30

2.9K 294 4
                                    

Rombongan Wei Wuxian dan Lan Xichen yang akan menuju wilayah kota barat telah bergerak meninggalkan Kota Kekaisaran. Lan Wangji adalah orang yang bertanggungjawab untuk menggantikan tugas Lan Xichen.

Di sisi lain, Hua Cheng hanya bisa menghelang nafas pasrah saat Wei Wuxian melarang nya untuk ikut pergi. Walau ia telah mengirim prajurit nya untuk menjaga Wei Wuxian. Ia tetap murung karna tidak bisa menjaga Wei Wuxian secara langsung. Apa lagi, saat Wei Wuxian mengatakan bahwa ia hanya ingin pergi bersama dengan Lan Xichen. Hua Cheng semakin tidak bisa berkata apa apa.

"Hahh.. mereka benar benar hanya pergi berdua saja." Hua Cheng duduk di sofa ruang kerja Lan Wangji. Lan Wangji yang berada di kursi meja kerja hanya meliriknya sekilas.

"Kau pun tau, walau kau dan aku sama sama menikah dengan nya. Fakta sebenarnya adalah, kau dan aku hanyalah selir baginya." Lan Wangji meletakan kertas yang ia pegang.

"Menarik bukan, seseorang yang dulu begitu tidak ingin kulihat. Sekarang malah menjadi orang yang mengendalikan diriku." Hua Cheng tertawa kecil.

"Dia yang sekarang, dengan ia yang dulu sangatlah berbeda." Lan Wangji
"Benar, dia yang dulu di abaikan oleh keluarga Jiang. Sekarang mereka terus mengejarnya." Hua Cheng
"Ia tidak menggunakan kuasa Putri Mahkota untuk membatasi koneksi keluarga Jiang. Sudah termasuk menguntungkan keluarga Jiang." Hua Cheng

"Dendam di antara meraka, apakah sebesar itu." Lan Wangji
"Entahlah, tetapi setelah melihat tatapan kebencian nya kemarin. Sudah pasti kebencian itu sangatlah besar." Hua Cheng

"Di masa depan, lakukan pertemuan dengan Tuan Jiang di tempat lain." Lan Wangji, Hua Cheng mengangguk.
"Tetapi, apakah ayah sungguh akan melepaskan tahta nya?" Hua Cheng
"Itu yang beliau katakan." Lan Wangji melanjutkan kegiatan nya.
"Sebentar lagi ia akan menjadi ratu di negara ini." Hua Cheng

.+.

Setelah perjalanan selama beberapa hari, Lan Xichen dan Wei wuxian pun sampai di Kota tujuan mereka. Mereka pun segera menuju Vila dimana mereka akan tinggal.

Wei Wuxian tampak menatap laut dari balkon kamar. Angin tampak menggoyangkan rambutnya dengan lembut.

"Laut yang indah." Wei Wuxian
"Yang Mulia, kamar telah di siapkan." Pelayan Vila
"Em, kau bisa pergi." Wei Wuxian berucap tanpa berbalik.
"Baik." Pelayan itu membungkuk sopan dan meninggalkan Wei Wuxian

Setelah puas melihat laut dari balkon kamar nya, Wei wuxian masuk kedalam kamar dan memutuskan untuk mandi.

Ia menjatuhkan semua pakaian nya di lantai. Lalu masuk kedalam bak air yang telah di isi oleh air dingin.

"Fyuuhh.. air dingin saat cuaca panas memang yang terbaik." Wei Wuxian berendam dengan nyaman. Bak air itu tampak terlalu besar untuk ia pakai seorang diri.

Gerakan pintu kamar mandi yang terbuka, membuat ia membuka mata dan menoleh.

"Kau sudah selesai dengan urusan mu." Ia kembali memejamkan matanya setelah tau siapa yang masuk kedalam kamar mandi.
"Yaa.. besok kami akan melihat tempat dimana jembatan akan di bangun." Lan Xichen memperhatikan Wei Wuxian, jernihnya air membuat seluruh tubuh Wei Wuxian terlihat tanpa terkecuali.

Lan Xichen melangkah mendekat sambil melepas pakaian nya. Ia berdiri di sisi kanan Wei Wuxian

"Tampak segar, apakah aku bisa bergabung?" Lan Xichen tersenyum kalem. Wei Wuxian membuka matanya lagi, ia agak kaget saat melihat Lan Xichen telah melepas seluruh pakaian nya.

"Kau meminta izin setelah telanjang seperti itu? Tidak masuk akal." Wei Wuxian, Lan Xichen tertawa kecil lalu masuk kedalam bak air dan duduk di sisi lain bak air.

Si Jahat Yang Ingin Menjadi Baik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang