06. [Curut]

401 122 17
                                    

Setelah Kejadian yang Yura alami disekolah tadi. Atau bisa dibilang di part sebelumnya. Yura berniat mencari tahu tentang Jesica.

Kini waktu pulang telah tiba. Yura duduk di depan gerbang sekolahnya menunggu jemputan dari Satria.

"Yura, mau pulang bareng nggak?"
Tawar seorang pria yang wajahnya tak asing. Dia adalah DANU RIZKYO CAKRA. Pria yang ia temui di perpustakaan.

"Emm, ga usah aja deh. gue nungguin jemputan," jawab yura.

"Tapi lama loh nunggunya. bener ni? ga mau sama aku aja?" Tawarnya lagi.

"Ga usah, Duluan aja sana! palingan bentar lagi dateng." Yura menolak tawaran Pria itu lagi.

"Ya udah deh. tapi sebelumnya gue mau kenalan. Kita belum sempet kenalan tadi." pria itu mengulurkan tangan nya.

"Kenalin, gue DANU RIZKYO CAKRA, Panggil aja Danu." pria itu memperkenalkan diri.

"NAYURA CLAUDIA ANGGARA, Panggil aja gue, Yura," jawab Yura membalas uluran tanggannya.

Meski saat ini berbeda dengan Perkenalan Yura dengan Satria waktu itu. Tapi Yura terlihat biasa saja. Atau bisa dibilang ia lebih suka pertama kali bertemu dengan Satria.

Tinn

Suara klakson mobil berbunyi. mobil itu berhenti tepat di dekat mereka berdua berbincang. kaca mobil terbuka dan menampakkan sosok yang tak lain adalah Satria yang sedang menjemput Yura.

"Pulang!" Satria menatap datar Danu dan beralih menatap Yura.

"Gue duluan ya" pamit Yura kepada Danu.

Danu mengangguk dan tersenyum melihat yura memasuki mobil. Sedangkan satria masih menatap Danu dengan tatapan tidak suka. Sekedar info saja, Satria dan danu itu saling kenal ya guys.

******

Satria terus diam dari Yura masuk ke mobil sampai saat ini. Yura yang terheran heran memberanikan diri membuka percakapan.

"Bang Satria ada masalah, ya? kok dari tadi diem," tanya Yura.

Satria melirik Yura sekilas dengan tatapan tajam lalu beralih fokus memandang jalanan. Tatapan tajam dari Satria membuat mental Yura menciut. Jujur saja, Satria tampak menakutkan jika sedang seperti ini. Entah karena ia marah, atau sedang... Arghh, tatapan nya memang tidak bisa ia dideskripsikan.

"Bang?" panggil Yura.

"Hmm?" sahutnya singkat tanpa menatap Yura.

"Kenapa sih? ada masalah? kok kusut gitu mukanya."

"Jangan terlalu deket kalo sama cowok tadi." peringat Satria.

Yura yang mendengar penuturan Satria menjadi Kege'eran. Ia berpikir Satria sedang cemburu walaupun ia dan Satria tak ada hubungan apapun.

"Ihh lebay. gitu aja cemburu." Yura mencibir.

Satria menggeryitkan dahi tak mengerti. perlahan lahan ia mencerna ucapan Yura barusan.

"Ck, Ge'er banget lu"
"Gue tuh mau ngomongin. Danu tuh cowok nakal, lo harus hati hati kalo deket dia!" peringat Satria kepada Yura.

Yura merasa agak malu karena terlalu kepedean dicemburui. Ia memalingkan wajah tak berani menatap wajah Satria. itu akan menambah rasa malunya. Tapi, ia juga kepo, kenapa satria bisa kenal Danu? Dan kenapa ia tampak tak suka dengan Danu?

Yura kembali ingin berbicara setelah reda dari rasa malu.
"Bang Satria sok tau amat. kayak tau kepribadian nya aja," cicit Yura.

"Karena gue tau, makanya gue larang lo terlalu deket sama dia," Kata satria.

Naksir Tetangga Bude [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang