21. [Mau diketek in?]

307 67 43
                                    

Yuhu...
Author balik lagi guys..
Jangan lupa VOTE ‼️

****

Danu dan Jesica seketika terkejut. Mereka malu karena telah kalah beradu mulut dengan Yura. Padahal sebelumnya, tidak ada yang berani untuk melawan ataupun meninggikan suara, jika sedang berhadapan dengan mereka. Tetapi, apakah mereka mau mengakuinya? Mengakui rasa malunya? Tentu tidak bukan?

"ASTAGHFIRULLAH HALAZIM...
DARI TADI PADA BERISIK, TERIAK-TERIAK, HEBOH-HEBOH. TERNYATA LAGI DEMO, TOH."

"KALIAN BERTIGA!! IKUT BAPAK, SEKARANG!!"

DEG...

Suara lantang itu menggelegar. Ternyata, Pak Yanto memperhatikan kejadian barusan dari kejauhan. Entah siapa yang melaporkan.

Dag.. Dig.. Dug...

Jantung Yura berdetak kencang.
Yura takut, karena akan masuk BK untuk kedua kalinya.

"Ck, Pake masuk BK segala," ujarnya pelan.

"Bapak sudah melihat semuanya!!Berikan surat ini, kepada orang tua kalian masing-masing!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bapak sudah melihat semuanya!!Berikan surat ini, kepada orang tua kalian masing-masing!!"

Pak Yanto memberikan sebuah kertas putih. Sudah bisa dipastikan, itu adalah surat panggilan untuk orang tua mereka.

"Asemm," Batin Yura.

"Kalau mau ribut jangan di sekolah! Ini tempat belajar, bukan tempat tawuran!!" Tegas pak Yanto dengan tatapan tajam.

"Yura, pak. Bukan saya," Jesica merasa ngeri jika ditatap seperti itu. lebih baik ia menunjuk Yura, sebagai gantinya.

Yura tidak terima jika dituduh seperti itu. "Dih.. Siapa yang mulai duluan, coba?!" Ketus Yura dengan lirikan maut.

"Gemes banget sih. Pengen gue tabok," Batin Yura dengan kesal. Bisa-bisanya, Jesica menuduhnya.

"Bapak nggak mau tau. Kedepannya, ga ada lagi, ribut-ribut kayak tadi!! Paham!!"

Mereka menunduk sambil mengangguk pasrah. Muka Pak Yanto sangat menakutkan jika sedang marah. "Iya, pak."

"Jangan cuma iya-iya doang. Tapi beneran!!"

"Awas!! kalo diulang'i lagi! Bapak tendang dari sekolah!!"

"Awas!! kalo diulang'i lagi! Bapak tendang dari sekolah!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naksir Tetangga Bude [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang