11. [Dikira maling]

342 87 38
                                    

AUTHOR KEMBALI

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE ATAU COMMENT YAH, AYO DONK BIKIN AUTHOR SEMANGAT ‼️

🍁

Joko dan Naira agak kaget dengan Perilaku satria, biasanya jika ia sedang marah, tak ada yg berani mengganggu ataupun bertanya kecuali emaknya. tapi kali ini ia berbeda, ia menjadi berubah karena Pertanyaan Yura yg lumayan masuk akal itu.

"Gak Murung lagi nih?" Goda Joko kepada satria

"Tau nih" tambah Yura yang masih manyun. Bahkan ketika satria menyentil bibirnya ia masih saja tetap manyun dan cemberut.

"Btw, masuk akal juga" kata satria kepada yura

"Haa? Gimana gimana?" Bingung Yura

"Gak bakal deh si raya gue aku in mantan, mukanya aja kek Tante Tante" Satria terkekeh

"Halah... kenapa dulu mau?" Sinis Naira karena drama manis yang Satria tunjukkan kepada sepupu kecilnya.

"Dulu sih mau, sekarang ngomong ga mau karena ada gebetan baru" ucap Satria yang hanya ingin mengkode yura

"Huss, jangan keras-keras" kekeh joko

"Ck, ga jelas" Yura melirik malas.

Sebenarnya ia paham apa maksud perkataan satria, Tetapi ia hanya ingin berpura-pura polos saja.
Bisa-bisa satria langsung nekat berbicara.

"Udahlah, ngode terus kerjaannya"
Kata Yura dengan wajah salting yg ia sembunyikan dibalik wajah Murungnya.

"Iya deh, iya" kata satria sambil cengengesan

****


Akhirnya ke empat manusia itu sudah sampai rumah masing masing. dan benar saja, langit yang awalnya mendung telah mengeluarkan air matanya, berupa hujan deras yang sedang mengguyur Desa.

"Bude" panggil yura

"Apa" jawab bude tri dan menatap ponakan kesayangannya itu.

"Mbk Ira kapan mau nikah?"
Pertanyaan tiba-tiba dari yura membuat Naira kaget. Kini mereka bertiga sedang masak di dapur, tapi pertanyaan itu terlontar secara tiba-tiba tanpa dibahas sebelumnya.

"Ngapain nanya in itu? Mau nyusul?"
Goda Naira yang langsung melirik Yura.

"Bukan gitu, tapi katanya mbk Ira udah 5 tahun pacaran, masak iya nggak nikah nikah. Yang bener aje, Rugi dong" Yura dengan Entengnya bicara seperti itu.

"Emang nikah gak ngumpulin duit? Kan harus siap dulu" Jelas bude tri kepada Yura

"Nah, bener tuh" Tambah naira

Yura hanya merespon anggukkan dan nyengir kuda. Sebenarnya ia tau, tapi ia hanya heran dengan hubungan langgeng Naira dan joko. Masak iya bang Joko sebetah itu tanpa ngajak.......
Ehehe ><

****

"Sekarang udah doyan makanan sederhana nih?" Goda Naira yang melihat Yura lahap menyantap makanan nya.

"Ya gimana lagi" jawab Yura dengan mulut yang penuh

"Pelan-pelan kalo makan" peringat Naira kepada yura yang mulutnya penuh nasi. "Eh yur, gue boleh tanya gak?" Tambah Naira yg ingin bertanya sesuatu.

"Hmm, apa?"

"Lo ada rasa ga sih, ke satria?" Tanya Naira kepada yura

"Uhuk..." Yura tersedak nasi karena mendengar pertanyaan Naira. "Ngapain nanya in itu?" Jawab Yura dengan mata merah karena efek tersedak.

"Gak sih, satria tuh udah ngode gitu, masak iya lo cuma diem aja, gak peka amat sih" Cibirnya

"Biarin dulu" jawab Yura

"Kasian loh yur si satria, dia udah pernah patah hati" jelasnya lagi

"Terus?" Yura menaikkan alisnya

"Lo ga ada apa, niatan jadian Ama si satria?" Kata Naira dengan nyeleneh

"Uhukk..." Lagi lagi Yura tersedak

"Eh anjir" kaget Naira, karena melihat sesuatu keluar dari hidung Yura. Ternyata itu adalah nasi yg keluar akibat tersedak, karena pertanyaan aneh tadi. "Njirr, Hp mana sih, mau gue Poto nih" Naira terkikik

"Ihhh, mbak iraaaa" kesal Yura yang menahan malu. Yura berlari ke dapur saking malunya.

"Kenapa yur?" Tanya bude tri

"Kesedak nasi" jawab nya yg langsung masuk kedalam kamar mandi di belakang rumah.

"Ada ada aja" kekeh bude tri

"ASSALAMU'ALAIKUM"
Terdengar suara salam dari pintu depan, jika didengar dengar suaranya tidak lah asing.

"WA'ALAIKUM SALAM" jawab bude tri dan langsung berjalan kedepan untuk membuka pintu. Dan ternyata itu adalah suara Si tukang gosip, siapa lagi kalau bukan Mpok mar.

"Kenapa Mbak?" Tanya bude tri.
Pemirsa Jangan heran jika bude tri memanggil Mpok mar dengan sebutan 'Mbak', karena Mpok mar lebih tua dari bude tri yah.

"Ini loh tri, mau masak kagak ada cabe, mintak cabenya dikit ya tri"

"Owalah mbak, ambil aja di dapur"
Kata bude tri yang pergi keluar untuk menjemur pakaian karena hujan sudah reda. dan Mpok mar langsung saja masuk ke dapur tanpa diikuti bude tri.

Kalian juga jangan heran, kenapa nggk diambilin aja sama bude tri?
Karena Mpok mar dan bude tri sudah menjadi tetangga dekat, bahkan dianggap saudara. tak perlu risau jika mpok mar, ataupun satria keluar masuk dirumah bude tri, begitupun sebaliknya.

"Bude" panggil Yura kepada orang yang ia kira adalah bude tri.

Mpok mar berbalik badan.
"Loh, Mpok mar? Kok disini? Itu juga kok ngambilin cabe" Yura keheranan, apakah Mpok mar sedang maling?

"Eh.. yur, ini tuh lag-" ucapan Mpok mar terpotong karena Yura dengan cepat menyambar lengan Mpok mar.
"Budeeee..., Mbak iraaa" teriak Yura

"Heh, ngapain triak" bingung Mpok mar.

Sedangkan Yura hanya melirik Malas. karena Mpok mar takut jika Yura triak, Yura semakin yakin bahwa Mpok mar sedang maling.

"Apa sih yur triak-triak?" Tanya bude tri yg datang tergesa-gesa, begitupun Naira yg kaget, karena ia sedang asik Scroll tiktok di kamar, tetapi Yura berteriak kencang.

"Liat nih.. Mpok mar mau maling"
Adu Yura yang sebenarnya salah paham.

Mpok mar, Naira dan bude tri saling pandang. Dan pecah lah tawa mereka.
Sedangkan Yura hanya bingung sendiri, kenapa mereka tertawa?

********

Gimana nih kelanjutan nya? Pantengin terus setiap part nya.

Oh iya, Sorry guys author baru up, karena kuota tiba-tiba habis.
Sorry juga ga terlalu panjang, Cari ide ketika sehari-hari lagi Sekolah lumayan susah guys, udah ada PR, tugas dll. Jadi waktu buat Cerita WP kepotong deh. Tapi Author masih semangat kok guys..

Author bakal makin semangat deh kalo kalian VOTE

VOTE MANA NIH?

SELAMAT BERTEMU DI PART SELANJUTNYA. LOPYU

Naksir Tetangga Bude [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang