Hai hai semuanya 👋
Author up nih..
Jangan lupa apa? VOTE NYA LAH‼️Btw ini lebaran 'kan?
Minal Aidin wal Faizin yah..
Mohon maaf jika author pernah salah dalam mengetik🙏"Sejatinya. Manusia itu memiliki banyak kesalahan. Contohnya Mimin author."
***
Yura berjalan masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap pergi kelompok. Tak lupa ia membenarkan gaya rambutnya yang sangat estetik itu.Cklek..
Saat tiba di kamar, bukannya ia bebas bertingkah. Justru Yura sangat malas karena melihat Amel berada di situ. Ternyata, Amel juga tidur di kamar Naira. Dan malam ini, mereka akan tidur bertiga. Sebenarnya Yura tidak nyaman. Tapi apakah dia bisa mencegah hal itu? Sudah pasti tidak bisa.
Amel tergenjolak kaget ketika pintu kamar dibuka. "Ck, ngagetin orang," U
ujar Amel yang sedang asik berbaring bermalas-malasan."Heh! Lo dari pagi kenapa gak bantuin Mbak Ira ngurusin pekerjaan rumah? Ini bukan rumah papa! Kita kalo tinggal disini harus aktif bantuin Bude sama Mbak Ira. Masa cuma numpang-numpang doang, sih. Lu ga punya malu, kah?"
Setelah mendengar omelan itu. Amel langsung bangkit berdiri dan menghadap Yura sejajar. "Terserah gue donk. Lagian, Mbak Ira sama Bude Tri nggak ngomel-ngomel ke gue, tuh!" ujarnya dengan sewot.
"Ga bisa gitu, Mel. Kita bukan tuan rumah! Harusnya lo tau diri!" Yura berusaha menyadarkan Amel. Yura harap Amel bisa merubah kebiasaan nya itu.
"Ck, bodoamat." Amel kelur dari kamar dan entah ingin pergi kemana. Atau mungkin, ia cuma pindah tempat untuk mageran lagi? Dasar saudara nggak jelas!
'Hih. Punya sodara kok gini amat. Udah gitu saudara tiri, lagi,' gumam Yura.
Tak perlu memikirkan hal tadi. Ia memilih langsung bersiap-siap saja. Mengingat janjinya kepada Laras dan Risty di sekolah tadi. Yaitu pergi kelompok.
Yura
Bang, anterin gue kelompok
Ke rumah temen. Cepet kesiniBang Sat
Oke👍Setelah mendapat balasan dari Satria. Yura segera bersiap-siap. Jangan sampai ia membuat Satria menunggu lama. Atau mungkin, Satria sendiri yang harus ia tunggu.
Tak perlu memakan banyak waktu. Sekitar 5 menit ia sudah siap dan keluar dari kamarnya itu. Tak lupa ia kebelakang sebentar untuk berpamitan kepada Naira lagi.
"MBAK IRA. AKU PERGI KELUAR YA." Pamit Yura sambil berteriak.
"EH, BENTAR-BENTAR! SINI DULU!" Panggil Naira sedikit berteriak pula.
Yura tak mendengar panggilan Naira. Ia berjalan santai dan tak memperdulikan suara panggilan Naira, yang entah masuk ditelinga nya atau tidak.
"HEH! BOCAH! SINI!" kali ini Naira berteriak lebih kencang.
Sontak Yura terkejut. Teriakan Naira mirip sekali dengan suara emak-emak sedang marah. 'Padahal Mbak Ira masih muda. Kenapa galak bener, sih' gerutu Yura dalam hati.
"Pelan Napa, sih! Jebol telinga, gue!" ujar Yura yang langsung berbalik badan, menghampiri Naira yang sedang berada di belakang rumah. Entah apa yang ingin Naira katakan. Lebih baik ia mendekat dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naksir Tetangga Bude [END]
Dla nastolatków⚠️ Beberapa bab belum di revisi! Author nya mager soalnya, Xixixi. Dibuat : 28 Januari 2024 Tamat : 16 Juni 2024 *** Menceritakan seorang gadis remaja bernama lengkap Nayura Claudia Anggara, yang kerap disapa dengan panggilan Yura. Awalnya, ia dipin...