20

3.5K 353 11
                                    

"Jendral, semua sudah siap." Prajurit
"Baik, semua ayo berangkat!" Wen Xu
"Baik!"

Rombongan pasukan Wen Xu pun meninggalkan perbatasan Utara. Mereka membawa semua sisa pasukan Bai He. Perjuangan panjang mereka di perbatasan dingin itu pun telah usai.

"T-tuan Wei, apakah saya dan Xue Yang juga harus pergi?" Ah Qing bertanya dengan wajah takut.
"Tentu saja, tidak ada siapa pun lagi di desa itu. Jika kalian tinggal, dengan siapa kalian akan hidup?" Wei Wuxian

"K-kami akan bertahan hidup sendiri." Ah Qing
"Ah Qing, apa kau tidak ingin pergi?" Wei Wuxian
"Saya.. saya bukan nya tidak ingin pergi. Tetapi, saya tidak ingin hal buruk kembali menimpa Xue Yang." Ah Qing

"Kau tidak perlu khawatir, saat tiba di Ibu Kota. Kalian adalah tanggung jawab ku." Wei Wuxian mengusap lembut kepala Ah Qing.

"Tuan Wei, saya tidak akan merepotkan anda." Xue Yang memegang ujung siku pakaian Wei wuxian
"Baik baik." Wei Wuxian juga mengusap kepala Xue Yang. Xue Yang tampak patuh dan diam. Ia tampak menyukai saat Wei Wuxian mengusap kepalanya.

.+.

"Wen Xu, menghadap Yang Mulia Kaisar." Wen Xu berlutut di depan singgasana Lan Qinghe Jun
"Bangunlah Wen Xu." Lan Qinghe Jun turun dari singgasana nya. Dan menghampiri Wen Xu, ia membantu Wen Xu kembali berdiri.

"Kau telah berjaga besar dalam peperangan di Utara. Gelar Kehormatan saja, tidak cukup untuk mu." Lan Qinghe Jun
"Yang Mulia terlalu memuji." Wen Xu, Lan Qinghe Jun menepuk pundak Wen Xu

"Tuan muda Wei, siapa yang mau bawa?" Lan Qinghe Jun mengalihkan pandangan nya melihat kearah Wei Wuxian bersama dua anak kecil di sisi kanan dan kirinya.

"Mereka adalah orang yang tersisa dari desa perbatasan. Ah Qing dan Xue Yang." Hua Cheng
"Xue Yang memiliki kemampuan khusus seperti Wei Wuxian, ia memiliki racun didalam tubuh nya. Racun yang selama ini di gunakan oleh Bai He berasal dari nya." Lan Wangji, Xue Yang semakin bersembunyi di balik tubuh Wei Wuxian.

"Memanfaatkan seorang anak kecil?! Sungguh keterlaluan." Lan Qinghe Jun
"Apa rencana mu selanjutnya?" Lan Qinghe Jun

"Awalnya, saya ingin menyekolahkan mereka di Akademi. Tetapi, tampak ya mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru lebih dulu." Wei Wuxian merangkul Xue Yang, membawanya berdiri sejajar dengan nya dan mengusap usap kepala Xue Yang.

"Karna itu, sayalah yang akan bertanggungjawab atas mereka." Wei Wuxian

"Tuan Muda Wei sangat murah hati. Tetapi, anak itu memiliki racun di tubuh nya." Lan Xichen memasuki Aula.

"Sebab itu sayalah yang harus mengurusnya. Memang nya di Kekaisaran ini ada orang lain yang bisa melakukan nya, selain saya?" Wei Wuxian melihat Lan Xichen dengan tatapan datar nya. Lan Xichen terkekeh kecil, ia berjalan semakin mendekat. Meraih tangan Wei Wuxian dan mengecup punggung tangannya.

"Anda benar, memang hanya anda yang mampu untuk menangani bocah ini." Lan Xichen.
"Yang Mulia, mencium tangan orang lain tanpa izin adalah pelecehan." Wei Wuxian, lagi lagi Lan Xichen tertawa.

"Tuan Muda Wei, tidak ada aturan tentang itu. Dan, aku bukan orang yang akan mencium punggung tangan sembarangan orang." Lan Xichen tersenyum kalem. Wei Wuxian merotasikan kedua bola matanya.

"Wangji, Hua Cheng, selamat datang kembali. Kau juga Jendral Wen, terimakasih untuk jasa besar mu dalam peperangan di perbatasan." Lan Xichen

"Terimakasih Yang Mulia." Wen Xu
"Tuan Muda Wei, malam ini tinggal lah untuk makan malam." Lan Xichen
"Aku secara pribadi mengundang mu." Sambungnya.

"O-oh.. baiklah." Wei Wuxian tersenyum kesal.

.+.

"Hahh.. Lan Xichen itu!" Wei Wuxian mendaratkan bokong nya dengan kesal di atas sofa yang empuk.

Si Jahat Yang Ingin Menjadi Baik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang