Kesya merangkul Calsey, kantin tidak rame karna ini sudah jam belajar. Keduanya memilih melimpir ke kantin untuk mengisi energi. Calsey memainkan jedai, ia sedang memanjakan matanya sebelum memutuskan ingin makan apa di sini.
Lain lagi dengan Kesya, perempuan itu sekarang sedang sibuk mengambil beberapa jenis gorengan yang berbeda.
"Lo putus sama Kak Alfian?"
Telinga Calsey yang peka itu langsung pasang gaya mendengarkan percakapan di sebelahnya.
'Anjir mantannya Alfian nih' batin Calsey, dia langsung memesan es teh agar bisa sedikit lebih lama mendengarkan percakapan disini.
"Iya, keliatan banget ya?"
"Gak juga sih, tapi postingan Kak Alfian di instagram yang isinya lo itu ilang semua."
"Gak kuat, dia banyak yang degem haha. Masa di lokernya ada surat."
Calsey mengubah gaya yang tadinya melipat tangan di dada sekarang berganti jadi berkacak pinggang. Ia merasa bersalah kali ini. Tapi dia tetap berusaha mendengarkan cerita orang di sebelahnya sampai selesai.
"Oy nyet ngapain di situ?" panggil Kesya tiba-tiba, membuat Calsey gelagapan.
"EH ES TEH GUE UDAH JADI BELUM?!" teriak Calsey panik sendiri.
"Neng daritadi es tehnya ada di situ," tunjuk Ibu Kantin ke es teh yang ternyata beberapa menit tadi sudah ada di depan Calsey.
"Waduh maaf ya Mbak," Calsey menunduk minta maaf, langsung mengambil es tehnya pergi.
Dua perempuan itu duduk di ujung. Sengaja, apalagi Calsey sedang mode mencari teh. Tentu saja dia harus memperhatikan semuanya.
Calsey tiba-tiba meringis, "gue ketemu mantannya Alfian."
"Hah?" Kesya bingung, dia memilih makan daripada meladeni Calsey.
"Cakep anjir mantannya," tambahnya lagi sambil meminum es teh yang es batunya hampir habis karna mencair.
"Siapa sih?" ujung-ujungnya Kesya menanggapi lagi.
"Mantannya Alfian."
"Mana gue tau anjing. Lagian kenapa dah? penting amat tuh orang?" kesal Kesya mendadak emosi sendiri. Mungkin dia greget lagi.
"Ya gak terima aja sih. Gue akui Alfian emang cakep, minus kelakuan doang. Tapi sayang aja liat cewek cakep mau sama dia," jelas Calsey.
Kesya mengerutkan dahinya, "ya biarin aja, mau Alfian sama nenek-nenek atau ngepedo juga gak ngaruh sama kehidupan lo. Lagian kenapa mendadak Alfian sih? masalah surat lo kan udah kelar? demen ya?"
"Dih kagak. Sumpah ya, lo tau gak Audryn sama Aksa bertengkar gara-gara pertanyaan kayak gini," ucap Calsey kembali menyeruput minumannya.
"Audryn? sama Aksa? kok bisa berantem, lu nemu teh di mana lagi," Kesya kembali menimpali.
"Kolot sih lu, makanya relasi itu diperbanyak," hujat Calsey menunjuk Kesya menggunakan sedotan es teh.
Kesya mendengus pelan kemudian ia menatap temannya sinis, "lu banyak tapi dipake buat dosa doang, gosip dosa kan?"
"Urus ibadah mingguan lu sono ege, ngapain dakwah ke gue," lagi-lagi Calsey menunjuk Kesya menggunakan sedotan.
"Ambilin sambel dong," celetuk Kesya tiba-tiba. Tubuh Calsey merespon, ia langsung berdiri untuk mengambil saos sambal yang ada di meja seberang.
Begitu tangan Calse hampir menggapai saos itu, tiba-tiba ada yang lebih gesit mengambil saosnya lebih cepat dibanding Calsey sendiri.
"Apaan sih?" decak Alfian melihat Calsey tiba-tiba di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eiplusei
Teen FictionSebuah kisah klise antara dua kubu yang punya dunianya masing-masing.