33

1.5K 52 3
                                    

Sebelum Max sempat menembak Bobby, Bos Tiger sudah lebih dulu melepaskan tembakan ke arah Max untuk menghentikan aksinya. Tembakan itu tidak melukai Max, tapi hanya menjatuhkan pistol yang ada di tangannya.

Max dibuat sangat terkejut oleh tembakan itu, sebab tidak pernah menduga kalau Bos Tiger akan senekad itu padanya. Kalau saja Bos Tiger bukanlah orang yang Max hormati, maka ia sudah membalas tembakan tadi dengan melepaskan peluru yang akan bersarang sempurna di jantungnya.

"Jika aku memintamu untuk berhenti, maka berhentilah," ucap Bos Tiger setelah melepaskan tembakan ke arah Max.

"Sekarang, kau fokus saja pada wanitamu dan anak kecil itu. Setelah kau kembali ke Seoul, datang ke kediamanku, lalu kita bicara. Apa kau mengerti?" Bos Tiger kembali bicara, lalu memberikan perintah pada pengawalnya untuk membawa Bobby pergi. Jika Bobby tidak dibawa pergi sekarang, maka dia akan mati kehabisan darah di dalam sel tahanannya.

Max masih diam di tempatnya bahkan sampai Bos Tiger membawa Bobby pergi, Max masih tetap di sana. Max tahu apa alasan Bos Tiger membantu Bobby, apalagi kalau bukan karena bisnis. Sangat menyebalkan, tapi Max lebih kesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, Max bersumpah tidak akan melepaskan Bobby begitu saja.

"Terima kasih sudah menolong saya." Bobby bicara saat akan dibawa masuk ke dalam mobil untuk dibawa pergi agar mendapatkan perawatan.

"Aku tidak menolong siapapun, tapi aku hanya menolong diriku sendiri," balas Bos Tiger.

"Pulihkan dirimu, lalu kita bicara." Bos Tiger kembali bicara sebelum akhirnya menjauh dan masuk ke mobilnya sendiri.

***

Setelah sempat berpisah dengan Hera, Lucy kini bisa kembali bertemu dengan Hera. Lucy menangis saat melihat keadaan Hera saat ini dan Hera pun harus berusaha keras untuk menenangkannya. Hera mengajak Lucy naik ke ranjang perawatannya, lalu mengatakan kalau dirinya baik-baik saja saat ini.

Hera tidak menceritakan secara detail apa yang terjadi karena seprrtinya tidak baik jika anak kecil mendengar cerita menyeramkan seperti itu. Hera hanya mengataan kalau ada orang jahat yang melakukan ini padanya ketika Lucy bertanya apa yang terjadi.

Hera belum lama mengenal Lucy, tapi rasanya hangat sekali saat bicara dan menghsbiskan waktu bersamanya, padahal dulu ia selalu kaku jika dihadapkan dengan anak kecil. Hera tidak tahu apakah ini pengaruh kehamilannya atau karena Lucy yang terlalu menggemaskan.

"Apa Kakak sungguh baik-baik saja?" Lucy bertanya lagi untuk memastikan keadaan Hera.

"Ya, aku baik-baik saja. Ini hanya sedikit sakit." Hera membuat tanda yang sama seperti saat Lucy menunjukkan kalau Max terlihat sedikit jahat.

"Apa Paman yang menyelamatkan Kakak?"

"Ya, Paman yang melakukannya. Dia sangat baik, kan?" Hera bicara sembari membersihkan air mata dari pipi Lucy.

"Paman sangat baik. Sebanyak ini." Lucy kini merentangkan tangannya dengan begitu lebar untuk menunjukkan betapa besar kebaikan Max.

Hera tampak tersenyum melihat kelucuan Lucy, tapi sejak tadi ia belum melihat keberadaan Max. "Di mana Max?" Hera kini bertanya pada Ravi yang masih ada di sini setelah mengantar Lucy ke sini.

"Tuan Max sedang ada urusan." Hanya ini yang bisa Ravi katakan pada Hera, sebab ia tidak mendapatkan persetujuan untuk bicara banyak hal.

"Apa dia baik-baik saja?" Hera tampak khawatir mengingat ada begitu banyaknya masalah saat ini. Max sudah berjanji kalau ia boleh bertanya dan mengetahui apapun tentang Max, tapi Max malah pergi tanpa sepengetahuannya.

Gadis Jaminan Tuan Max [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang