20.

2 2 0
                                    

→Happy Reading
.........................................🦋

"Seseorang menyebarkan foto ini"Manajer sambil memperlihatkan seorang gadis yang tengah asik merokok.

"Apakah kau bodoh.suruh mereka untuk menghapusnya dan bayar mereka untuk tutup mulut"Karina

"Bagaimana jika pamanmu tau"Manajer

"Kenapa aku harus takut padanya dia hanya benalu di perusahaan ini"Karina

Seorang pria paru baya masuk ke dalam ruangan Karina dengan kasar ia mendobrak pintu begitu saja namun karina tak peduli iapun telah tau jika ia akan datang.

"Kali ini permasalahan apa lagi yang kau perbuat"hardiknya

"Apakah kau tidak bisa mengetuk dulu sebelum masuk"Karina

"Berhenti mengalihkan topik kau tau sudah berapa banyak skandal yang kau perbuat dan perusahan berusaha menutupinya.Kau pikir selamanya ayahmu akan menolong mu jangan terus membuat onar"Paman karina dia memang menjabat sebagai wakil Ceo

"Kenapa?aku tidak boleh melakukanya.Bukankah aku sama dengan anakmu yang kabur itu lalu meninggalkan hutang yang banyak.berita tau aku berapa banyak uang yang kau korupsi dari perusahaan ini kau pikir aku tidak tau?" karina

"Kau pikir aku hanya anak kecil.Samcheon aku bisa menghancurkan mu seperti yang selalu ku inginkan padaku"ancam Karina

Paman nya hanya terdiam setelah mendengar itu ia tak menyangka Karina mengetahui semua rahasianya,gadis itu memang pemberani seperti ibunya.Setelah memberi ancaman tersebut Karinapun bersiap-siap untuk naik panggung.

Suara teriakan itu langsung menggema saat Karina muncul semua orang meneriakkan namanya tanpa henti.Menjadi  populer tentu  merupakan impian setiap penyanyi,mempunyai banyak fans  dan selalu menjadi nomor satu adalah anugerah.Namun,apakah Karina benar-benar menikmatinya?mungkin tidak,ia tak pernah benar-benar menyukai peranya itu.

*****

hari ini Yena ingin mengajak Jin untuk membeli Kaca mata yang baru ia merasa tak enak hati karena itu adalah kaca mata satu-satunya yang Jin punya, iapun tahu jika Jin hanya tinggal berdua dengan kakaknya pastinya ia sangat kesulitan jika ingin membeli yang baru.

"Tidak,usah aku masih bisa memperbaikinya"
Jin

"Tidak,apa-apa anggap saja ini hutanv budi karena telah menyelamatkanku dari kejadian kemarin,kau melindungiku dari anak-anak nakal kemarin"Yena

"Tapi kan sudah menjadi tugasku untuk melindungimu"Jin

"Berhentilah menggodaku lagi pula aku ingin memberi pacarku ini hadiah"Yena

"Jangan begitu,aku jadi tidak enak kaca mata itu pasti sangat mahal kau bisa menghabiskan tabunganmu itu"Jin menolak

"Tidak,ini memang ku tabung untuk darurat ini kan darurat"Yena

"Yena"Jin

"Sudahlah jangan cerewet,ayo cepat pergi"Yena

Merekapun bergegas menuju toko kaca mata.Sesampainya disana seorang pelayan toko menyambut mereka dengan ramah sebelum memilih kaca mata Jin di minta untuk memeriksakan matanya tak beberapa lama hasilnyapun keluar Jin lalu di arahkan untuk membeli jenis kaca mata yang cocok.Setelah membayar Yena dan Jinpun berkeliling sebentar sambil menikmati ice cream coklat yang sangat cocok dengan cuaca yang panas.

Disaat sedang asik Jin tak sengaja melihat sebuah toko bunga Jinpun meminta Yena untuk menunggu sebentar tak berapa lama iapun keluar dengan buket bunga mawar iapun memberikanya pada Yena.

"Anggap saja ini imbalan karena telah membelikan kaca mata yang baru meski harganya tak sebanding"Jin

"Bukan harganya tapi hati yang memberinya.Aku tidak peduli semahal apapun itu jika tidak di berikan dengan hati tulus maka rasanya akan berbeda"Yena

Merekapun melanjutkan perjalanan hingga di depan sana terlihat sebuah keributan.Jin dan Yenapun tak bisa menghindarinya karena memang arah jalanya melewati keributan tersebut.

"Bayar atau ku laporkan polisi"teriak wanita paru baya yang sepertinya pemilik restoran tersebut

"Jangan anggap serius begitu,aku hanya wanita malang tolong lepaskan saja aku"seorang wanita berupaya membela dirinya

"Kau pikir aku bodoh,aku tau kau pembohong badanmu saja masih tegap bagaimana kau menjadi pengemis begini"Wanita pemilik restoran

"Tolong aku sekali ini saja setelahnya tak akan datang lagi"mohonya

"Tidak,aku tidak mau cepat baya"paksanya

Jin pun menyadari jika ia mengenali suara itu dan postur tubuhnya benar ia tak salah orang tepat saat ia sampai disana ia melihat seseorang yang tak pernah ingin ia lihat lagi setelah kepergian nya beberapa tahun silam.Jin sangat membenci wanita itu ia selalu berharap jika wanita itu bukanlah ibunya setelah  kehidupanya damai  wanita itu datang lagi ke kepada Jin ia sering kali meminta uang padanya karena ia tau jika Arin telah bekerja dan selalu mengirimi Jin uang.

"Cepat atau polisi akan segera datanh"kali ini wanita pemilik restoran telah naik darah

"Aku akan membayarnya"Jin sambil memberikan beberapa lembar uang

Jin sebenarnya tak ingin ikut campur dalam urusan tersebut tapi entah kenapa rasanya ada yang menganjal di hatinya.

"Dia siapa"tanya Yena saat Jin kembali

"Sudahlah jangan pikirkan ayo pulang"Jin

"Baiklah"Yena

"Dia ingin berlagak pahlawan di depan gadis itu tapi tidak apa aku selamat karenanya kali ini"ucapnya sambil terus memandangi Jin

Dering ponsel membuatnya kaget iapun segera mengangkatnya baru saja ia meletakkannya ke telinga seketika ia kembali menjauhkan setelah mendengar teriakan di sebrang sana.

"Kemana saja kau aku terus mencarimu sepanjang hari ini,apakah kau berpikir untuk kabur?jangan berharap untuk kabur dariku kemanapun aku akan mencari"ucapnya

"Tenanglah dulu aku tidak kabur aku saat ini sedang berusaha mencari uangmu tersebut"Ibu Jin

"Aku sudah memberikan keringanan untukmu tapi kau tak juga ingin membayarnya?"wanita tersebut

"Aku akan segera melunasinya aku berjanji kali ini pasti semua akan di bayarkan lunas"Ibu jin

"Kau selalu mengatakan hal yang sama tapi kali ini aku tidak akan tertipu lagi jika tidak membayar semua organ tubuhmu akan ku jual di pasar gelap"ancamanya tak main-main

"Jangan seperti itu aku pasti membayarnya tenanglah"berusaha meyakinkan,telefonpun di putus secara sepihal.

"Bagaimana aku bisa mendapat uang tersebut segere"

"Aish,wanita itu benar-benar menyebalkan berani sekali ia mengancamku jika bukan karena dua anak buah yang selalu di sampingnya itu sudah ku robek mulut cerewetnya"

Ia sangat kebingungan uang sebanyak itu entah dari mana ia dapatkan tak mungkin jika terjatuh begitu saja dari langit.Hanya satu cara tapi ia tak yakin bisa mendapatkanya.

.........................................🦋

MY ROOMMATE IS AN IDOL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang