Setelah reda dari rasa malu. Yura membuka matanya. Satria menatapnya dengan raut menahan tawa.
"Jadi pulang?" Tanya Satria menyadarkan Yura.
"Jadi, Bang, masa enggak." Yura heran dengan pertanyaan Satria. Memangnya kalo ga pulang kemana? Nginep? Jadi mantu aja belum. Eh, Yura, apaan sih pikiran kamu!
"Gak nginep aja toh, Nduk?" Mpok Mar menawari hal yang membuat Yura terkejut.
"Ehh, nggak usah, orang rumah bude aja deket." Cengir Yura yang bingung menanggapi.
"Sekarang masih tinggal di rumah Bude Tri. Seiring waktu bisa ya, tinggal di sini?" Mpok mar membuat Yura makin bingung menanggapi.
"Eee anu Mp--"
"Emak tuh aneh-aneh aja toh!" Satria memotong ucapan Yura. Dan menanggapi ucapan emaknya yang nyeleneh itu.
"Aneh-aneh katamu, Sat? kayak nggak tau mulut tetangga disini aja. Berani berduaan di Lingkungan harus berani berduaan di pelaminan!" jelas Mpok Mar. Dan kalimat tersebut berhasil membuat Yura melongo.
'Lah? ini pembicaraan nya kok menuju jadi mantu ya? Ga beda ama yang gue pikirin'
"Udahlah, anterin Yura sana! Jangan ngawur, Sat! ini malem!" peringat Mpok Mar.
"Emang gue suka ngawur ya? Perasaan nggak pernah, deh," Ujar Satria sambil berjalan keluar rumah. Diikuti Mpok Mar dan Yura.
"Gak bakal ngawur mak. ga pernah 'kan anakmu ini makan anak orang?" Satria menaik turunkan alisnya.
Ekhemm...
pembaca yang ga polos-polos amat pasti tau lah makan gimana maksudnya, hehehe."Halah, kayak emak ga tau aja selera mu itu, Sat."
"Emang yang gimana, Bude?" Yura memberanikan diri bertanya setelah agak lama diam.
Habis nya kepo sih ^^"Mpok! jangan bude!" Mpok Mar membenarkan panggilan Yura kepada nya.
"Eh iya salah, Mpok. tapi emang selera nya Bang Satria yang gimana, Mpok?"
Yura bertanya meski agak kaku memanggilnya 'Mpok?' seumur hidup baru kali ini ia memanggil seseorang dengan panggilan itu. Author aja ga pernah manggil orang kayak gitu. Hehe °°"Huh, Satria tuh dari dulu suka nya yang bocil-bocil, terus centil-centil. Kalo body mah si Satria ga terlalu mentingin," jelas Mpok Mar.
"Ouhh, udah sepuh, nih. Pasti mantan nya banyak ya, Bang?" Goda Yura.
"Ohh jel-- "
"Prett."
"Satria, tuh, udah hampir setahun menjomblo. pacar aja kagak ada. Mantan aja banyakan Mpok mar waktu muda."Kata-kata Mpok Mar barusan membuat Satria Melotot kaget kepada Mpok Mar. ia merasa diajak adu oleh emaknya.
"Masa sih, Mpok? Cakep-cakep gini kok jomblo." Yura terkikik. Rasanya tak percaya jika orang seganteng ini masih jomblo.
"Cakep? Mirip Buto ijo gini dibilang cakep." Mpok mar asal menyebut anaknya buto ijo.
"Husss! Emak aja mirip mak lampir."
Satria tak mau kalah dengan Mpok Mar. "Anak cakep gini dibilang mirip buto ijo, ga salah?" Muka Satria auto kusut karena emaknya tak mau mengakui ke tampanan anaknya itu. Mwehehe."Emak? lu bilang mak lampir?
Ya emang, baru tau?""Buahahahahahahhha"
Satria dan Yura Tertawa lepas karena Pengakuan Mpok mar barusan, begitu pun Mpok mar yang ikut tertawa."Haduh mak, Bisa-bisanya mau Ngaku." Satria terkekeh berusaha menghentikan tawanya agar reda.
Mpok mar mendorong pantat Satria dengan kaki. Sehingga Satria terdorong maju. "Sana sat, katanya mau nganterin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naksir Tetangga Bude [END]
Teen Fiction⚠️ Beberapa bab belum di revisi! Author nya mager soalnya, Xixixi. Dibuat : 28 Januari 2024 Tamat : 16 Juni 2024 *** Menceritakan seorang gadis remaja bernama lengkap Nayura Claudia Anggara, yang kerap disapa dengan panggilan Yura. Awalnya, ia dipin...