32. [Diketahui satu sekolah]

204 35 24
                                    

Pagi hari, dimana saat subuh tadi terjadi sebuah konflik. Yura sudah lumayan tenang meskipun belum sepenuhnya tenang.

Kini, ia menunggu kedatangan Satria untuk mengantarnya sekolah.

Sedangkan Amel, ia tidak berani mendekat dan menampakkan wajahnya dihadapan Yura. Ia takut, jika Yura kumat lalu membantingnya.

"Yura!" panggil seseorang.

Yura mendongkak. Ia melihat Satria yang sudah datang dan berdiri dihadapannya.

"Ayo berangkat!" kata Satria. Lalu Yura pun mengangguk. "Eh, tunggu dulu!" Satria menyuruh Yura berhenti, lalu mengamati wajah Yura. Ia baru menyadari jika mata Yura sedang bengkak.

"Lo, habis nangis, Cill?"

"Emm, iya," jawab Yura dengan jujur.

"Kenapa?"

Begitu mendengar pertanyaan Satria. Yura tidak mau menjawabnya. Ia malas untuk bercerita tentang kehidupannya.

"Shuut! Satria," panggil seseorang dibalik pintu. Ternyata, itu adalah Naira yang menyuruh Satria untuk mendekat.

Satria pun mendekat. Lalu, Naira mulai menceritakan kejadian tadi sambil berbisik.

Setelah mendengar cerita tersebut. Satria mengangguk mengerti. Ia paham, bagaimana kondisi Yura saat ini. Apalagi, tadi malam ia juga mendapat masalah karena vidionya yang viral. Kenapa masalah Yura harus bertambah lagi.

"Jadi, coba cari cara biar dia seneng. Dari tadi murung terus dia nya." Naira berbisik.

"Nanti gue coba."

Akhirnya, Satria segera mengantar Yura ke sekolah agar ia tidak kesiangan dan terlambat.

Namun sial. Ternyata, Yura tidak mau berbicara sama sekali. Satu kata, pun, tidak.

Saat sudah sampai di depan gerbang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sudah sampai di depan gerbang sekolah. Yura beranjak untuk keluar. Tetapi Satria menghentikan  langkahnya.

"Apa?"

Akhirnya, satu kata itu keluar setelah sekian lama.

"Mukanya jangan sedih gitu. Nanti temen-temen mu heran, loh!"

"Hmm," sahut Yura dengan singkat, lalu melempar satu senyuman kepada Satria.

"Nah, kalo gini 'kan cantik," godanya.

"Terserah lo, Bang! Aku mau masuk."
Yura beranjak dan keluar dari mobilnya.

"Sekolah yang bener! Jangan BK terus!" kata Satria sambil memunculkan kepalanya dikaca mobil.

"Iya," jawabnya sebelum pergi masuk.

"Iya," jawabnya sebelum pergi masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naksir Tetangga Bude [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang