"Mau es krim gak?" tanya Zura pada Rian yang baru saja selesai main basket.
"Engga, makan aja," jawab Rian dingin.
Mereka ditinggalkan oleh Luky karena anak itu ada acara keluarga mendadak, jadi tidak bisa lama-lama latihan.
"Ih, ko gak mau? Mau rasa lain, alpukat?" Zura menyeringai lebar menggoda Rian.
"Engga, Zura! Lo aja yang makan, gue gak mau."
"Ih, orang baik-baik gini, ditolak. Nyebelin."
"Ck! Bukan gitu."
"Apa, mau kita jadian? Ayo!"
"Zur!"
"Hehe ... ya udah, makan es nya!"
Akhirnya es rasa stroberi yang dipegang Zura berakhir di perut Rian.
"Nah gitu dong, nanti dibeliin alpukat yang banyak ya."
"Enggak ya!"
"Hehe ... seven."
"Apa yang tujuh?"
"Ih, judul lagu, Seven. Yang nyanyinya Jungkook, yang dikejarnya kamu, hehehe."
🌹🌹🌹
Zura dengan bermain ponsel di pinggir lapangan, menemani Rian yang berlatih basket di dekat rumah Luky. Di sana ada lapangan tempat berlatih mereka, jadi tentu saja Zura sering ke sana.
"Riaaaan! Mau selfi!" seru Zura mengganggu Rian dan teman-teman yang sedang bermain.
"Nanti!"
"Sekarang!" rengek Zura sambil berlari ke tengah lapangan.
"Astaga, awas Zura! Ada bola!"
"Ih, foto dulu!" paksa Zura sambil mengangkat handphone genggamnya.
"Ni anak ya, ada-ada aja, Yan! Turutin dulu napaaa, cepet!" omel yang lain kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZURA (Tahap Revisi)
Novela Juvenil🥀🥀🥀 "Zura?" "Hm?" Senyum manis terbersit di wajah gadis berambut panjang itu seraya menatap orang yang memanggilnya. "Siapa yang jahat?" "Gue penjahatnya." 🥀🥀🥀 Kalau membahas tentang ambisi dan cinta, banyak orang yang beranggapan itu wajar-wa...