Benar menurut Aksa. Hari ini benar-benar aneh dan di luar nalar. Sebenarnya ia bertanya-tanya mengenai kejadian setelah konflik di lapangan basket kemarin. Ia kira hanya Freya yang bermasalah kemarin. Namun kali ini? atmosfernya benar-benar berbeda.
Aksa berani taruhan, jika sudah ada pergerakan luar biasa yang dilakukan temannya selagi dirinya tak berada di sana kemarin. Walaupun tak semua. Tapi kali ini perubahan yang nampak cukup terang-terangan.
"Eh yaudah ntar pulang aja kita ke sananya," ucap Azrel mengakhiri sesi berbincang dengan Beby.
Semua temannya hanya menatap dua orang yang terlihat santai dan tidak peduli. Sebenarnya mereka berdua sesekali saling bicara namun tak pernah sampai sedekat ini. Mungkin jika bicara, keduanya hanya menanyakan topik di dalam kelas seperti tugas. Jelas sekali hari ini Azrel dan Beby membahas masalah pribadi masing-masing. Lelaki yang menyebut jika Mamanya ingin bertemu Beby, lalu perempuan itu nampak antusias dan menganggap ajakan Azrel itu sebagai hal yang sudah sering dilakukannya berdua.
"Gue boleh ngomong gak?" tanya Aksa menunjuk diri sendiri. Kemudian dirinya ditahan oleh Alfian.
"Gue preletin badan lo kalo lo ngomong," tahan Alfian menarik badan Aksa.
Kemudian reaksi lain datang pada teman Beby sendiri. Tujuh perempuan itu terus melemparkan tatapan penuh tanya dan mengintrogasi. Bagaimana tidak? selama ini bagi mereka, ia tipe perempuan yang tidak mau berhubungan karena masalah orang tua Beby. Tujuh orang itu sudah tau jika orang tua Beby bercerai. Namun tak sejauh yang Azrel tau.
"Kapan deketnya Beb?" sambar Calsey. Perempuan yang kepo setengah mati namun berusaha menjaga batasan agar masalah kemarin tak terulang.
"Apanya?" Beby menjawab sengaja memutar-mutar topik agar tak ada jawaban yang sampai ke temannya.
"Kaget, mendadak malah lo sama Azrel duluan yang terang-terangan gini. Gue kira Annel dulu," cerocos Alicia menunjuk Annel yang terlihat tidak ingin ikut topik. Setelah kejadian kemarin, perempuan ini banyak diam. Anehnya, rambut Annel hari ini tak di styling seperti biasa.
"Kenapa Nel?" tanya Audryn begitu sadar jika perempuan itu dilanda masalah.
"Nggak? gue kenapa emangnya?" tawa hambar yang jarang keluar dari mulut Annel itu berhasil memancing perhatian temannya.
"Asli Faren nongol bikin kita awut+awutan kemarin," celetuk Kesya masih kesal karena Marcel terus menjadikan Faren tameng untuk mengancamnya.
"Masalah kemarin ya Nel?" tanya Serra kali ini mencoba mengulik Annel lebih jauh.
"Udah ah jangan dibahas, eh btw Frey lo kemarin kemana?" Annel menjawab sembari mengalihkan topik. Jelas perempuan itu sedang tak ingin diusik.
"Pulang," jawab Freya. Entah kenapa tak dapat percaya sama sekali dari temannya.
"Serius langsung pulang?" curiga Beby mulai mengeluarkan jurus introgasinya.
Namun di tengah-tengah mereka sibuk berbincang, kemunculan Alfian di tengah mereka adalah kejutan baru setelah aksi terang-terangan Beby dan Azrel tadi. Jangan tanya reaksi Aksa sekarang, lelaki itu sedang ditahan oleh Brayden dan Deren agar tidak bicara.
"Gue kasih nomor pet grooming-nya ke lo ya, gue mau latihan futsal nanti. Takut gak sempat check in," ucap Alfian, iya ini Alfian yang tidak menunjukan tatapan mengerikannya.
"Eh iya kirim aja, minggu ini kan? awas ya batal, gue udah kosongin hari," Calsey menjawab seolah mereka memang sudah sering melalukan percakapan santai. Dengan sosok urban legend di kelas, Alfian manusia yang kadang dianggap manusia anti sosial di kelas namun punya banyak kenalan di luar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eiplusei
Fiksi RemajaSebuah kisah klise antara dua kubu yang punya dunianya masing-masing.