Setelah obrolan panjang Atthala dan Grhana, mereka menyimpulkan bahkan itu hanya mirip Atthala bukan Atthala beneran. Sekarang waktunya pulang, Atthala pulang bersama Grhana karena sudah pasti Varo tidak akan menjemput.
Seperti biasa mereka selalu bercerita sambil berjalan hingga sudah sampai di parkiran. Atthala terkejut karena Varo sudah ada di parkiran, Varo melambaikan tangan ke Atthala seperti menajak Atthala untuk masuk.
Atthala dan Grhana bingung tapi Grhana mendorong Atthala sedikit, "sana hala, selesain masalah kalian" ucap Grhana lalu dia pergi ke arah mobilnya.
Atthala berjalan pelan menuju ke Varo, sampai di depan Varo Atthala di buat terkejut karena Varo langsung memeluk nya erat seperti tidak bertemu lama.
Diam membeku Atthala membiarkan Varo memeluknya lama, bahkan yang dari tadi banyak anak anak sekolah yang berhamburan pulang sekarang hanya tinggal mereka berdua, Atthala tak habis fikir kenapa Varo ini.
"Varo?" Atthala memberanikan diri untuk berbicara karena dia tidak sanggup lagi harus berdiri lama. Varo mengangkat kepalanya dan menaikan satu alis seperti bertanya kenapa?.
"Kamu kenapa sih? Tiba tiba langsung meluk, mana meluknya lama banget pegel tau kaki, hala" ungkap Atthala kesal kenapa dengan Varo hari ini, Varo tersenyum masih memeluk Atthala.
"Gapapa,"
"Hala, hala maafin Varo ya? Varo udah ninggalin hala kemarin, maafin ya hala" ucap Varo menyesal karena meninggalkan Atthala semalam.
"Iyaa, udah gak usah mintak maaf, hala udah maafin Varo kok" jawab Atthala membalas pelukan Varo, awalnya Varo terkejut setelah sedikit terkejut Varo tersenyum kemenangan.
***
Setelah kejadian Varo minta maaf dan menjelaskan bahwa dia cemburu makanya dia gak pulang tadi malam, Atthala mengerti tapi Atthala juga binggung kenapa Varo cemburu kalau dia deket sama cowo lain.
Mereka pulang karena Atthala sudah merasa cape, di dalam mobil tidak ada percakapan Atthala dan Varo sibuk dengan pikirannya masing masing, walaupun mereka hanya diam tangan mereka bergandengan dari awal masuk mobil.
Varo enggan melepas genggam tangan mereka, Atthala hanya pasrah jika dia menolak pasti Varo bakal ngambek.
"Malu bangen ngapain tadi gw bilang gw cemburu sama Atthala, pasti Atthala bingung kenapa gw cemburu sama dia" batin Varo, menyesalin apa yang dia katakan tadi.
"Kenapa ya Varo bilang cemburu tadi? Kenapa Varo bisa cemburu? Apa dia suka sama cowonya ya? Atau dia gak suka hala deket sam cowo itu ya? Em entah lah hala pusing" batin Atthala dia terus terusan memikirkan kenapa Varo jadi sangat beda.
Varo melihat ada toko bunga dia bermuatan ingin membelikan satu bunga untuk Atthala, berhenti dekat toko bungan itu Varo langsung turun tanpa mengatakan apa pun, Atthala bingun kenapa Varo keluar dia ingin menanyakannya tapi sudah lebih dulu Varo keluar.
"Varo ngapain ke toko bunga? Dia mau ngasih kesiapa? Apa Varo mau kerumah Mamanya ya?" guman Atthala bingung Varo ingin membeli bunga untuk siapa.
Varo keluar dari toko itu membawa bunga tulip putih, tulip putih menjadi kesukaan Atthala dan Mamanya. Varo masuk kedalam mobil dan memberikan bunga itu ke Atthala.
"Hala, ini buat kamu, kamu suka tulip putih kan?" ujar Varo memberikan bunga itu ke Atthala, Atthala terkejut namun dia memilih untuk mengambil bunga itu.
"Makasih Varo, kok Varo tau kalau hala suka bunga tulip putih?" tanya Atthala heran karena yang tau hanya orang orang tertentu seperti Grhana.
"Cuman nebak kok, udah kita lanjut pulang atau mau makan dulu?" tawar Varo berusahan mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Gak deh Varo, hala mau balik aja" ucap Atthala lesu.
Varo yang mendengar itu pun langsung mengiyakan perkataan Atthala, dia membawa mobil dengan kecepatan sedang.
***
"MAMA, PAPA!" teriak Grhana dari bawah memanggil kedua orang tuanya.
Tak ada jawaban Grhana memutuskan untuk ke dapur dia ingin bertanya kemana kedua orang tuanya, "mbak, Mama Papa ku kemana ya?" tanya Grhana kepada kepala maid di sana.
"Ah, tuan dan nyonya keluar kota, nyonya kecil" jawab maid itu tersenyum kaku kepada Grhana karena memang selalu orang tua Grhana keluar kota tanpa bilang bilang dulu ke Grhana.
Grhana tak menjawab melainkan langsung pergi menuju kamarnya, dia males menjawab karena memang orang tua nya selalu begitu padahal dia mau cerita sama kedua orang tua nya tapi gini mulu.
Sesampainya di atas Grhana langsung menutup pintu kamar nya cukup keras.
Brak
Grhana merebahkan diri nya di kasur, "kenapa sih mereka selalu pergi tanpa bilang? Selalu gini, Ma Pa Grhana kangen kalian yang dulu, Grhana mau cerita sama banyak sekali sama kedua orang tuanya tapi ternyata mereka ya tidak ada di rumah.
Grhana karena sudah lelah dan di tambah dia menangis jadi dia tertidur dengan keadaan masih memakai seragam sekolah bahkan sepatunya tidak dia lepas.
***
"Kenapa Varo tidak pulang pulang, sudah lebih dari satu bulan dia tidak pulang sama sekali, memang anak tidak tau untung" ucap Anandito dia sangat marah kenapa Varo tidak pulang cukup lama.
Anandito berusaha mencari Varo namun sepertinya Varo menyembunyikan keberatan tempat tinggalnya bahkan anak buah Anandito tidak pernah berhasil tau di mana rumah Varo.
Dia sungguh pusing karena banyak wanita yang ingin di jodohkan dengan Varo namun dia tidak tau Varo dimana, Varo menghilang saja dari dia walaupun dia bisa menemui Varo di kantor tapi dia sudah tidak bisa masuk karena Varo sudah manyuruh satpam untuk tidak mengizinkan Papanya masuk.
Melihat ke arah kolam berenang Anandito berada di lantai atas jadi dia leluasa melihat ke bawah, dia masih berfikir bagaimana caranya membawa Varo pulang.
***
Atthala dan Varo sudah sampai di rumah bahkan mereka sudah bersih bersih, sekarang mereka berdua duduk di depan tv menonton drakor yang amat Atthala sukai, Varo tidak suka namun hanya menemani Atthala.
Varo duduk di atas sofa dan Atthala duduk di bawah karena Atthala ingin duduk leluasa, Atthala berada di tengah kaki Varo membuat Varo leluasa mengelus kepada Atthala dengan lembut.
Mereka nonton seperti biasa atau bisa di bilang cuman Atthala karena Varo sibuk bermain ponselnya. Cukup lama menonton Varo melihat kenapa kepala Atthala bersandar pada kakinya.
"Hala? Hala tidur?" tanya Varo mengelus kepala Atthala, tidak ada jawaban akhirnya Varo sedikit memiringkan kepala Atthala dan benar Atthala tertidur pulas.
Varo ingin ketawa karena masih ada popcorn di mulut Atthala, "Atthala sungguh menggemaskan" batin Varo. Varo menahan kepala Atthala agar tidak jatoh, dia mengambil popcorn yang ada di tangan Atthala.
Lalu menggendong Atthala membawanya ke kamar, Varo menggendong Atthala sesekali melirik Atthala takutnya dia terbangun. Ternyata sampai di kamar Atthala dia tetap tertidur pulas.
Bersambung....
See you all
Bay bay
Terima kasih sudah Membaca

KAMU SEDANG MEMBACA
GARVAGOZ
أدب المراهقينKisah ini menceritakan tentang seorang pria yg kasar, dingin, kejam, sangat tidak suka di ganggu bahkan dia sangat membenci wanita. Namun ada satu wanita yang membuat nya tertarik juga bisa melupakan masa lalu nya Wanita berparas cantik, putih, baik...