29

2.7K 307 9
                                    

Wei Wuxian dengan perasaan kesal meninggalkan Istana Hua Cheng dan menuju Istana Lan Xichen.

"Kalian, tinggalkan kami." Wei Wuxian memasuki ruangan.
"Itu..." Dua orang tangan kanan Lan Xichen saling melihat.
"Keluarlah." Lan Xichen tersenyum kalem kearah Wei Wuxian
"Baik." Kedua nya pun meletakan kertas di tangan mereka dan meninggalkan ruangan.

"Ada apa? Apakah ada yang membuat mu tidak nyaman?" Lan Xichen menghampiri Wei Wuxian yang masih berdiri di depan pintu.
"Jika pun aku mengatakan nya, memangnya anda akan memahami perasaan saya." Wei Wuxian

"Mungkin tidak, tetapi bisa saja meringankan beban yang kau simpan seorang diri."  Lan Xichen
"Katakanlah." Lan Xichen mengusap lembut pipi Wei wuxian

"Kau akan mengabulkan apa pun yang aku katakan." Wei Wuxian.
"Apa pun." Lan Xichen
"Maka, bunuhlah Jiang Fengmian." Wei Wuxian, Lan Xichen tertawa kecil.

"Rupanya, istri ku sangat pandai bercanda." Lan Xichen, Tatapan tajam Wei Wuxian membuat Lan Xichen menghentikan tawanya.

"Istriku tercinta, aku akan mengabulkan apa pun permintaan mu. Tetapi, aku tidak bisa membunuh ayah mertua ku sendiri. Langit akan murka kepada ku."Lan Xichen, Wei Wuxian diam. Lan Xichen tersenyum tipis lalu mengendong nya ala pengantin. Membawa nya untuk duduk kembali kursi kerja nya dan memangku Wei Wuxian

"Mengapa kau ingin menyingkirkan Tuan Jiang?" Lan Xichen, Wei Wuxian menyandar di dada bidang Lan Xichen.
"Aku ..... tidak ingin dimanfaatkan." Wei Wuxian memejamkan matanya.

"Jika karna hal itu, Kaisar pun sedang memanfaatkan mu." Lan Xichen
"Benar, tetapi antara Kaisar dan aku tidak memiliki dendam apa pun." Wei Wuxian

"Sedangkan, aku kepadanya." Wei Wuxian menggigit bibir bawahnya bayangan kehidupan masa lalu nya tampak muncul dalam ingatan nya.

Jiang Fengmian yang diam saja, tidak membela Wei Wuxian saat Wei Wuxian di tuduh meracuni Hua Cheng yang saat itu berstatus sebagai tunangannya. Sehingga menyebabkan Wei Wuxian harus di hukum mati.

Wei Wuxian meremas pakaian depan Lan Xichen. Melihat itu, Lan Xichen memeluknya.
Ia tak lagi mengatakan apa apa, ia tidak ingin memaksa Wei Wuxian untuk berbicara.

.+.

Di tempat lain, di waktu yang bersamaan Nyonya Shu tampak gugup. Tiba tiba saja ia dan suaminya mendapat undangan dari kediaman keluarga Jiang.

"Terimakasih telah memenuhi undangan saya, Tuan dan Nyonya Shu." Yu ZiYuan bersama dengan Jiang YanLi memasuki ruangan.

"Sebuah kehormatan anda mengundang kami. Tetapi, karna hal apa anda mengundang kami?" Nyonya Shu bertanya dengan hati hati.

"Walau terlambat aku tau bahwa, Wei Wuxian telah menjual Pemurni Racun kepada kalian. Dan, aku cukup tertarik dengan bisnis ini juga. Apakah aku bisa bergabung dengan bisnis itu?" Yu ZiYuan

"B-berganbung?" Nyonya dan Tuan Shu saling melihat.
"Apakah Tuan muda Wei telah mengetahui nya?" Tuan Shu, Yu ZiYuan mengangguk.

"Tetapi, Maaf untuk kelancangan saya. Apakah anda memiliki pengetahuan dasar tentang racun?" Nyonya Shu
"Tidak ada, ku harap kalian bisa mengajarkan hal itu kepada ku." Yu ZiYuan

'Bagaimana mungkin, Nyonya besar seperti Yu ZiYuan mengambil tindakan ini. Sebenarnya apa tujuan nya.' Nyonya Shu

"Tentu saja, kami akan membantu anda Nyonya." Nyonya Shu.

.
.

"Shu She, apakah hubungan keluarga Tuan muda Wei dengan keluarga Jiang sangatlah buruk." Nyonya Shu, keluarga kecil itu tampak sedang makan bersama.

"Hmm, aku tidak tau pastinya tetapi. Aku memang tidak pernah melihat mereka saling berbicara. Juga, sebelum nya Tuan muda Wei kan hanya di anggap beban oleh Keluarga Jiang." Shu She
"Hmm.. apakah, ia sengaja ingin mendekati Tuan muda Wei melalui kita?" Tuan Shu

"Hal itu bisa saja, sekarang orang yang ada di sekitar Tuan muda Wei bukan lah orang sembarangan dan tidak bisa mereka temui secara leluasa." Nyonya Shu
"Apakah terjadi sesuatu saat kalian bertemu dengan Nyonya Yu?" Shu She

"Tidak ada, ia hanya ingin bergabung dengan bisnis kita." Nyonya Shu
"Aneh... Pasti ada yang ingin ia lakukan." Shu She

.+.

Wei Wuxian dan Lan Xichen tampak mandi di dalam baik air yang sama. Kedua tubuh yang sama sama tidak terbalut pakaian itu duduk dengan Lan Xichen yang memeluk pinggang Wei Wuxian

"Semua ini jejak adik adik ku?" Lan Xichen mengecup pundak Lan Xichen
"Hm.." Wei Wuxian hanya bergumam, ia tampak menyandar dengan nyaman di dada Lan Wangji dan memejamkan matanya.

"Mereka... Pasti sangat menikmati nya." Lan Xichen
"Kau pun bisa mendapatkan nya." Wei Wuxian menoleh sedikit.
"Terimakasih, tidak untuk saat ini." Lan Xichen memeluknya lebih erat.

"Kau yakin?" Wei Wuxian
"Hmm, saat ini suasana hati mu sedang tidak baik. Aku tidak ingin kau melampiaskan nya dengan cara bercinta." Lan Xichen tersenyum lembut.
"Kita bisa melakukan nya di lain waktu." Lan Xichen, Wei Wuxian diam. Ia berbalik dan melihat aset pribadi Lan Xichen

"Hei, kemana kau melihat." Lan Xichen menaikan dagu Wei Wuxian
"Milik kalian, apa semua sebesar itu?" Wei Wuxian, Lan Xichen tertawa mendengar kata terang terangan Wei Wuxian

"Benarkah itu? Lalu di antara milik kami? Mana yang lebih besar?" Lan Xichen
"Aku belum mencoba milik mu, mana ku tau sebesar apa rasanya." Wei Wuxian

"Pandai merayu." Lan Xichen mencolek hidung Wei Wuxian
"Aku akan ada perjalanan dinas ke sisi Barat kota. Apa kau mau ikut menemani ku?" Lan Xichen
"Jika di ajak, aku tidak menolak. Atau, kau ingin pergi dengan salah satu anak dari para Menteri?" Wei Wuxian

"Haha, pergi bersama istri kelihatan lebih menyenangkan. Dan, perjalanan itu juga akan menjadi perjalanan dinas pertama kita." Lan Xichen lebih dulu keluar dari dalam bak air dan memakai jubah mandi.

Ia memakaikan jubah mandi untuk Wei wuxian dan menggendong nya ala pengantin keluar dari kamar mandi.

"Benarkah? Bukan kah pergi dengan gadis cantik atau tuan muda penurut jauh lebih menyenangkan?" Wei Wuxian
"Aku lebih suka tuan muda pemberontak." Lan Xichen tersenyum kalem.

Sebelum kedua nya tidur, Lan Xichen tampak mengeringkan Wei Wuxian lebih dulu lalu kedua nya berapa tidur.

Wei Wuxian tampak nyaman di dalam pelukan Lan Xichen. Ia mengusalkan hidungnya di dada Lan Xichen yang tampak terbuka.

"Apa kau anak kucing?" Lan Xichen terkekeh
"Mungkin saja." Wei Wuxian, Lan Xichen lagi lagi tertawa. Suasana kembali hening dan kedua nya pun terlelap.

Pagi harinya, Wei Wuxian tampak terbangun lebih dulu. Ia melihat sekeliling, ia juga memeriksa pakaian dan tubuhnya lalu melihat Lan Xichen.

'Ia.. sungguh tidak melakukan apa pun.. bahkan setelah aku menggodanya beberapa kali. Ia sungguh tidak melakukan apa pun karna ia menghargai ku yang sedang bersuasana hati buruk..'

"Pria yang baik." Wei Wuxian mengelus lembut pipi Lan Xichen
"Istri ku, pujilah aku saat aku terbangun." Lan Xichen menggenggam tangan Wei Wuxian. Wei Wuxian tersentak, ia terkejut.

'Sejak kapan ia bangun?! Aku bahkan tidak menyadarinya.'

"Bukankah kau sudah bangun." Wei Wuxian menatapnya datar.
"Aku bangun karna sentuhan mu." Lan Xichen
"Pembohong besar." Wei Wuxian, Lan Xichen tertawa kecil. Ia memeluk Wei Wuxian dan mengecup pipi nya berulang.
"Istri ku jauh lebih baik dari diriku." Lan Xichen
"Apa apaan." Walau Wei Wuxian terlihat tidak perduli. Wajahnya tetap merona tipis.

TBC !!

Si Jahat Yang Ingin Menjadi Baik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang