3

5.9K 100 0
                                    

Sebenarnya, Max tidak menerima kabar apapun tentang kematian Mina dan sebenarnya ia juga tidak peduli dengan hal itu. Mina dibunuh atau bunuh diri, apakah itu penting untuknya? Tentu saja tidak, karena sudah ada Hera di tangannya. Max berbohong karena merasa itu adalah salah satu cara untuk membuat Hera mau makan. Max tidak bisa melihat harta karunnya menjadi rusak di depan matanya. Jika Hera tidak terikat utang ibunya, maka Max tidak akan peduli dia mau mati atau tidak.

   "Siapa yang membunuh Ibuku? Tolong katakan padaku." Hera yang dalam keadaan kacau kini tampak memohon pada Max.

   Max diam-diam tersenyum karena tidak menduga kalau Hera akan percaya dengan begitu mudahnya. Biar Max tebak, Hera pasti sedang begitu putus asa saat ini dan keinginannya hanya satu, yaitu mengetahui siapa pembunuh ibunya. Max hanya berpikir, kenapa Hera begitu yakin kalau ibunya dibunuh bukannya bunuh diri?

   "Kau tahu pasti kalau aku tidak akan memberikan sesuatu tanpa sebuah imbalan, tapi tenang saja karena aku tidak akan meminta uang, kau cukup makan saja. Setelah kau makan, maka kita baru bisa bicara. Apa kau mengerti?" Max menatap Hera, lalu melirik makanan yang ada di atas meja sebagai isyarat agar Hera mau makan.

   Hera yang dalam keadaan kalut dan seolah mendapatkan dukungan tentang keyakinan kalau ibunya dibunuh, kini langsung makan karena ingin segera mendengar apa yang Max ketahui tentang kematian ibunya.

   "Gadis bodoh!" Max bicara dalam hati, lalu setelahnya keluar dari ruangan itu. Max nyaris menabrak seorang pria saat keluar, yaitu pria yang memakai gelang titanium hitam, tapi ia tidak terlalu mempedulikannya.

   Max menyalakan rokok begitu sampai di luar, lalu ponselnya berdering karena telepon dari Dion. Entah untuk apa pria itu meneleponnya, pikir Max. Namun, Max tetap menjawab telepon dari Dion.

   "Ada ada?" tanya Max.

   "Aku tidak tahu ini penting atau tidak untukmu, tapi ada sesuatu tentang kematian Mina yang perlu aku sampaikan padamu. Beberapa hari terakhir, ada orang yang tertangkap CCTV sering berada di depan sekitar tempat tinggal Mina, wajahnya tidak terlihat karena dia memakai penutup hoodie, tapi aku yakin dia adalah orang yang sama. Saat hari kematian Mina, orang yang memakai hoodie juga terlihat mengikuti Mina setelah dia keluar minimarket. Apakah aku harus mengatakan ini pada anggota keluarganya?" Dion bertanya seolah meminta persetujuan karena Mina berhubungan dengan Max. Ini adalah peraturannya, Dion wajib meminta persetujuan sebelum mempublikasikan apapun yang menyangkut Max.

   "Apa artinya itu? Apakah itu berarti Mina tidak bunuh diri, tapi orang itu yang telah membunuhnya?" Max bertanya, lalu kembali menghisap rokoknya.

   "Itu bisa saja terjadi, tapi belum ada bukti kuat untuk membuktikan asumsi itu dan identitas orang itu belum diketahui. Kualitas CCTV dikawasan itu tidak begitu bagus, jadi sulit untuk mengenalinya."

   Max tidak menduga hal ini, baru saja ia mengatakan pada Hera kalau ada petunjuk bahwa ibunya kemungkinan dibunuh, lalu sekarang datang kabar seperti ini dari Dion. Menarik, pikir Max, ia harus memanfaatkan hal ini.

   "Selidiki siapa orang itu dan apa hubungannya dengan Mina, tapi jangan publikasikan hal itu. Kabarkan perkembangannya hanya padaku dan kirimkan rekaman CCTV itu. Apa kau mengerti?"

   "Ya, aku mengerti," ucap Dion, lalu pembicaraan itu pun selesai.

   Setelah bicara dengan Dion, Max kembali masuk ke dalam ruangan tempat Hera makan tanpa menyadari kalau pria yang memakai gelang titanium itu diam-diam mendengar ucapannya tadi. Saat sampai di ruangan itu, Max melihat Hera yang makan dengan buru-buru sampai membuatnya batuk-batuk.

   "Makan dengan perlahan. Aku bisa rugi jika kau mati karena tersedak," ucap Max yang berdiri di sebelah Hera.

   Hera mengusap mulutnya, lalu berdiri di depan Max dan berkata, "Aku sudah selesai makan, jadi cepat katakan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada Ibuku?"

Gadis Jaminan Tuan Max [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang