03

5.5K 553 31
                                    

"Tuan muda, saat nya anda bangun." Seorang pelayan dengan perlahan membangunkan nya.
"Ughm.. pukul berapa ini?" Wei Wuxian perlahan bangun. Ia tampak menguap kecil.
"Pukul delapan pagi, apakah anda ingin sarapan di sini?" Pelayan itu merapikan buku buku Wei wuxian.
"Hn, sesuatu yang ringan saja." Wei Wuxian
"Baik." Pelayan.

Roti panggang hangat, juga teh hangat telah tersaji di meja makan, Wei Wuxian tampak menikmati sarapan nya dan membiarkan pelayan menata rambut nya.

"Tuan ku, apa yang akan anda lakukan hari ini?" Pelayan itu bertanya hati hati.
"Hari ini? Hmmm tidak ada." Wei Wuxian

"Anda tidak pergi keluar untuk mengunjungi cafe? Saya dengar cafe yang biasa anda datangi memiliki menu baru." Pelayan
"Tidak tertarik." Wei Wuxian, semua pelayan kaget. Bahkan salah satunya sampai menjatuhkan hiasan rambut Wei Wuxian.

"Maafkan saya!" Ia segera memungut nya.
"Apakah rusak?" Wei Wuxian
"R-rumbai di -... Bawahnya terputus." pelayan itu menjawab dengan nada pelan dan ketakutan.
"Oh, buang saja." Wei Wuxian
"Apa?" Pelayan itu mendongak dan melihat Wei Wuxian dengan tatapan tidak percaya.

"Tuanku! Saya minta maaf! Saya telah ceroboh! Tolong jangan buang saya!" Katanya dengan keras.
"Apa yang kau katakan, siapa yang akan membuang mu?" Wei Wuxian kaget mendengar jeritan nya.

"Anda mengatakan untuk membuang nya." Pelayan
"Hah.. maksud nya, hiasan rambut itu. Buang saja, sudah rusak mana bisa di gunakan." Wei Wuxian menghabiskan roti panggang terakhir di piring nya.
"Saya tidak di pecat?" Pelayan
"Tidak." Wei Wuxian
"Saya tidak di hukum?" Pelayan
"Astaga! Tidak!" Wei Wuxian
"Terimakasih tuan muda." Pelayan itu hampir menangis.

Wei Wuxian menghelang nafas nya.

"Aku tau, dulu aku begitu kejam dengan kalian. Melampiaskan amarah ku kepada kalian padahal kalian tidak bersalah. Untuk itu, aku minta maaf. Walau ini sudah sangat terlambat." Wei Wuxian sedikit menunduk.

"Ek?! T-tuan muda, anda tidak perlu seperti itu. Kami semua tau, sebab anda melakukan semua itu. Walau kami terkejut, kami menyukai anda yang sekarang." Pelayan

"Benar, itu benar." Pelayan lain menimpali.
"Kalian masih tampak canggung dan terlihat tidak percaya sepenuh nya." Wei Wuxian

"Untuk itu..." Para pelayan tampak bingung mencari alasan.
"Tidak perlu mencari alasan, aku tidak meminta kalian untuk memaafkan ku dengan cepat. Aku tau aku salah, aku akan berubah untuk memperbaiki sikap ku." Wei Wuxian tersenyum manis.
"Tuan muda..." Para pelayan tampak terharu dengan sikap baru Wei Wuxian.

.+.

CAFE PUSAT KOTA

"Wei Wuxian tidak muncul di tempat ini. Bukankah ini adalah hal yang langka." Seorang bangsawan muda tampak menikmati aneka makanan manis dengan kawan kawan nya.

"Ya, langka sekaligus menyenangkan. Memuakan juga melihat sikap sombongnya setiap bertemu." Sahut yang lain.

"Aku mendengar sebuah informasi menarik. Wei Wuxian mengirim surat pembatalan pertunangan nya dengan Pangeran ketiga. Tetapi, surat itu di tolak." Bangsawan muda itu tampak melihat kawan nya yang lain.

"Mengapa Pangeran menolak nya, Shi Qingxuan?" Orang yang di sebut pun menolah. Ia meletakan cangkir teh nya.

"Saat ini Pangeran ketiga, memerlukan seseorang yang dapat membantunya untuk meningkatkan kekuatan militer nya sendiri. Tentu saja, ia membutuhkan Wei Wuxian untuk mewujudkan hal itu." Shi Qingxuan

"Jadi, menurutmu Xie Lian tidak memiliki kemampuan untuk membantunya?" Teman Xie Lian yang bernama Mu Qing. Tampak tidak puas dengan jawaban Shi Qingxuan

"Jika Xie Lian dapat membantu, lalu mengapa ia harus menerima pertunangan dengan orang seperti Wei Wuxian." Shi Qingxuan
"Walau begitu, selain sikap arogan nya. Apakah masuk akal, seorang anak tidak sah di jadikan sebagai pasangan Pangeran ketiga?!" Mu Qing tampak sangat kesal.

"Mu Qing, pantas atau tidak. Hal itu bukan lah utama. Pangeran ketiga sedang mengejar kepentingan politik nya. Walau Tuan Xie adalah Mentri dalam istana. Tapi, ia tidak memiliki kekuasaan seluas Tuan Jiang." Shi Qingxuan melihat kearah Xie Lian yang sejak tadi hanya diam menyimak.

"Apa yang kau ucapkan adalah benar, untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Kita juga harus memiliki kesabaran lebih luas lagi." Xie Lian tersenyum kalem.
"Aku yakin, Hua Cheng akan melihat ku setelah  ia tidak membutuhkan Wei Wuxian lagi." Senyum di bibir Xie Lian semakin merekah.

.+.

PAVILIUN PRIBADI WEI WUXIAN

Seperti malam sebelum nya, Wei wuxian kembali melanjutkan kegiatan membaca nya. Telah berhari hari berlalu, ia banyak membaca buku peninggalan Cangse Sanren.

"Garis besar nya, kekuatan 'Pemurnian' akan muncul saat pemilik nya merasa tenang dan damai. Tidak terpengaruh dengan emosi yang meledak ledak dan, selalu berfikir dingin. Meditasi adalah salah satu jalan untuk mengendalikan dan merasakan energi 'Pemurnian' sedini mungkin." Gumam Wei Wuxian

"Baiklah! Mari kita coba." Wei Wuxian semakin tekun dalam berlatih. Tidak hanya belajar secara teori, ia juga belajar mempraktekkan nya sendiri tanpa bantuan siapa pun.

Minggu berganti bulan, tak terasa telah 3 bulan ia berlatih dan yang ia tunggu tunggu sungguh datang. Wei Wuxian menatap tidak percaya kearah tangan nya. Dimana ia dapat merasakan pusaran sebuah energi di sana. Saat ia mendekatkan telapak tangan nya, kearah bunga layu yang ada di atas meja. Bunga itu perlahan menjadi segar kembali.

"Berhasil!" Wei Wuxian berseru senang. Setelah 3 bulan berlatih keras siang dan malam. Ia berhasil mendapatkan kemampuan nya.

"Sudah cukup aku melihat kegilaan mu! Sekarang keluar dan tunjukan wajah mu Wei Wuxian!" Jiang YanLi, Putri sulung Jiang Fengmian tiba tiba masuk tanpa izin.

"Tuan muda, maafkan saya." Seorang pelayan merasa bersalah karena tidak bisa menghentikan Jiang YanLi.
"Tidak papa, pergilah." Wei Wuxian tersenyum kecil.
"Baik." Pelayan itu membungkuk kecil lalu pergi.

"Hah! Trik kotor apa lagi yang kau main kan. Tiba tiba menjadi baik dan menghargai pelayan mu?" Jiang YanLi bersedekap,berjalan menuju meja dimana Wei wuxian tampak membersihkan buku buku nya.

"Kau.. membaca penelitian Nyonya Sanren? Sungguh kah?" Jiang YanLi tertawa. Namun tawanya segera hilang saat menyadari jika Wei Wuxian tidak sedikit pun menanggapi nya.

"Ek-hem.." ia berdehem dan duduk di sofa lain nya.

'Sial! Dia yang diam saja ini membuat ku merasa di abaikan, juga malu di saat bersamaan! Mengapa dia tidak mudah meledak seperti dulu lagi!' Jiang YanLi

"Anda sudah selesai? Jadi apa yang membuat anda datang secara tiba tiba seperti ini, Nona Jiang." Wei Wuxian, Jiang YanLi kembali tersentak. Biasanya Wei Wuxian akan memanggil nya dengan sebutan kakak dengan nada yang di buat buat. Kali ini, jangan kan nada manja, ia bahkan tidak melihat kearah Jiang YanLi.

"Aku hanya datang untuk melihat keadaan mu, pelayan mengatakan kau menjadi aneh setelah tidak sadarkan diri selama 7 hari." Jiang YanLi
"Terimakasih untuk kekhawatiran anda. Saya baik baik saja." Wei Wuxian duduk bersebrangan dengan Jiang YanLi.

'Benar apa yang ayah katakan, dia menjadi aneh. Aku bahkan rasa nya tidak bisa berkata apa apa di hadapannya. Seolah, ia akan membalikan semua kata yang aku ucapkan.' Jiang YanLi.

'Dia bukan Wei Wuxian yang ku kenal!' Jiang YanLi

TBC !!

Kalo vote rame, nanti saya double update 😊😊

Si Jahat Yang Ingin Menjadi Baik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang