My Wife & My Son

2K 180 26
                                    

Jaehyun tersenyum seperti orang gila ketika kembali membayangkan dimalam ia bisa tidur satu kamar dengan Renjun, walau hanya tidur saja tidak lebih tapi bisa mendekap dan memeluk tubuh kecil itu leluasa sepanjang malam jadi hal yang membahagiakan baginya. Dimalam itu setelah melakukan pemeriksaan dan mengetahui siapa yang penyebab rumor mengenai Jieren, Jaehyun langsung menyambangi panti asuhan. Dilihatnya sang buah hati sudah baik-baik saja berada disana, namun hingga malam Renjun tidak juga menampakan dirinya untuk menjemput Eyen. Jaehyunpun bertanya pada penjaga panti, yang ternyata memang anak itu sudah dititipkan Renjun untuk malam ini disini, sedangkan Renjun dirumah sendirian.
  
   
   
'Nak Renjun itu selalu memendam kegelisahannya sendiri, mencari jalan keluar dan berjuang sendiri. Padahal ibu dan semua orang disekitarnya siap membantu, tapi dia tetap tidak mau menyusahkan orang dan menanggung semua sendiri. Ibu yakin saat ini dia sedang merenungkan dan kepikiran sendirian juga'
  
  
Jaehyun membenarkan perkataan si ibu Kim, sejauh ini Renjun melangkah selalu mengorbankan dirinya sendiri, bersikap tegar dan menggarangi setiap orang, untuk bisa bertahan bagi semua orang yang berada dibelakangnya. Tapi Jaehyun tidak akan tinggal diam untuk kali ini, ia tidak mau Renjun menyelesaikan masalah ini sendirian, karena ini juga ada hubungannya dengan Jaehyun dan buah hati mereka. Dengan langkah pasti pria Jung itu menuju kediaman Renjun, ia sudah mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban, chenle berkata jika Renjun ada kunci cadangan yang tersimpan dihalaman rumah. Setelah mencari-cari Jaehyun menemukan kotak kecil dipot bunga, yang memiliki sandi, sekali coba ia berhasil membuka, karena Renjun menggunkan tanggal lahir Jieren, dan Jaehyun tahu pasti kapan itu.
   
   
   
Benar saja, saat masuk ia langsung melihat pintu menuju taman terbula, dengam Renjun berdiri disana sendirian. Punggungnya bergetar sebagai tanda bahwa pria mungil itu sedang memangis, ada banyak beban disana. Beberapa kaleng minuman berkadar alkohol kecil juga sudah terlihat kosong. Jaehyun segera mendekat dan merengkuh tubuh ringkih itu, untuk tidak jadi semakin hancur lagi.
  
  
"Jangan menanggung semua sendiri.."
Jaehyun pastikan ucapannya kali ini, meskipun Renjun menolaknya, ia tidak akan mundur.

....

 

"Dih freak.. kenapa senyum-senyum gitu?? setelah bikin gempar banyak orang, malah santai-santai aja"
 
  
Jaehyun langsung tersadar dari lamunan karena ucapan Johnny yang baru saja masuk keruangannya tanpa mengetuk pintu. "Ngapain kesini? gak ngetok pintu lagi."
  
  
"Udaah, kau gak dengar kan, pasti ngebayangin aneh-aneh nih. Btw, jadi kau sudah berdamai dengan Renjun?"
  
  
  
"Bisa dibilang begitu? Renjun sekarang sudah membebaskan ku bertemu dengan Jieren, bahkan dirumahnya sekalipun. Dia juga tidak terlalu canggung lagi saat berbicara denganku, itu artinya dengan sedikit usaha lagi aku bisa bersatu dengan mereka kan?" jelas Jaehyun penuh harap. Setelah berita yang menyudutkan Renjun kemarin mereda, Jaehyun semakin meningkatkan intensitasnya bertemu dengan kedua orang itu.
  
  
"Gimana kalo lagi-lagi Renjun cuma memanfaatkan mu? apalagi sekarang sepertinya dia sedang tidak menerima pekerjaan apapun"
  
  
"Aku tidak peduli John, justru aku yang harus lebih kaya lagi. Jadi jika dia memanfaatkan ku, meminta banyak hal dari ku, semuanya akan aku berikan."
  
  
  
Johnny tersenyum, sebenarnya ia tidak bermaksud memberikan pertanyaan menyudutkan Renjun seperti tadi, karena tahu pasti Renjun memang tidak akan melakukan hal itu. Ia hanya mengetes ketulusan Jaehyun saat ini, ternyata pria itu memang sudah bersungguh untuk mendapatkan kembali keluarga kecilnya itu. Terbukti juga bagaimana Jaehyun menyelesaikan masalah yang menghampiri Renjun, bahkan menghukum habis orang yang menculik anaknya dan menyebarkan isu mengenai Renjun. Johnny hanya berharap kebaikan akan datang kepada mereka, walau bagaimana nantinya, semoga semua akan berakhir dengan damai.
  
  
  
  
Karena tidak ada percakapan apapun dari rekannya, Jaehyun beranjak dari kursi kebesarannya. Mengambil jas juga tas nya untuk melangkah pergi walau jam masih belum menunjukan jam pulang kerja, tapi siapa peduli Jaehyun bos nya disini.

QUANTUM (us) | JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang