30. [Vidio yang viral]

197 42 82
                                    

Yura seketika melongo, ketika Naira menunjuk Satria sebagai cowok yang dia sarankan untuknya. Tetapi juga hampir ngakak ketika Naira mengatakan bahwa Satria stress.

"Nai! Maksud lo apa'an ngatain gue stress?!" tanya Satria dengan raut tidak terima.

"Bercanda doang, Sat. Jangan marah lah!" Naira terkikik begitu berhasil membuat Satria kesal.

"Mbak Ira gak ada saran cowok lain? Kenapa harus Bang Satria?" tanya Yura dengan heran. Kenapa sepupunya ini begitu mendukung jika Yura bersama dengan Satria.

Naira menghela nafas sembari mencomot satu gorengan yang ada di meja. "Menurut, lo? Cowok yang sikapnya stress kayak Joko siapa lagi? Kalo bukan Satria?" kata Naira sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Heh! Sepupumu kebiasaan banget, Yur! Suka ngatain gue stress. Padahal mah cowoknya doang," sahut Satria dengan kesal. Kenapa sikap Naira lama-lama mirip seperti Joko. Menyebalkan, dan membuat orang jengkel.

"Enak aja! Joko nggak stress ya! Tapi kalo sinting mungkin ada dikit-dikit," kata Naira sambil tertawa. Begitu juga mereka berdua.

"Btw si Amel kemana? Kok nggak pernah kelihatan, ya?" Satria heran. Karena, jarang sekali ia melihat Amel walaupun gadis itu tinggal disini. Bahkan pernah ia kira, jika Amel sudah kembali pulang ke kota.

"Oh, si Amel? Nyumpel di kamar," sahut Yura dengan cepat. Naira yang ingin menjawab saja sudah keduluan olehnya.

Raut wajah Yura seketika berubah. Ia sepertinya malas jika Satria membahas anak itu.

Satria yang sadar, seketika merasa tidak enak. "Ohh, pantes aja gak pernah kelihatan," ujar Satria dengan kikuk.

"Helo. Orang ganteng sudah kembali," ujar seseorang. Siapa lagi orang itu jika bukan -- Joko. Raja pelawak yang pedenya tingkat dewa.

"Lama amat bokernya. Curiga gue, kalo tainya batu," kata Satria tanpa sensor.

"Bodoamat. Semoga lu ketularan boker!" kata Joko mendo'akan. Ia seolah ingin sekali jika Satria mengalami hal yang sama.

Joko duduk disamping Satria sembari mengambil ponselnya. "Sat, Mabar yok!" ajak Joko dengan tiba-tiba.

Akhirnya, mereka berdua langsung saja memulai kegiatan yang sudah sering mereka lakukan ketika malam. Yaitu, memainkan game mobile legends, sebagai game favorit mereka.

🪴🪴🪴

Hari sudah menunjukkan pukul 11 malam. Yura sudah lumayan mengantuk karena dari tadi meng-scrool tiktok disaat Satria dan Joko sedang mabar. Sedangkan Naira sedang sibuk dengan ponselnya sendiri.

"Mbak, aku masuk, ya. Ngantuk," ujar Yura. Matanya sudah terlihat sayu.

Naira yang sibuk bermain HP sepertinya tidak mendengar. Tanpa berlama-lama lagi, karena sudah sangat mengantuk. Lalu Yura pun bangkit berdiri, untuk masuk dan segera tidur.

Tiba-tiba, Naira mencekal tangannya. Hal itu membuat Yura menggeryit bingung.

"Ken-" ucapan Yura terpotong.

"YURA! JELASIN KE MBAK IRA! INI MAKSUDNYA APA?!" Naira berkata dengan wajah yang terlihat syok.

Bukan Yura saja yang terkejut. Tetapi, Satria dan Joko pun ikut terkejut, karena Naira yang membentak Yura secara tiba-tiba, tanpa ada alasan sebelumnya.

Yura menggerutkan keningnya. "Maksudnya?" tanya Yura yang sama sekali tak mengerti.

Naira memperlihatkan sebuah vidio yang diunggah oleh seseorang yang tidak dikenal di aplikasi twitter. Bahkan, vidio tersebut sudah banyak dikomentari netizen saking viralnya.

Terpampang dengan jelas, itu adalah vidio Yura yang sedang bangun tidur sambil melepas piyamanya. Sehingga Yura terlihat sangat sexy ketika ia hanya menggunakan sebuah bra di badannya.

Awalnya, Naira mendapat sebuah chat dari nomor tidak dikenal. Ia dikirimi sebuah link video tersebut, yang telah viral di twitter baru-baru ini.

Entah siapa yang telah mengunggah vidio itu. Yang jelas, itu bukan Yura yang melakukan.

"Astaghfirullah halazim. Ini Yura?" Satria nampak kaget dan tidak percaya.

"WOY! MATA KALIAN BISA MEREM GAK?!" Naira menutupi ponselnya sambil menggertak mereka berdua, yang sedang ikut melihat video tersebut.

Ingin sekali Naira mencolok mereka berdua. Tetapi tidak jadi karena ia sedang berusaha menetralkan rasa emosinya.

"Jelasin ke Mbak Ira sekarang!!" perintah Naira sekali lagi. Sambil menatap Yura dengan tatapan tajam.

"I-itu memang gue. T-tapi, kenapa bisa ada di vidio itu? Gue gak pernah, buat vidio kayak gini, Mbak!" Yura mencoba menjelaskan walaupun pikirannya sedang tidak karuan. Bahkan raut wajahnya terlihat sangat bingung sehingga ia menjadi terbata-bata.

"TAPI BENER, 'KAN? INI, LO?" tanya Naira dengan tatapan tajam. Tetapi Yura masih diam tak menjawab saking takutnya dengan Naira.

"JAWAB!!" gertak Naira.

"I-iya. T-tapi, aku gak tau vidio ini! Kenapa aku bisa viral di twitter." Yura mencoba menjelaskan apa adanya. Bahwa ia sama sekali tidak tahu.

Sebenarnya Naira juga tidak percaya jika Yura se-murah ini. Ia mencoba mengamati vidio tersebut dengan jelas agar ia bisa lebih percaya jika ini bukanlah Yura.

Sesekali Naira melirik Satria dan Joko yang diam tak bergerak, karena takut dengannya yang sedang emosi.

Yura ikut mengamati vidio tersebut. Saat dilihat-lihat dan diperhatikan lebih lama. Yura menyadari jika vidio tersebut menampilkan Yura yang sedang berada di kamar. Namun, kamar itu adalah kamarnya di kota. Vidio tersebut juga menampilkan, jika rekamannya diambil tanpa sepengetahuan Yura. Atau lebih jelasnya, Yura direkam secara diam-diam dan bersembunyi.

"Loh? Ini 'kan kamar ku di rumah papa?" kata Yura dengan terkejut. ia tak mungkin salah, itu adalah kamarnya sendiri. Mana mungkin Yura tidak mengenalinya.

"Hah? Beneran?" Satria terkejut. "Fiks, Bisa jadi, lo direkam diem-diem sama seseorang yang tinggal di situ juga," sahut Satria dengan cerdik.

"Bener juga." Yura mengangguk. Kini, ia harus menahan malu sekaligus takut, karena vidionya telah viral. Ia juga takut jika papanya tau akan hal ini.

"Gue harus selidiki! Berani banget orang itu ngejelekin nama baik gue!" Yura mengepalkan tangannya. Rasanya, dia ingin menonjok orang itu jika sudah tau.

"Gue bantu," ujar Naira, Satria dan Joko secara bersamaan. Lalu mereka menatap satu sama lain sambil tersenyum.

Yura sangat senang, karena memiliki seseorang yang sangat peduli dengannya, serta mau membantunya disaat ia sedang dalam masalah.

"Makasih," Yura tersenyum sambil terharu. mereka sangatlah baik kepadanya.

"Ya udah. Tidur sana! Besok kita cari cara, biar bisa cari tau siapa orang yang udah nyebarin vidio itu. Apalagi ngerekam diem-diem."

Setelah Naira menyuruhnya. Yura pun langsung pergi tidur meskipun dengan keadaan kurang tenang.











Klik bintang ya kawannn!!
Jangan bosen vote author. Karena, itu semangat agar author mau update bab selanjutnya 🤩

Naksir Tetangga Bude [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang