16

3.7K 362 7
                                    

"Jadi, karna pria kecil itu kekuatan militer mereka mulai stabil?" Seorang wanita dengan pakaian cukup terbuka tampak mengawasi gerak gerik di kamp pasukan Wen Xu.

"Dia cukup manis, Tuan besar pasti akan menyukai nya." Wanita itu tersenyum kejam sambil menjilat tipis pisau kecil di tangan nya.

"Tidak hanya manis, dia pasti punya kemampuan yang sangat baik." Sahut pemuda di sebelah nya.
"Terus awasi dia dan, dapatkan celah untuk menculik nya." Ucap si wanita.
"Tenang, aku pasti akan mendapatkan nya." Sahut si pria.

.+.

Wei Wuxian tampak sibuk di tenda khusus tim medis, ia tampak tengah memurnikan racun yang baru saja Wen Xu dapatkan.

"Racun ini sangat kuat, untunglah mereka selalu menggunakan dalam dosis yang kecil. Jika mereka menggunakan dalam dosis yang besar. Mereka dapat membunuh seluruh pasukan." Gumam Wei Wuxian

"Tapi, dari mana suku racun mendapat racun kuat seperti ini." Wei Wuxian
"Rumor mengatakan mereka memiliki satu buah bunga langka yang memproduksi racun itu." Wen Ning

"Bunga jenis apa?" Wei Wuxian
"Saya tidak tau pasti, informasi itu sangatlah sedikit. Sampai saat ini pun, tidak ada informasi lebih lanjut." Wen Ning

"Jika hanya dari bunga, masuk akal mereka menggunakan racun dalam dosis yang kecil. Mereka pasti hanya menggunakan nya untuk sesuatu kesempatan yang besar." Wei Wuxian
"Mereka menggunakan racun itu untuk pertarungan jarak dekat." Wen Ning
"Masuk akal." Wei Wuxian

"Tuan Wei! Tuan Wei!" Seorang prajurit berlari dengan terburu buru masuk kedalam tenda.
"Ada apa?" Wei Wuxian

"Yang Mulia Pangeran... Terkena racun!" Panik nya
"Bawa kemari segera!" Wei Wuxian

Wei Wuxian segera memeriksa Lan Wangji setelah ia di baringkan dengan benar. Kedua telapak tangan Wei Wuxian tampak menempel di atas dada bidang Lan Wangji. Menyalurkan energi Pemurni nya. Di sisi lain, Wen Ning tampak membersihkan luka sayat di lengan tangan Lan Wangji dan mengeluarkan racun dari luka itu.

"Dimana Pangeran mendapatkan luka ini?" Wei Wuxian menutup kembali pakaian Lan Wangji setelah ia selesai mengobatinya. Lan Wangji tampak tengah tertidur.

"Aku tidak tau pastinya, kami hanya sedang berjalan jalan di sekitar perbatasan. Tidak ada pergerakan aneh, namun tiba tiba Wangji mendapat kan luka di lengan nya." Hua Cheng

"Tidak, itu bukan luka tiba tiba. Beberapa bulan lalu, seragam seperti itu lah yang melimpah pasukan." Wen Xu

"Jadi, di beberapa sisi kamp ini telah di awasi oleh mereka." Wei Wuxian
"Itu mungkin saja." Wen Xu

"Wen Ning, ambil kantung silver di dalam kotak itu. Dan campurkan kedalam setiap makanan apa saja yang di makan oleh para prajurit. Kali ini, masalah akan lebih serius." Wei Wuxian
"Baik." Wen Ning

.+.

Malam harinya, Wei Wuxian dengan sabar merawat Lan Wangji. Menyeka keringat di keningnya. Memperbaiki selimut dan menambahkan kayu kedalam perapian agar tenda tetap hangat. Walau kantuk menguasai nya, Wei wuxian tetap mencoba untuk sadar. Namun, pada akhirnya ia tertidur dengan posisi duduk di sebuah kursi.

"Ughm..." Lan Wangji membuka matanya, remang cahaya adalah hal pertama yang ia lihat. Lan Wangji tersentak saat menoleh, mendapati Wei Wuxian tidur di sebelahnya dengan posisi duduk di sebuah kursi.

Ia melihat kearah lain, terdapat ember berisi air dan handuk yang telah basah. Perlahan Lan Wangji bangun dan duduk. Ia menatap lama kearah Wei Wuxian, lalu kemudian ia bangun. Dengan hati hati memindah Wei Wuxian yang semula duduk di kursi. Keatas ranjang yang ia gunakan untuk tidur.

Setelah itu, ia kembali tidur di ranjang yang sama dengan posisi menghadap Wei Wuxian.

.+.

Suara samar samar orang berbicara dan langkah kaki kesana kemari membangunkan Wei Wuxian dari tidur nya. Wei Wuxian sontak bangun saat melihat Lan Wangji tidur dengan nyaman sambil melihat kearahnya.

'Bagaimana bisa aku tidur satu ranjang dengan nya?!' Wei Wuxian

"Kau bangun?" Lan Wangji perlahan duduk.
"Bagaimana perasaan anda, apakah ada sakit di suatu tempat?" Wei Wuxian

"Tidak, kau merawat ku dengan sangat baik semalam." Lan Wangji
"Itu bagus." Wei Wuxian bergerak untuk bangun.

"Tunggu." Lan Wangji menahan tangan nya.
"Ada apa?" Wei Wuxian, Lan Wangji diam namun terus menatap nya.
"Pangeran?" Wei Wuxian
"Ah, tidak.." segera Lan Wangji melepaskan lengan tangan Wei Wuxian.

.+.

Hua Cheng tampak diam dengan ekspresi datar. Tidak hanya itu, tidak ada yang berani mendekati nya karena ia mengeluarkan aura suram yang sangat pekat.

"Ada apa dengan Pangeran ketiga?" Bisik para prajurit
"Jangan tanya." Bisik yang lain.

Semuanya tampak sibuk dengan kegiatan mereka, ada yang membersihkan senjata, menyiapkan makanan dan lain nya.

"Hewan sialan! Tertangkap juga ku!" Seorang prajurit yang tengah memasak tampak memaki maki sesuatu di dalam sebuah botol kaca kecil.

"Ada apa dengan mu?" Tanya yang lain.
"Aku akhirnya bisa menangkap makhluk ini. " Ia menunjukan botol kaca itu, di dalam nya tampak seekor serangga berwarna hijau dengan belakang ungu di perut nya.

"Dia menghinggapi semua makanan, aku khawatir hewan ini memiliki racun." Sambungnya.
"Racun?" Wei Wuxian mendekat

"Ah Tuan muda, kebetulan. Lihatlah aku menangkap hewan ini." Prajurit itu memberikan botol kepada Wei wuxian

"Hewan yang aneh, seperti telah di mutasi." Gumam Wei Wuxian sambil memperhatikan nya.
"Menurutmu, hewan apa itu?" Hua Cheng muncul di belakangnya

"Muncullah dengan normal Pangeran." Wei Wuxian mirik nya datar, ia kembali memeriksa hewan itu.
"Yang pasti, hewan ini memiliki racun di tubuh nya. Seluruh tubuh nya." Wei Wuxian
"Apakah hanya ini?" Wei Wuxian

"Yang lain telah di bakar oleh para prajurit." Jawab nya.
"Begitu? Itu bagus, akan lebih baik kalian tidak menyentuh nya langsung dengan tangan." Wei Wuxian tiba tiba melihat kearah kanan nya.

'Dia melihat ku?!' sontak seseorang di balik dedaunan bersalju segera bersembunyi

"Ada penyusup?" Hua Cheng berbicara pelan, namun bersiaga.
"Mungkin." Jawab pelan Wei Wuxian.
"Selanjutnya, lebih berhati hati lagi dengan bahan makanan. Pastikan menutup semua makanan baik yang telah di masak atau barang mentah nya." Wei Wuxian
"Baik." Prajurit

.+.

"Wen Ning, kau periksa lah tempat penyimpanan pangan. Dan, taburkan bubuk ini di atas setiap kotak penyimpanan." Wei Wuxian memberikan sebuah kantung kepada Wen Ning.

"Bubuk pengusir serangan?" Wen Ning menatap bubuk di tangannya.
"Benar, serangga." Wei Wuxian tersenyum janggal.

.+.

"Sialan! Rupanya aku terlalu meremehkan nya!" Seorang pria tampak kesal saat semua serangga serangga beracun nya di musnahkan oleh prajurit Wen Xu.

"Bai Xu, mengapa kau harus marah marah. Kita masih memiliki banyak pasokan racun." Bai Xie, seorang wanita dengan pakaian terbuka itu tampak melihat kearah seorang anda yang di kurung di sebuah kurungan besi.

"Hahaha, benar." Bai Xu tertawa mengerikan. Membuat anak laki laki kecil itu menggigil ketakutan.

"Jangan mendekat!" Katanya dengan panik.
"Bocah, berikan lagi racun mu. Maka keluarga mu akan baik baik saja." Bai Xu

"Kau.. tidak ingin mereka mati kan." Bai Xu menyeringai, anak itu menunduk dalam. Lalu ia melukai tangannya sendiri. Dan menampung darahnya di dalam sebuah botol kecil. Dan memberikan nya kepada Bai Xu.

"Anak baik." Bai Xu menyeringai kejam.

TBC!!!

Kemungkinan Sabtu tidak ada update yaa. Karna saya masih ada kesibukan di sini 🙏🙏😇

Si Jahat Yang Ingin Menjadi Baik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang