16

26 2 0
                                    

3 Tahun berlalu.

Setelah kematian El, semuanya sedikit berubah terkecuali persahabatan Fang, Gopal, Boboiboy dll. Boboiboy tahu apa yang Fang dan Gopal perbuat pada El waktu itu, mereka berdua meminta maaf pada Boboiboy. Tapi Boboiboy hanya menjawab "Seharusnya kau meminta maaf pada adikku. Bukan padaku."

Mereka berdua selalu meminta maaf didepan foto El, termasuk Kapten Kaizo. Dia berlutut dan selalu meminta maaf setiap harinya. Kamar yang dulu El gunakan terkadang dipakai oleh Shielda, Yaya dan Ying.

Terkadang Boboiboy sering tidur disitu juga.

Nut? Jangan tanya, memang dia bersikap semuanya baik-baik saja. Tapi saat ditempat Power Sphera, dia merasa kesepian. Tidak ada rekan yang diajak ngobrol, tidak ada yang terus tertawa, tidak ada orang yang minta diajari alat-alat di Tapops, tidak ada rekan yang setiap hari menyapanya sambil tersenyum ceria. Terkadang Nut selalu terbayang oleh sosok El disebelahnya yang sedang bekerja bersamanya.

Terkadang saat dikamar El, Boboiboy selalu menyetel lagu yang di Cover oleh El lalu membayangkan saat-saat mereka kecil yang selalu main bersama.

"Maafkan abang yang telah gagal..." Itu yang selalu diucapkan oleh Boboiboy setelah semua lagu yang dia dengar.

•••

Di salah satu Markas Rahasia Tapops.

Sekarang Laksamana, Komander, Kapten, Boboiboy dkk sedang meeting. Tentunya juga dengan Nut.

"Karena terlalu banyak yang sering menyerang Tapops, kita perlu bekerja sama dengan seseorang." Ujar Laksama Tarung.

"Setelah kematian salah satu dari insinyur kita, senjata dan pertahanan disini semakin berkurang." Ujar Laksamana Maskmana sambil melihat kearah Foto El yang sedang berdiri menggunakan seragam Insinyur dan tersenyum tipis.

"Lalu... Kita akan bekerja sama dengan siapa Laksamana?" Tanya Ramenman.

"Kita akan bekerja sama dengan keluarga Hakim." jawab Laksamana Tarung.

"APA?!" Teriak Kapten Kaizo dan Ramenman.

Boboiboy dkk kecuali Fang tentunya bingung, kenapa para Kapten ini seperti kaget ditambah tidak percaya?

"Tidak ada pilihan lain selain bekerja sama dengan keluarga Hakim. Satu-satunya keluarga Bangsawan yang bisa membantu kita." Seru Laksamana Maskmana.

"Pimpinan mereka yang baru juga sudah setuju dengan kerja sama kita." Lanjut Laksamana Maskmana.

"Pimpinan? Bukannya pimpinan mereka sudah tidak ada?" Tanya Fang.

"Tidak. Pewaris asli dari keluarga Hakim sudah kembali. Jadi kita bisa bekerja sama dengan mereka." Laksamana Tarung langsung memunculkan Hologram seorang perempuan berambut panjang melebihi pinggangnya yang tergerai, berpakaian pewaris tahta berwarna hitam dengan jubah merah dibelakangnya, juga memegang pedang di tangan kanannya. Dia menghadap ke depan jadi mereka tidak bisa melihat wajahnya.

"Pimpinan mereka sekarang perempuan?" Ujar Ramenman.

"Iya. Orang-orang memanggilnya Nyonya besar."

Laksamana Tarung langsung memunculkan beberapa senjata di hologramnya.

"Ini dia senjata yang sudah pimpinan keluarga baru itu buat. Sangat canggih, walaupun cantik tapi sangat mematikan."

Pistol berwarna perak dengan campuran merah yang membuat desain nya sangat cantik. Pelurunya juga sangat mirip dengan ujung pelurunya berlambang mawar dan kupu-kupu.

Tentunya dengan pedang berwarna hitam dan biru juga dengan lambang yang sama.

'Sepertinya aku pernah lihat lambang itu.' Batin Nut.

Whitered Flower✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang