12 CHAPTER

76 39 16
                                    

12 CHAPTER

12 CHAPTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Jalanan sore di Prancis tidak menyeramkan seperti di Indonesia, masih banyak orang-orang yang berlalu-lalang menuju tempat mereka, sore ini cerah dengan warna jingga di langit yang matahari segera terbenam untuk berganti menjadi bulan.

Anna masih khawatir dengan kondisi Bill yang babak belur ulah Willson dan teman-temannya tapi Anna masih tidak mengerti kenapa sifat keras kepala Willson begitu tinggi sampai-sampai ia bisa mencelakakan orang lain demi keinginan sendiri.

Anna menghela napas berat dan menunggu taksi setelah beberapa menit Anna menunggu di lobi apartemennya di saat itulah taksi sudah datang, syukurlah pikir Anna.

"êtes-vous une dame nommée Anna?" tanya sopir taksi yang bertanya pada Anna.

[êtes-vous une dame nommée Anna artinya apa kau nona bernama Anna]
Anna tersenyum ramah, “ya aku Anna” balas Anna.

“silakan nona” ujar sopir taksi mempersilahkan Anna untuk masuk ke dalam mobil.

Apartemen Anna dan Bill memang memiliki jarak yang tidak terlalu jauh tapi jika di pikir-pikir berjalan kaki bisa melelahkan jadi Anna pikir menggunakan taksi saja agar ia juga tidak terlalu lama di luar dengan hari yang mulai gelap.

Beberapa menit akhirnya Anna tiba di apartemennya, kemudian memberikan uang yang sesuai dengan yang tertera di agro. Argo atau Argometer adalah alat untuk menghitung besarnya tarif perjalanan dengan memperhatikan jarak tempuh dan waktu tempuh.

Anna memberikan uang itu pada sopir taksi dengan ramah, “terima kasih” ujar sopir taksi itu ramah.

Anna hanya tersenyum lalu keluar dari mobil menuju lobi apartemen.

•••

05 Juli
Seorang gadis kecil menunggu keberadaan seseorang yang sejak kemarin tidak seperti biasanya hanya duduk diam dan berbicara dengan yang lain kecuali dengannya. Anna sedikit khawatir dan sedih saat Kian sejak kemarin tidak berbicara padanya atau bahkan menjahilinya seperti biasanya.

Saat Kian masuk kelas, Anna dengan harap cemas melihat wajah Kian seolah dia ingin sekali berbicara padanya namun di hari itu Kian hanya menatap wajah Anna sekilas lalu duduk dengan biasa di tempat duduknya.
Apa yang terjadi dengan Kian semenjak Anna mendapatkan pertanyaan dari Welda tentang Hikam tiba-tiba Kian malah mengubah sikapnya menjadi orang yang tidak berbicara dengannya.

Anna sendiri pun tidak bisa bertanya langsung pada Kian soal kenapa tiba-tiba Kian berubah. Sampai dengan jam pelajaran berakhir Kian masih tidak berbicara pada Anna.

“Kian” suara seorang guru memanggil jelas nama Kian.

Kian menatap guru yang memanggil namanya, “iya bu” balas Kian
“Ayahmu sudah menjemput” ujar guru tersebut dan melirik ke ambang pintu kelas seorang pria dengan jas hitam tersenyum ramah pada gurunya.

Mata netra Anna mengikuti pada ambang pintu benar saja seorang pria sedang berdiri di sana.

“anak-anak sepertinya kita harus mengucapkan selamat tinggal untuk Kian, karena mulai besok Kian tidak lagi bersekolah di sini”

Deg

Anna yang mendengar penuturan gurunya ia dengan segera melihat ke arah Kian dengan wajah yang sulit di artikan namun mata Anna terlihat sedih.

Semua murid langsung berbincang-bincang dengan teman sebangku mereka dan mengucapkan salam perpisahan pada Kian kecuali, Anna.

Anna hanya diam membeku melihat Kian yang saat ini sudah berada dalam kerumunan teman-teman.

“ayo sayang” ujar pria itu pada Kian seolah berkata Kian harus segera pergi.
Sebelum Kian pergi berjalan ke arah ayahnya ia menoleh dan menatap Anna dengan sangat dalam sehingga Anna pun hanya diam dengan tatapan yang sulit diartikan.

•••

Di hari itulah terakhir kali Anna dan Kian bertemu tanpa ucapan selamat tinggal hanya ada tatapan dalam tanpa mengerti maknanya sendiri.

Kian terbangun dari mimpinya melihat jam di nakas masih menunjukkan pukul dua dini hari, keringat di keningnya menandakan jika Kian baru saja bermimpi buruk. Kian menyalakan lampu di samping nakas tempat tidurnya.

Kian bermimpi tentang perpisahan yang mengerikan dengan seseorang yang menurutnya istimewa, kenapa mimpi itu sering kali muncul akhir-akhir ini.
Kian bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan Shalat tahajud.

Kian adalah salah satu pria yang sering melaksanakan Shalat alat sunah di malam hari tujuannya hanya ingin hatinya merasa tenang ketika ia menjalankan rutinitas tersebut.

Selesai Shalat Kian mengangkat kedua tangannya dan berdo’a dengan hikmat, sunyinya malam menjadi hal yang paling memenangkan bagi sebagian orang yang melaksanakan Shalat, karena hati dan pikirannya hanya akan mengingat sang Kholiq mencipta alam semesta dan seisinya, jika seseorang menginginkan sesuatu maka pergilah pada sang memilikinya dan mintalah agar ia memberikannya, itulah yang dilakukan Kian meminta pada sang pencipta.

“aku tidak mengerti kenapa Allah memberikan mimpi yang akhir-akhir ini membuatku khawatir tanpa jelas” ujar Kian seolah sedang berbicara dan mengadu pada sang pencipta, “jika memang dia adalah yang terbaik untukku yang dititipkan olehmu maka aku akan menerima dengan senang hati, namun jika dia bukan jodohku maka aku yakin sebaik-baiknya pemberian adalah pemberian yang engkau berikan, dan aku yakin pilihanmu adalah yang terbaik ya Allah”

Selesai dengan berdo’a Kian mengambil sebuah kitab suci Al-Qur’an dan membacanya dari halaman pertama, kedua dan ketiga sembari murojaah dengan hafalan yang ia miliki.
Siapa yang tidak tertarik dengan kepribadian seperti Kian, pria yang tampan, pintar, dewasa, dan memiliki hafalan Al-Qur’an. Sangat mendambakan bagi para kaum hawa, bukan? Berdo’a agar kalian juga mendapatkan pria yang baik seperti Kian dan bertemu dengan belahan jiwa yang menjadikan keimanan kalian lebih baik.

Jikalau kalian menginginkan imam yang baik maka buatlah kalian menjadi pantas dengan memperbaiki diri agar kamu bisa di katakan layak untuk mereka. Bukankah jodoh kalian cerminan diri kalian sendiri, maka mulailah dengan memperbaiki diri sendiri untuk mendapatkan seseorang yang baik untukmu.

Sebaik-baiknya meminta adalah meminta pada sang pencipta, tapi ingat sebenar-benarnya cinta adalah cinta pada sang pencinta di bandingkan dengan seisi dunia ini.

*****

Jangan lupa untuk vote+komen Tinggal kenangan kalian bersama kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa untuk vote+komen
Tinggal kenangan kalian bersama kami

DFS;)

Kian Of The King (I) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang