→Happy Reading
.........................................🦋Hari ini Ahjumma pulang lebih cepat ia ingin segera menuju rumah sakit.Setelah membereskan semua iapun menutup kedainya lalu bergegas menuju rumah sakit.
"Selamat malam "sapa perawat yang sepertinya telah mengenalnya
"Selamat malam"balasnya
"Apakah kau ingin menjenguk anakmu lagi"tanya perawat itu dengan ramah
"Iya,aku sudah sangat merindukanya"Ahjumma
"Apakah kau ingin di antarkan"tawarnya
"Tidak usah kau lanjut saja bekerja"Ahjumma iapun memutuskan melanjutkan perjalananya
Iapun sampai di depan sebuah ruangan setiap kali masuk rasanya hatinya begitu bergetar berharap ada suatu saat datang keajaiban pada ruang ini.
Seorang pria terbaring lemah disana banyak alat medis terpasang di tubuhnya sudah bertahun-tahun dia bertahan dengan alat bantu medis ini berharap ada keajaiban suatu hari nanti untuk dia dapat bangun lagi.
"Soobin ibu datang lagi"Ahjumma ia memang selalu datang selama 3 kali dalam seminggu
"Apakah kau mendengarkanku?aku selalu menunggu mu untuk kembali aku sudah merindukanmu sudah hampir 10 tahun berlalu "Ahjumma
"Aku sangat kesepian tanpamu cuman kau yang ku punya di atas dunia ini jadi aku mohon bertahanlah.Aku akan melakukan semua hal untukmu semua akan ku korbankan jadi tolonglah bangun"Ahjumma dengan isakan tangisannya
Ahjumma telah banyak berkorban untuk kesembuhan putranya tersebut dulu ia memiliki kedai ayam yang sangat populer dan cabangnya dimana-mana.Namun,ia harus menjual hak milih namanya agar bisa membayar tagihan rumah sakitnya iapun memutuskan membuka kedai kecil untuk melanjutkan hidup tabungannya telah terkuras habis untuk pengobatan anaknya meski begitu ia tak peduli ia hanya ingin kesembuhan putranya itu.Ahjumma juga menyewakan kamar di rumahnya agar ia tak kesepian dan dapat membantunya membayar listrik ia tak ingin menjualnya karena itu adalah kenangan yang ia mililiki bersama keluarganya dulu.
Ia selalu setia menunggu anaknya kembali tak peduli berapa lama lagi ia akan terus menunggu bahkan jika bisa ia ingin menukarkan jiwanya biarlah ia terbaring disana dan anaknya dapat sehat kembali.
*****
Hari ini Arin mendapatkan wawancara kerja lagi iapun berangkat pagi-pagi sekali.Wawancaranya kembali lancar bagi Arin ini tidak terlalu sulit karena sudah terbiasa berbicara di depan umum.Setelahnya iapun memutuskan untuk mencari makan siang.Sejak tadi ia merasakan hal aneh pada sepatunya Arinpun memutuskan untuk tetap lanjut berjalan.Namun, saat ia menuruni anak tangga tanpa sengaja ia terjatuh karena tiba-tiba tumit sepatunya patah.
"Tidak"teriak Arin
Seseorang berhasil menangkap tangannya sebelum ia sempat jatuh Arinpun terhempas ke dalam pelukan pria itu.Ia pun mendongakan kepalanya dan sangat terkejut saat tahu siapa itu.
"Soobin"Arin
"Arin"Soobin juga ikut kaget
"Apakah kau baik-baik saja?"Soobin
"Oh iya,aku baik-baik saja"Arin lalu mengalihkan pandangan rasanya canggung saat bola mata mereka beradu.
"Maaf"Soobin melepaskan gengamanya
"Terima kasih banyak kau menolongku lagi"Arin
"Yah, tidak apa-apa"Soobin
"Kenapa bisa patah"Arin lalu mencopot kedua sepatunya
"Boleh kulihat?"Soobin
"Baiklah"lalu memberikanya pada Soobin
"Hmm sepertinya ini tidak bisa di perbaiki lagi"Soobin
"Apa boleh buat aku akan membuangnya"Arin
"Lalu bagaimana denganmu apakah akan pulang tanpa alas kaki"tanya Soobin
"Apakah di sekitar sini ada toserba?"Arin
"Iya ada,ayo ku tunjukan"Soobin
Merekapun menuju toserba tersebut Arinpun membeli sendal di toko serba ada tersebut lalu merekapun memutuskan untuk pergi.Namun, tiba-tiba saja perut Arin keroncongan ia ingat belum makan siang.
"Sepertinya kau lapar.Bagaimana kita makan siang disini saja?"tawar Soobin
"Iya seperti begitu"Arin malu bisa-bisanya perutnya ini berbunyi sembarangan.
Mereka lalu menyeduh 2 cup mie instan dan memakannya di depan toserba tersebut sambil sedikit berbincang.
"Apa yang kau lakukan di sekitar sini?"tanya Soobin
"Aku baru saja wawancara pekerjaan di perusahaan yang ada di dekat sini. Sedangkan kau bagaimana?"Arin balik bertanya
"Aku sedang mencari pekerjaan di sekitar sini"Soobin
"Begitu yah,oh iya aku lupa kau kelahiran tahun berapa biar kita lebih lebih sopan saat berbicara"Arin
"2000,sedangkan kamu?"Soobin
"Aku 1999 jadi aku yang tua yah"Arin
"Tidak,kamu tidak terlihat seperti itu justru aku pikir kamu lebih muda dariku"Soobin
"Jangan meledekku"Arin
"Tidak ini fakta"Soobin
"Baiklah aku hanya bercanda"Arin
"Oh yah apa sekarang aku panggil Noona saja"Soobin
"Aku pikir itu akan membuat kita canggung jadi panggil nama saja"Arin
"Baiklah Noona ah maaf salah"goda Soobin
"Kau ini"Arin
"Apakah kamu akan langsung pulang?"tanya Soobin
"Iya,sedangkan kau?"Arin
"aku juga akan langsung pulang"Soobin
"Kita bisa pulang bersama"Arin
"Iya tapi harus habiskan mie ini kan"Soobin
"Tentu dong"Arin
Setelah menghabiskan mie tersebut Arin dan Soobin pulang bersama mereka membicarakan banyak hal.Soobin dan Arinpun semakin dekat awalnya mereka merasa canggung satu sama lain.Namun, sedikit demi sedikit suasana diantara mereka menjadi cair dan mulai tak canggung lagi saat saling bercanda.Arin yang memang suka bergaul tentu sangat mudah berteman dengan banyak orang ia memang anak yang selalu menebarkan energi positif.
.........................................🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ROOMMATE IS AN IDOL (TAMAT)
Fanfiction[SUDAH END✔️] [masih banyak typo akan segera diperbaiki] 🦋~sinopsis : Kim Arin terpaksa harus berbagi sebuah rumah agar menghemat biaya hidupnya terlebih ia telah mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja namun tanpa ia sangka justru tema...