29

18 1 0
                                    

"Terima kasih sudah menjaga El."

Reverse yang sedang berdiri tegak di sekitaran singgasana langsung menoleh. Dia menunduk hormat.

"Sudah pasti. Tuan Boboiboy." Jawabnya.

Rambut putih Reverse di rapih, dia memakai kemeja hitam, celana hitam, dan setangkai bunga mawar di kemejanya sebagai hiasan.

"Aku bukan tuan mu lagi, Reverse. Kau bisa memanggilku dengan nama." Boboiboy ikut berdiri di sebelahnya memandangi semua tamu undangan.

"Tetap saja, anda adalah Tuan pertama saya."

Boboiboy sedikit terkekeh.

"Lalu setelah ini, kau mau kemana?"

Reverse mengangkat sedikit alisnya, lalu dia mengerti apa yang di katakan Boboiboy. "Tidak kemana-mana, hanya tetap disini. Bersama Tuan saya. Di sini, saya bisa di terima dengan tulus. Jika saya di bebaskan, saya seperti... Tidak punya tempat tujuan."

Boboiboy hanya mengangguk.

"Rev!" Reverse menoleh, dia melihat El sedikit berlari menghampirinya.

Gaun putihnya masih cantik, wajahnya terlihat sangat bahagia.

"Hati-hati, Nyonya. Anda bisa terjatuh." Ujar Reverse.

El terkekeh, dia melihat ada Boboiboy di belakang Reverse.

"Hai, bang." Sapanya.

Boboiboy tersenyum. Sontak langsung memeluk adiknya. "Abang pikir kamu masih marah pada Abang." Gumamnya.

"Aku tak marah, bang."

Perlahan Boboiboy melepaskan pelukannya. Dia menyeka ujung matanya, dia terharu.

Ivarr datang dari belakang El. "Halo. Um... Haruskah aku memanggilmu dengan sebutan kakak ipar?"

Mereka semua langsung tertawa.

"Tidak usah, panggil aku pakai nama saja, Kapten Varshan." Ucap Boboiboy.

"El?" El menoleh.

Tok Aba datang bersama Ochobot di sebelahnya. Sontak El langsung berlari dan memeluk sang Atok.

"Cucu Atok sudah besar. Selamat ya." El langsung meneteskan air mata.

"Terima kasih, tok."

Ashley datang dengan Orlando. "Nyonya ini waktunya sesi berfoto."

El mengangguk.

Foto pertama adalah foto El bersama Ivarr. Foto kedua bersama Leana dan Leona. Foto ketiga bersama Boboiboy, dan teman-teman yang lainnya. Foto terakhir bersama rekan kerja.

"Nut, berhenti menangis." Ucap Shielda pada Nut yang tengah menangis terisak-isak.

"Aku terharu!! Huwaa!!"

Shielda hanya menepuk-nepuk kepala Nut sementara dia juga menahan tangis. El hanya bersweatdrop melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Apa malam ini akan ada pesta?" Tanya Ramenman.

El mengangguk. "Ada." Jawab El.

"Yes! Makanan lagi!"

Kapten Kaizo langsung menepuk dahinya sementara El hanya tertawa bersama Ivarr.

•••

Malamnya, Pesta dansa.

"Sudah siap? Nanti kita terlambat, Vie." Ucap Ivarr dari luar kamar.

"Sebentar!"

Ivarr hanya menghela napas dan menunggu sang istri keluar.

"Ayo."

Whitered Flower✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang