21. Kejadian yang tak terduga

71 7 1
                                    

"Tarnyata kejujuran ku membuat kita menjadi saling tidak mengenal"  -Grhana

Sudah 1 minggu saat kejadian Grhana jujur pada Varo dan Atthala, tepat 1 minggu juga Atthala menjauhi Grhana. Yang dulunya Atthala dan Grhana tidak terpisahkan sekarang menjadi asing, Grhana selalu berusahan menghubungi Atthala bahkan menemuinya namun Atthala enggan untuk bertemu Grhana lagi.

Duduk terdiam di bawah pohon memandang danau yang begitu indah. Grhana seperti orang yang tidak punya tujuan hidup lagi selama dia tidak bersama Atthala, sungguh Grhana merasa dirinya tidak berguna karena sudah membuat sahabat baiknya benci pada dirinya sendiri.

"Hala. Maafin aku, maafin Grhana yang bodoh ini" guman Grhana memandang langit yang amat biru membuatnya semakin rindu akan sahabatnya.

Menangis, Grhana menangis dia terlalu bodoh hingga sahabatnya saja pergi meninggalkannya. "Hala, hana kangen hala, hala gak kangen hana?" Grhana terus terusan memangil nama Atthala walaupun Atthala tidak ada di sana, bagi Grhana Atthala pasti mendengarnya.

***

"Hala, ayo makan, ini ada makanan kesukaan kamu loh" ajak Varo duduk di samping Atthala, Varo melihat Atthala yang memandang lurus dengan tatapan kosong sungguh Varo tidak tega dengan Atthala yang tidak peduli dengan dirinya sendiri.

Varo memeluk Atthala dia menangis melihat Atthala yang begitu menyedihkan, "hala, hei liat Varo, hala jangan gini" Varo berusaha menyadarkan Atthala namun sia sia Atthala tidak merespon sedikit pun.

Telah mencoba berbagai cara namun Atthala tidak meresponnya melainkan hanya menoleh namun tidak berbicara sepatah kata pun, Varo pasrah dia harus mencari cara agar Atthala kembali ke dirinya semula.

Varo berdiri sebelum dia keluar dari kamar Atthala Varo menyempatkan untuk mencium kening Atthala terlebih dahulu. Varo pergi menuju suatu tempat yang biasa dia kunjungi ketika pusing, cape.

Sekarang sudah pukul 8 malam Varo mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, Tak butuh waktu lama Varo sampai di tempat biasa dia meluapkan emosi.

"Varo," sapa Alvarez "Var, kok lo kesini? Atthala sama siapa di rumah? Gak lo tinggal sendiri kan?" tanya Alvarez penasaran karena tiga hari ini Varo selalu kesini padahal Atthala sendiri di rumah.

"Ada maid, dia juga gak akan kemana mana, lo gak usah sok khawatir" jawab Varo ketus, dia benar benar tidak ingin membahas Atthala di sini.

Alvarez yang melihat Varo seperti kecapean pun bingung kenapa dengannya, biasanya Varo tidak seperti ini walaupun dia acuh namun dia tidak pernah selesu ini. Varo tidak pernah kesini lagi selama bersama Atthala namun beberapa hari ini Varo selalu kesini.

"Var-" ucap Alvarez terpotong saat tiba tiba Varo pergi ke arena balapan, "lah? Varo kenapa sih? Seperti ada yang gak beres dan kenapa Varo seperti tidak ingin berurusan lagi dengan Atthala" guman Alvarez kepo ada apa dengan Varo dan Atthala.

Alvarez berjalan menghampiri kerumunan orang yang akan menyaksikan pertandingan Varo, Alvarez melupakan pertanyaan pertanyaan yang bermunculan di kepalanya sejenak untuk menikmati pertandingan Varo.

"SEMUA SIAP?"
1
2
3
"MULAI!"

Seperti pertandingan biasanya Varo selalu memimpin pertandingan itu, Varo seperti orang yang tidak sayang nyawa dia melaju dengan kecepatan tinggi hingga lawan lawannya tertinggala jauh.

GARVAGOZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang