13.

9 2 0
                                    

→Happy Reading
.........................................🦋

"Apakah kau baik-baik saja?"tanya Soobin

Soobin masih merasakan tangan Arin masih gemetar iapun membawanya ke dapur dan mengambilkan segelas air.

"Minumlah dulu tenangkan dirimu"Soobin

"Terima kasih"ucapnya

"Apakah dia mantan pacarmu?"tanya Soobin

"Tidak,dia adalah atasanku dulu di perusahaan lamaku dia sangat terobsesi denganku setiap hari dia selalu menyatakan perasaanya dan memaksaku menerimnaya padahal akau tak menyukai nya lagipula dia sudah bertunangan.Dia pria yang kasar dan sombong aku membencinya"Arin

"Aku pikir dia mantanmu yang tak terima kalian putus"Soobin

"Tidak,aku sampai lupa berterima kasih pada mu sekali lagi kamu menyelamatanku"Arin

"Sudahlah itu hanya hal kecil"Soobin

"Tidak,itu sangat berharga bagiku"Arin

"Lebih baik kau istirahat saja dulu memenangan pikiranmu"Soobin

Arinpun mengangguk iapun bergegas menuju lantai atas.Setelah bersih-bersi iapun tertidur kejadian tadi membuatnya begitu syok padahal ia telah berusaha menghindari darinya tapi dia selalu ada untuk mengawasi Arin di kejauhan ia sangat takut jika bertemu denganya lagi.

******

Manajer Han mengajak Soobin berdiskusi tentang persidangan yang akan di sidangkan  mendatang.Merekapun bertemu di sebuah cafe.

"Aku sudah mengumpulkan semua bukti jika kalian tak di bayar seperserpun"Han lalu memberikan beberapa lembar kertas

"Terima kasih,ini pasti membuatmu repot"Soobin

"Tidak,aku masih manejer kalian jadi sudah seharusnya ini menjadi tanggung jawabku"Han

"Aku tidak tahu lagi bagaimana caranya berterima kasihan atas bantuanmu selama ini jika tidak ada mu Hyung mungkin kami akan berdiam saja"Soobin

"Anggap saja ini kado dariku atas kerja keras kalian selama ini"Han

"Aku bersyukur bisa bertemu denganmu"Soobin

"Sudahlah fokos saja ke persidangan nanti kalian bisa memenangkanya"Han

"Baiklah"Soobin

"Maaf tidak bisa berlama-lama aku harus pergi lebih dulu"Han

"Tidak apa,terima kasih sekali lagi untuk bantuanya"Soobin

Setelah manajernya itu pergi Soobinpun memutuskan untuk ikut pergi juga di pertengangahan jalan ia tak sengaja melihat seorang anak kecil yang menangis iapun mendekatinya.

"Kenapa kau menangis"Tanya Soobin

"Permenku jatuh"ucapnya sambil menunjukan permenya yang terjatuh

"Tenanglah,bagaimana jika aku belikan yang baru"tawar Soobin

"Jangan menangis lagi Mingyu"seorang gadis kecil menghampiri mereka

"Nayeon"ucap anak yang menangis tadi

"Ini sudah kubelikan yang baru jadi jangan memangis lagi"Nayeon memberikan permen baru untuknya

"Terima kasih"Mingyu tersenyum kembali

"Kau gadis yang baik hati yah"puji Soobin

"Terima kasih Ahjussi"sapanya

"Ayo Mingyu kita ketaman bermain"Nayeon

"Iya"Mingyu

"Ahjussi kami pergu dulu"merekapun membungkuk untuk memberi hormat.

Sambil bergandengan mereka berlari kecil menuju taman bermain iapun teringat dengan Hana teman masa kecilnya.Mereka lahir di bulan yang sama.Namun, hanya berbeda hari Hana juga merupakan tetangganya jadinya mereka sangat dekat seperti lem dimana ada Soobin maka disitu ada Hana juga.Mereka berdua juga sepakat untuk datang ke Seoul demi meraih mimpi menjadi seorang idola.Dulu Soobin dan Hana pernah ikut ekstrakuliker yang sama yaitu musik jadinya merekapun saling mendukung satu sama lain.

Namun takdir berkata lain Hana telah pergi meninggalkannya iapun sesekali merindukan sahabatnya itu sejak kecil bersama dan tak pernah terpisah membuat rasa kehilangan begitu mendalam seakan ada sesuatu hal yang di ambil dari bagian hidup Soobin, ia berusaha mengobatinya tetapi di dunia ini tidak akan ada obat untuk menyembuhkan sebuah kehilangan  seseorang yang telah tiada.

"Hana semoga kau selalu tenang disana"Soobin sambil menatap langit

.........................................🦋

MY ROOMMATE IS AN IDOL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang