35. TiMe gAMe

43 23 33
                                    

>>>Rasanya justru seperti kehilangan hidup, bukan lagi kehilangan cinta.

°°°Seorang gadis berambut pendek terburu dengan waktu di dalam mobil, terus menambah kecepatan membelah jalanan lenggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°
Seorang gadis berambut pendek terburu dengan waktu di dalam mobil, terus menambah kecepatan membelah jalanan lenggang. Tepat pukul 22.00 malam ini, perasaan khawatirnya membawa dia pergi ke suatu tempat.

Tadi pagi di pantai, saat Mawar sedang mengikuti acara liburan sekolahnya.

"Bu, Zura gak ikut?" tanya Mawar kepada wali kelas Zura.

Kegiatan liburan ini sudah dilaksanakan dari kemarin, jadi pagi hari ini tidak ada kegiatan lain sekalian anak-anak dibebaskan untuk berkreasi dan jalan-jalan.

Wanita setengah baya itu menggeleng kecil, "Katanya dia izin tidak bisa hadir."

"Oh, baik Bu. Terimakasih."

Mawar menganggukkan kepalanya sambil melenggang pergi.

Ini pasti karena gue, maafin gue Zura. Maaf udah bikin Lo hancur untuk kesekian kalinya.

Sorot mata itu nampak sangat sedih, Mawar dengan langkah yang lunglai terduduk di bangku pinggir pantai. Mata indah itu mengamati air laut yang terus saja menyilaukan karena disinari mentari pagi.

Namun tidak jua membuatnya tenang, hati dan pikirannya seakan menyudutkan dia tentang penyesalan.

Maafin gue Zura, gue bingung harus gimana sekarang. Ini benar-benar menyedihkan.

Mawar menghela nafasnya berkali-kali, mengingat perbuatan buruknya, juga dampak yang sangat mempengaruhi hidup Zura. Dia merasa sangat keterlaluan dengan semua ini, dia sangat menyesal.

Gue bakal ngelakuin apapun buat Lo, Zura. Gue sayang sama Lo. Maafin gue.

"Mawar," sapa seseorang dari belakang membuat gadis itu langsung memutar badannya.

"Luky?" tanya Mawar yang melihat Luky, dia langsung duduk di sebelahnya.

"Dari kemarin Zura emang gak ikut kita, Lo baru nyadar?" tanya Luky dengan tatapan sendu. Dia melihat Mawar yang menanyakan keberadaan Zura tadi.

"Eumm, iya. Dari kemarin gue nyari dia, cuman gue kira kelas kalian lagi sibuk dan kita gak sempet ketemu," kata Mawar dengan terbata.

Mendengar jawaban Mawar, laki-laki itu menarik nafas gusar. Luky tidak tahu apa yang terjadi dengan Mawar dan Zura, tapi dia cukup tau soal Rian yang mencintai orang lain dan terdengar oleh Zura. Sampai saat ini Luky belum menemui gadis itu karena dia pikir Zura akan nekat datang ke acara ini, karena Luky tau kalau Zura suka sekali dengan yang namanya pantai.

"Mawar, gue butuh bantuan Lo. Lo temen perempuan Zura satu-satunya dan dia pasti butuh Lo," ujar Luky sambil melihat laut nan luas yang tanpa ujung itu.

"Maksudnya?"

"Waktu Zura sekolah, di hari yang sama dia denger kalau Rian suka sama orang lain, bukan Zura. Gue tau, sekarang Zura pasti lagi gak baik-baik aja," tutur Luky perlahan. "Gue minta bantuan Lo, Mawar. Zura sangat butuh orang buat bersandar sekarang, Lo perempuan, lo yang paling ngerti dia."

ZURA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang