Setelah sekembalinya Jaehyun dari luar negri baru inilah ia sempat menyambangi rumah utama kedua orangtuanya, biasanya ia akan memilih untuk kembali ke apartemen pribadinya jadi ibunya yang mengunjungi. Saat masuk kerumah ia sudah melihat beberapa orang bolak-balik sibuk dengan urusannya, ini juga alasan mengapa Jaehyun pulang karena ibunya sedang merayakan ulang tahun yang ke limapuluh. Jaehyun langsung menghampiri sang ibu yang saat ini sedang berada di dapur untuk memberi salam."Padahal restoran aku bisa supply semua makanan untuk acara ini, kenapa pilih katering orang lain bu?" heran Jaehyun kenapa perlu repot membeli dari oranglain padahal punya anak yang memiliki usaha makanan juga.
"Mereka catering makanan tradisional dan rumahan Jae, ibu mau yang begitu aja. Dan lagi dengan pakai catering ini sama aja kita udah bantu sebuah panti"
"Maksudnya? kalo ibu mau sumbangan ke panti bisa langsung aja, seperti tahun-tahun sebelumnya"
"Itulah hebatnya panti ini, mereka tidak saja mengandalkan belas kasihan orang tapi mereka juga bekerja. Masakan mereka sangat enak lho, coba deh". Sesuap nasi beserta lauk disuapkan ibu Jaehyun kemulut putranya, dan memang benar rasanya sangat enak dan penuh rempah.
Berbicara mengenai ibu Jaehyun, saat ini beliau sudah berhenti dari segala macam pekerjaan, sebab anak yang dibesarkan seorang diri dulu, kini sudah sukses dan ia hanya tinggal duduk tenang dirumah menikmati masa tua.
Seusai percakapan ibu dan anak itu, Jaehyun pergi ke kamarnya untuk mengganti baju dan mempersiapkan diri untuk acara bersama keluarga besar nanti malam. Matanya melihat ke beberapa dekorasi simple seperti rangkian bunga yang tersusun rapi.
"ADUUHH!"
Mata Jaehyun teralihkan pada sesuatu benda yang baru saja ia tabrak, seorang anak kecil yang terduduk sambil memegang bokongnya mengaduh kesakitan.
"Hey siapa kamu? Kenapa berlarian disini?" heran Jaehyun karena tidak ada orang dewasa yang menemani anak ini, dan hanya ada orang dewasa yang sibuk mengerjakan hal ini-itu.
"Ouh" susah payah anak itu berdiri dari duduknya.
"Aku Eyen om, tadi aku sini ama Oma tapi kalena sibuk jadi aku belmain sendiyi, dan telsesat. Lumah ini sangat besallll"
Mendengar penjelasan anak itu sepertinya dapat ditangkap bahwa orangtuanya juga sedang bekerja untuk acara ini. "Yaudah, kamu duduk sini aja dulu, Om ganti baju nanti kita cari oma kamu"
Jaehyun segera naik keatas, setelah memakai baju yang lebih santai kembali ia menyusul anak kecil tadi. Nampaknya anak itu sedang sibuk mengunyah kue coklat yang tadi sempat Jaehyun tawarkan, agar bocah itu tidak menangis. "Ayo kita cari oma kamu"
"Ayo! ehm tapi om... boleh gendong gak? kaki aku lelah jalan, teyus pantat aku masih sakitt" rengek sibocah yang Jaehyun estimasi mungkin usianya sekitar tiga tahun. Tanpa mau berlama-lama Jaehyun langsung menggendong Eyen lalu berjalan kea rah dapur, karena seperti nya ada beberapa ibu-ibu disana.
"Wuaah, om tinggi sekayi! Eyen sepelti naik pohon hihi"
Jaehyun hanya menggeleng mendengar celotehan si kecil yang nampaknya memang anak yang ceria dan banyak berbicara.
"Bu.. tau ini anak siapa?", tanya Jaehyun sampai didapur untuk menemui ibunya lagi.
"Ohh baby Eyen? tadi dicariin oma kamu lhoo" sambut ibu Jaehyun yang dibalas senyuman oleh sikecil karena ia tau kesalahannya bermain kemana-mana.
"Astaga Jae! Kalian kenapa terlihat mirip sekali?? Apalagi baby Eyen senyum juga punya dua lesung pipi kayak kamu!" sebenarnya dari awal pertama melihat anak kecil bernama Eyen ini Ibu Jung sangat terkesima dan gemas, terlebih wajah anak ini terlihat begitu mirip dengan anaknya juga, tak heran iya langsung memiliki perasaan sayang yang berlebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUANTUM (us) | JaeRen
Fanfiction!Jangan Lupa Vote & Comment ya~ "" Bertahun-tahun Jaehyun membenci Renjun. Bertahun-tahun Renjun membenci Jaehyun Namun 'Again and Again' mereka bertemu dalam rasa ingin membalas kebencian yang sama. "" Warn!! BxB | Boys Luv Mpreg MATURE Content beb...