24 CHAPTER

51 28 41
                                    

24 CHAPTER

24 CHAPTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Dari sepasang mata seseorang memandang setiap jalanan kota jakarta yang begitu ramai yang saat ini tengah di rindukan olehnya, Anna sesekali tersenyum lebar melihat kota ini kembali kota di mana ia di besarkan oleh keluarga yang baik hati dan penyayang.

Heru yang melihat Anna dari pantulan spion mobil ia sangat bahagia sekaligus bangga pada anak yang selama ini ia rawat sudah tumbuh menjadi wanita yang dewasa dan mandiri.

Heru memasuki sebuah perumahan sederhana tempat keluarga kecilnya tinggal sesekali gadis yang berada di bangku belakang tersenyum lebar.

“aku sangat merindukan tempat ini..” ujar Anna saat mobil Heru memasuki pekarangan rumah yang berjajar dan tersusun rapi.

“aku juga...” timbal Lilly membuat Anna melirik padanya.

Lilly tersenyum mendapati Anna sedikit jengkel karena ejekan Lilly.

“kita sampai...” seru Heru kala mobilnya terparkir di halaman rumahnya. “ayo kita turun..” lanjutnya.

Anna, Lilly dan Heru segera turun dari mobil di depan pintu Asya sudah sangat menantikan kedatangan keponakan satu-satunya itu.

Sampai dua orang gadis turun dari mobil suaminya ia melihat sosok yang ia tunggu-tunggu. Gadis berpostur tinggi, kulitnya yang putih, rambutnya tergerai indah, dan wajahnya yang cantik mungkin satu-satunya yang tak berubah adalah senyumnya.

Mata Anna menatap seorang wanita yang tengah menunggu kedatangannya dengan segera ia berlari kecil dan memeluk wanita tersebut.

“aku sangat merindukan bibi...” Anna berseru dan memeluknya erat.

“bibi juga merindukanmu..” Asya melepaskan pelukannya lalu memegang kedua tangan gadis di depannya, “bagaimana kabarmu?” tanyanya.

“bibi sudah lihat... Aku sangat baik dan kini lebih baik..”

Lilly hanya tersenyum lalu memeluk ibunya dari samping. “ayo kita masuk bu.. aku sangat lelah karena dia begitu lama.. hingga kakiku keram”

“oh ya ampun..” ujar Asya pura-pura memasang wajah terkejut.

“ibu...” rengek Lilly ketika ibunya memasang wajah kepura-puraan terkejut dengan ucapannya.

“ayo kita masuk, kita sarapan ibu sudah menyiapkan makanan yang lezat” ujar Asya antusias.

Heru kini membawakan barang-barang milik Anna ke dalam rumah.

Kian Of The King (I) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang