendela mobil itu, melihat betapa bedanya kota ini sekarang dulu dia pergi ke Amerika saat masih kecil. "Semua nya berubah. Tapi ku harap kau masih mengenalku, pangeran" batinnya.

"Maaf. Maaf kan putrimu ini yang meninggalkan mu, namun aku juga tidak mau tapi aku bisa apa? Aku hanya anak kecil tapi sekarang aku kembali setelah sekian lama kita berpisah, pangeran" gumamnya turun dari mobil karena dia sudah sampai di rumah pangeran kecilnya.

Memasuki gerbang itu di sambut dengan satpam yang heran kenapa dia kesini, "maaf pa, bisa kan saya bertemu dengan pangeran kecilku?" tanya nya pada satpam yang heran.

***

Varo menggendong Atthala masuk ke kamar dia membaringkan Atthala dengan pelan karena takut Atthala terbangun, Varo memutuskan untuk keruang kerjanya karena dari tadi dia hanya kerja sebentar setelah itu ketaman entah lah mood nya hari ini sungguh kacau.

Di dalam ruang kerjanya Varo termenung dia masih memikirkan Atthala dan Lovely apakah mereka kembar? Atau hanya mirip sekilas? Pertanyaan pertanyaan itu membuat Varo tidak fokus.

Namun Varo memutuskan untuk turun membuat kopi agar pikirannya tenang dan bisa fokus bekerja agar bisa menyelesaikan ini semua dan bisa mengajak Atthala liburan ke pantai, Varo tau Atthala sangat suka pantai karena Varo sudah mencari tau semua tentang Atthala.

Atthala sangat suka pantai, Atthala suka makanan manis kalau dia tidak mood atau sedih pasti makan makanan manis bisa membuat mood nya kembali lagi, Atthala suka warna pink bagi Atthala pink itu warna yang paling indah dan cantik, Atthala suka bunga tulip seperti Mama Varo, Atthala suka anak anak kecil.

Varo mencari tau semuanya tentang Atthala karena dia merasa tertarik kepada Atthala namun dia juga tidak bisa mengatakan itu cintak dia tidak pernah merasakan ini selama ini. Namun saat bersama Atthala dia merasakan rasa nyaman, tidak mau kehilangan, kasih sayang padahan mereka belum lama bersama, mereka masih butuh adaptasi.

Di balik semuanya Varo merasa bahwa Atthala adalah dunianya, hidupnya, dia tidak akan melepaskan Atthala kapan pun.

"Atthala akan jadi ratu di rumah ini." Varo tersenyum kecil.

Sudah merasa tenang akhirnya Varo memutuskan untuk mulai bekerja dia ingin cepat cepat tidur, takutnya Atthala terbangun karena dia tidak ada di sampingnya, Atthala harus tidur memeluk sesuatu jika tidak dia akn bangun sendiri.

Kalau ingin Atthala tidur kembali dia harus memberikan susu, cemilan dan lain lain, sangat menyusahkan. Karena ada nya Atthala Varo hampir lupa kalau dia adalah ketua geng dan bahkan Varo enggan ikut balapan lagi.









Bersambung....
See you all
Terima kasih telah membaca
Tunggu kelanjutannya all.

GARVAGOZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang