03 CHAPTER

108 54 33
                                    

03 CHAPTER

03 CHAPTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Saat ia tengah sibuk di dapur tiba-tiba telponnya berdering melihat dari sudut matanya ternyata dari paman Heru, dengan cepat Anna mengangkat telepon tersebut dengan menggunakan spiker.

“assalamualaikum” salam paman saat Anna mengangkat telepon.

“waalaikumsalam paman. Paman apa kabar?” tanya Anna kemudian.

“pamam sehat, bagimana kabarmu?”

“aku baik paman, bagimana kabar bibi dan Lilly? Di mana Lilly?”

“kabar bibi mu juga baik, Lilly masih belum pulang”

“bisakah aku berbicara dengan Anna, mas” terdengar suara lembut milik bibi Asya di balik telpon.

“tentu saja, ini” ujar paman Heru mempersilahkan bibi Asya berbicara dengan Anna

“hallo, Anna apa kabar?”

“hallo bibi aku baik, bagimana kabar bibi?”

“aku juga sangat baik”

“apa bibi dan paman sudah makan siang?” tanya Anna, mengingat waktu Prancis dan Indonesia berbeda 6 jam dari waktu Indonesia.

“ya, paman dan bibi sudah makan siang. Bagimana dengan mu?” kali ini surat itu milik paman Heru “apa kau sudah sarapan?”  lanjut Heru bertanya.

“aku baru saja akan memasak paman”

“apa keponakan paman bisa memasak?” gurau paman seolah meledek Anna.

“paman sangat jahat sekali, kenapa bicara seolah keponakan paman tidak bisa memasak” balas Anna cemberut.

Paman dan bibi hanya tertawa dengan kekesalan Anna di balik telpon.

“paman ingin bertanya apa kau benar-benar akan pulang ke Indonesia libur nanti?” tanya Heru panasaran.

“ya, aku akan pulang setelah libur panjang paman”

“baiklah akhirnya kau ingat tanah kelahiran mu” ledek paman lagi.

“tentu saja aku ingat paman, aku sangat merindukan paman, bibi dan Asya. Aku juga ingin mengunjungi makan ayah dan ibu”

“baiklah baik, paman akan tunggu kedatangan mu”

“tentu saja!” balas Anna dengan tegas.

“kalau begitu paman akan tutup telponnya, jaga diri baik-baik”

“iya, paman. Dah paman”

Anna kembali sibuk memotong sayuran namun suara khas milik seseorang yang baru bagun tidur membuat Anna melirik sekilas ke arah tersebut.

“hua!!” suara menguap Khat yang keras kemudian merentangkan kedua tangannya.

“apa kau sudah puas dengan tidur mu?” tanya Anna seolah sedang menyindir.

Kian Of The King (I) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang