21

44 2 0
                                    

"Lama tidak berjumpa, kalian merindukan aku?"

Yaya menutup mulutnya menahan teriak, Boboiboy terkejut hingga tak bisa berkata-kata, dan Kapten Kaizo juga mematung disitu.

Wanita yang menyelamatkan mereka dari alien itu, wanita yang menjadi nyonya di rumah ini, dan wanita yang mereka temui di bumi adalah...

"El..." Gumam Shielda.

Laksamana Tarung dan Komander Kokochi hanya diam saja melihat kejadian ini.

"Ya? Kalian merindukan aku? Sudah lama sekali, berapa tahun ya?"

El mulai berjalan perlahan menghampiri mereka.

"Tiga tahun? Ya. Aku pergi selama tiga tahun!" Tawa El menggelegar di aula sampai membuat Boboiboy sang kakak merinding.

"Kami... Kira kamu-" ucapan Boboiboy terpotong dengan tawa El.

"Sudah mati?" Sambung El.

El mengangkat tangannya dan tumbuhlah setangkai mawar merah yang masih berduri.

"Aku tak akan mati semudah itu tentunya. Kalian pikir, aku perempuan bodoh yang mati dengan sia-sia? Oh tidak, aku bukan orang yang seperti itu." Suaranya menggelegar lagi.

"Bawa tahanan tadi ke sini Orlando." Perintah El.

Orlando mengangguk dan memerintahkan beberapa Ksatria membawa masuk tahanan nya.

Mereka adalah sisa dari alien tadi yang belum di makan oleh binatang peliharaan El. Mereka di paksa berlutut di tengah-tengah aula.

"Katakan. Siapa majikanmu? Siapa yang memerintahkan kalian untuk menyerang Station Tapops!" Ujar Orlando.

Mereka tidak menjawab dan hanya memberi tatapan sinis dan juga senyuman jahat. Tiba-tiba saja salah satu dari mereka bangun dan ingin menyerang Leana.

"Leana awas!" Teriak Leona.

JLEB!

Sebelum alien itu menyerang Leana, perutnya sudah di tusuk oleh pedang besi tajam yang mengkilat oleh cahaya bulan.

"Tidak ada, Yang boleh MENYAKITI PUTRIKU!" Teriak El.

Dia melemparkan tubuh alien itu kehadapan kedua rekan alien lainnya yang tadinya wajah mereka percaya diri langsung merinding ketakutan dan bertekuk lutut.

Rajah yang tergiur melihat tubuh alien itu ingin mengambilnya tapi dia sendiri takut dengan El yang bisa saja menebas kepalanya menggunakan pedang yang dia pegang.

"Seret dia Rajah." Perintah El.

Rajah langsung berlari dan menyeret tubuhnya lalu keluar dari aula.

"Orlando, bawa mereka berdua pada Winter dan Kala. Itu menjadi urusan mereka, mau dicincang, mau di makan atau apapun aku tidak peduli."

Orlando mengangguk dan memerintahkan Ksatria yang membawa para Alien tadi langsung menyeret mereka di pimpin oleh Orlando.

"Kami mohon nyonya! Ampuni kami-"

Pintu tertutup.

Prang!

Pedang itu di lempar tepat di hadapan Kapten Kaizo dan Ramenman. Mereka berdua meneguk ludah kasar melihat El yang seperti itu.

"Leana kamu oke?" Tanya El dengan lembut pada si kembar.

"Leana oke mama. Tapi pedang mama-"

"Sudahlah, lagi pula itu bukan pedang favorit mama. Lagian pedang favorit mama ada di kamar mama." Ujar El sambil mengelus rambut Leana dengan lembut.

Whitered Flower✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang