"Cari tahu siapa yang menculik Eyen, bawa kehadapanku sebelum ke Polisi", perintah Jaehyun pada orang bayarannya. Tidak akan ia biarkan seseorang yang menyakiti anaknya bebas begitu saja, bahkan tangannya sudah geram ingin menghajar habis-habisan si pelaku. Pengemudi truk sejauh ini tidak bersalah karena ia sudah berkendara dijalan dan kecepatan yang tepat. Kecelakaan ini terjadi karena Jieren yang berusaha melarikan diri dari penculik.
Karena Jaehyun yang sudah hampir pulih kondisinya, pria itu diboyong untuk tinggal di rumah utama kedua orangtuanya. Dirawat selama satu bulan membuat dia banyak beristirahat dari kepenatan pekerjaan selama beberapa tahun kebelakang. Tidak buruk juga, bangun agak siang, lalu menghirup udara segar di taman belakang rumah sambil minum kopi, dan siang nanti rencananya ia akan bermain dengan Eyen. Masalah pekerjaan ia serahkan dulu pada karyawannya, juga pada Mark sementara, ia yakin semua akan baik-baik saja, cukup ia pantau dari rumah saja.
"Kamu mau kemana Jae?", ibu Jung melihat Jaehyun sudah berpakaian rapih dan membawa beberapa paperbag dikedua tangan.
"Mau main ke Panti bu, bosan dirumah"
"Hm? yang ada apa kamu gak bosan ke panti itu terus?"
Dengan menggeleng sambil tersenyum, Jaehyun melanjutkan langkahnya. Bagaimana ia bisa bosan jika untuk bermain bersama anaknya yang amat lucu dan pintar itu. Hitung-hitung juga bisa ketemu dengan ibu si anak yg cantik, eh?
Sampai sekarang Jaehyun lebih memilih menutupi semua dari sang ibu, hingga jika waktunya nanti sudah membaik dan sudah ada kesempatan yang tepat, barulah ia akan menceritakan perihal anaknya.
Renjun datang ke panti untuk menjemput sendiri Jie, kebetulan jadwal hari ini sudah selesai. Barusan ibu Kim bilang sang buah hati sedang berada dikamar, namun dari depan pintu Renjun tak mendengar suara apapun. Maka ia buka pelan daun pintu tanpa menimbulkan suara. Rupanya Jie sedang tertidur diatas kasur dengan nyaman, ditemani oleh Jaehyun. Pria kekar itu duduk dilantai menghadap kasur, satu kakinya diluruskan karena mungkin masih sakit jika ditekuk duduk dibawah. Lengan besarnya menepuk-nepuk pelan bokong si bayi untuk memberikan rasa nyaman, terdengar pula lantunan nyanyi pelan yang Renjun tak tau jelas apa, sesekali Jaehyun mengelus pelan kepala mungil itu. Bahkan setelah Jie tidurpun, pria itu masih terus memandangi wajah tenang sang anak. Renjun jadi bertanya-tanya kedekatan mereka sedari awal mungkin karena ada ikatan batin antara ayah dan anak. Jaehyun juga terlihat begitu tulus menyayangi Jieren, bukan hanya karena rasa bersalah diwaktu lalu.
"Tidur yang nyenyak anak Daddy.."
Renjun yang sejak tadi berdiri diam memperhatikan interaksi kedua orang beda usia itu, tersadar akan ucapan Jaehyun. Ia melangkah keluar untuk menutup pintu, lalu mengetuk lagi, berpura-pura ia baru datang dan tidak menyaksikan apapun. Saat Jaehyun membukakan pintu, pria itu tersenyum. "Kau sudah datang? Eyen sedang tidur didalam" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUANTUM (us) | JaeRen
Fanfiction!Jangan Lupa Vote & Comment ya~ "" Bertahun-tahun Jaehyun membenci Renjun. Bertahun-tahun Renjun membenci Jaehyun Namun 'Again and Again' mereka bertemu dalam rasa ingin membalas kebencian yang sama. "" Warn!! BxB | Boys Luv Mpreg MATURE Content beb...