MAAF

1K 60 2
                                    

Halo semua blue kembali lagi,

Happy reading ...

***
.
.
.

Ardi menembak tubuh gadis itu tepat di bagian dada kirinya. Bak pahlawan gadis dengan wajah panik itu menyelamatkan Cahyo yang hampir terbunuh. Dengan sekuat tenaga ia berlari dan membiarkan timah panas tersebut mengenai dirinya.

Pria yang baru datang memukul Ardi dengan kencang sampai-sampai pria itu memuntahkan darah dari mulutnya. Walau begitu, ia tak jera. Dia mengarahkan pistol itu kearah Kaeez.

"Tenang lah kalian,di neraka!" ucapnya dengan sinis. Untungnya ketika pelatuk itu hampir ditarik tangan pria itu ditendang oleh Ruth.

"Sialan! Sialan!" umpatnya merasa sakit. Dia berencana kabur namun dia terkepung. Dengan pasrah pria gila itu pun menyerah dengan kedua tangan terangkat.

"Baiklah, baiklah! Kalian menang!" ucapnya tanpa rasa menyesal. Pria itu benar-benar sudah gila!

"Tidak berguna sekali hidup mu!" ucap Ruth sambil memukul kepala pria itu kesal.

Sedangkan Cahyo? Pria itu menyeret tubuhnya menuju seorang gadis yang tergeletak tak berdaya di pangkuan Kaeez.

Mata tajamnya merah menunjukkan amarah. Dia menatap Cahyo dengan sinis  "Ini semua karena kau,bajingan! Ayumiku tidak akan terluka jika kau tidak membawanya kesini! Aku akan membunuh mu!" dia memaki pria yang terluka itu.

Cahyo menunjukkan raut penuh penyesalan. Ini memang kesalahannya. Kalau saja, kalau saja dia tidak membawa gadis itu kesini,kalau saja ia tak gegabah meninggalkan gadis itu sendirian karena cemburu ,kalau saja dia bisa merelakan gadis itu bahagia bersama pria ini. Kalau saja ...

"Maaf ... ini semua salahku,Ayumi atau pun Cahya. Maafkan aku!" lirih pria itu dengan air mata bercucuran. Dia sudah berdosa. Dia membahayakan nyawa gadis yang sangat ia sukai.

"Kau tidak pantas mendapatkan maaf gadisku!" sarkas pria berjas hitam penuh darah itu. Kemudian, tanpa membuang waktu lagi pria itu pun langsung membawa gadisnya pergi. Gadisnya harus selamat,harus!

"Sayang? Tetap buka mata mu,aku sudah disini!" katanya dengan nada lembut. Mata cantik itu terbuka dengan berat. Tangannya yang penuh darah meraih wajah pria itu dan mengelusnya sayang.

"Kaeez? ... uhuk.. uhukk, a-aku ing-in pulang" gadis itu berbicara dengan terbata-bata. Hati pria itu seperti tercabik melihat keadaannya sekarat.

"Iya sayang,kita pulang! Bersabar lah,tetap buka mata mu,okey?" mereka berada di ambulans  yang turut serta mengikuti penyelamatan gadis itu.

Dibalik oksigen bibirnya membentuk senyum manis sambil menatap pria itu. Matanya mulai mengembun "Terima ... kasih, a-aku mi-minta maaf,.... uhukk, argh! se-sepertinya ini w-waktunya ... Hahh... I love you M-Mr Kaeez!" pria itu menggelengkan kepalanya saat tangan kecil itu terjatuh lemas. Dia menangis sambil memaki suster yang berusaha memberikan pertolongan pertama pada gadisnya.

"T-tuan,nona i-ini sepertinya tidak akan selamat" ucapan suster itu membuat Kaeez emosi. Matanya menatap orang itu marah "Sialan! Lakukan segala cara! Selamat kan gadisku!"

"Tidak tidak! Ayumi,sayang? Jangan tutup matamu, ku mohon! Aku mohon, aku juga mencintaimu ... I love you , I love you too! " racaunya sambil menciumi tangan lemas gadisnya.

***

Lain hal dengan Ayumi yang sedang bertaruh nyawa diatas ranjang rumah sakit. Seorang pria yang memiliki gangguan jiwa sedang tertawa terbahak-bahak sambil terkencing di celana. Walaupun kedua tangannya dirantai ia tak merasa masalah.

I Love You Mr KaeezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang