11 CHAPTER

80 46 23
                                    

11 CHAPTER

11 CHAPTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Setibanya Kian di rumah ia di sambut hangat oleh Marlina untuk ikut bergabung makan malam di meja makan yang panjang berbagai makanan sudah di siapkan oleh para pelayan.

“Kian duduklah” ujar Marlina saat mendapati anaknya baru sampai di rumah.

Kian tersenyum dan mencium punggung tangan ibu dan ayahnya. Kemudian ikut bergabung duduk di salah satu kursi.

“bagiamana hari ini?” tanya Agan pada Kian.

Kian yang baru duduk di sajikan beberapa makanan dari seorang pelayan setelah merasa cukup dengan semua yang ada di piringnya ia menginstruksikan dengan mengangkat tangan perlahan, “aku rasa ini baik ayah, semua berjalan lancar” jawab Kian sembari memotong daging sapi yang di panggang menjadi olahan matambre.

Matambre adalah makanan khas dari negara Argentina, Argentina merupakan salah satu negara di Amerika Selatan yang punya banyak jenis olahan berbahan dasar daging sapi.

Salah satunya adalah matambre, yakni daging sapi panggang yang dibuat menggunakan irisan daging di antara iga dan kulit. Sehingga punya lapisan lemak yang cukup tebal dan meninggalkan cita rasa matambre yang gurih dan basah di lidah.

Untuk menyeimbangkan rasanya, matambre yang sudah matang biasanya disajikan dengan siraman saus chimichurri yang dibuat dari khas campuran daun parsley, minyak zaitun, dan cuka. 

“itu bagus, apa ada masalah di kantor?” tanya Agan lagi.

Kian terdiam sembari mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya kemudian menelannya setelah halus, “tidak ada, semua baik-baik saja” balasnya kemudian ia ingat dengan sepupu satu-satunya, “tapi ayah, menurutku perusahaan om Edgar memiliki masalah” lanjut Kian dengan wajah seriusnya.

Mendengar penuturan Kian, Agan sedikit terkejut, Agan mengambil minuman lalu meneguknya, “apa itu benar?” tanya Agan memastikan.

“ya ayah beberapa bulan perusahaan yang di bagun oleh Elkan menurutku sedikit menurun”

Marlina masih sibuk dengan mengunyah makanannya dan hanya mendengarkan perbincangan antara anak dan ayah itu, “Maksudmu sepupumu Elkan?” timbal Marlina dengan pertanyaan memastikan.

Agan dan Kian mengalihkan pandangannya pada Marlina, “ya Elkan sepupuku” balas Kian mempertegas ucapannya.

Agan menghela napas, “ayah akan membicarakan ini dengan Edgar secepatnya”

“tidak ayah” sanggah Kian cepat, “itu tidak perlu besok aku akan menemui Elkan dan membicarakan ini juga dengannya, aku juga belum mengunjungi mereka setelah aku tiba di Indonesia”

“baiklah jika itu mau mu, aku tidak keberatan selama kau bisa menghendel semua pekerjaan”

“kalau begitu, bisakah aku pergi dengan Kian untuk mengunjungi mereka juga mas?”  tanya Marlina meminta izin untuk ikut serta kunjungan ke keluarga Edgar.

Kian Of The King (I) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang