Extra Part

1.2K 50 6
                                    

Haloo!

Happy Reading ...

***
.
.
.

Satu tahun berlalu semenjak kematian Ayumi mampu mengubah kepribadian seorang pria tampan dari negeri piramida ini menjadi tidak tersentuh. Hari- harinya diisi dengan bekerja dan bekerja. Tidak ada kata untuk yang lainnya.

"Tuan ini surat pengunduran diri saya" ucap seorang wanita sembari menyerahkan selembar kertas. Wanita itu menunduk tidak berani melihat wajah Kaeez. Melirik kertas itu sekilas bibir tebalnya mulai bergerak.

"Kau akan menikah, Helen?" Pria itu bertanya dengan satu alis terangkat. Wanita di depannya tersipu mendengar pertanyaan tuannya itu.

"I-iya tuan!" cicitnya.

Perusahaan Hardp'Company jatuh ke tangan Kaeez sesuai dengan isi surat wasiat yang sempat Ayumi tulis. Waktu itu entah mengapa dia sangat ingin mengurus kepemilikan hartanya.

Kaeez tentu saja sangat terkejut, ia tak tahu apa-apa tentang surat wasiat itu. Namun, ia tetap menerimanya karena ini adalah permintaan Ayumi.

"Ck .. ke mana Ruth sialan itu?"

"D-dia sedang membereskan barang-barang saya tuan" tutur Helen. Dalam hati Kaeez mengumpat, cih dasar! bisa-bisanya dia bermesraan di kantor ku!

"Hm, pergilah dan katakan padanya untuk menemuiku setelah selesai!" perintah pria itu. Helen segera mengangguk dan pergi dari ruangan itu.

"Ayumi sayang, kamu lihat kan? Ruth memamerkan kemesraannya di depan ku setiap hari! Huh ... andai saja kita punya lebih banyak waktu" celoteh pria tampan itu kepada sebingkai foto yang berisi gambar seorang gadis dengan senyum cantiknya.

Lagi lagi perasaan rindu merasuki hatinya. Bagaimana tidak? Dia adalah satu-satunya gadis yang sangat Kaeez cintai. Tanpa adanya Ayumi pria itu tak akan menikah, walaupun papanya selalu datang meminta maaf sembari menyodorkan gadis lain.

Cklek

Ruth masuk dengan senyum yang selalu menempel di wajah manisnya. Kaeez jadi merasa kesal dengan pria itu.

"Ck ... jangan tersenyum!"

"Emangnya kenapa, Tuan? Saya sedang berbahagia tentu saja saya harus tersenyum untuk merayakannya!" Pria berkacamata itu menatap bosnya dengan wajah sombong.

Kaeez tersenyum smirk, lalu dia beranjak dari duduknya menghampiri pria yang berdiri itu. Pria berwajah Arab itu memegang pundak Ruth dengan sedikit tenaga.

"Kalau kau begitu bahagia, duduklah disini dan kerjakan tugasku! Aku akan pergi ..." bisik pria itu.

"T-tapi tuan, saya sudah berjanji untuk mengajak Helen kencan hari ini!" keluh pria berkacamata. Kaeez menatapnya tajam.

"B-baik, akan saya lakukan!" pasrah Ruth dengan wajah menyesal telah sombong didepan Kaeez.

Bug bug~

"Bagus!" Setelah menepuk pundak Ruth, pria itu kembali mendatarkan wajah dan pergi dari sana.

"Maafkan aku Helen sayang~" ucap Ruth penuh drama.

***

Seorang pria dengan jas hitam dan kacamata yang bertengger manis di hidung mancungnya berjalan menuju ke sebuah makam.

Sebuket  mawar merah  ia letakkan diatas makam yang bertuliskan Ayumi Cahyani Harditoprojo.

"Halo, sayangku! Hari ini aku membawa mawar merah. Kamu senang kan?" celoteh pria itu dengan mata berkaca-kaca.

I Love You Mr KaeezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang