Wow, kamar mandi Yus ternyata ada shower juga air panas air dingin, udah kayak di hotel aja. 'Canggih juga nih orang.' kataku dalam hati. Sebagai cowok yang tinggal sendiri, Yus memang orang yang sangat apik dan bersih, keadaan rumahnya begitu sangat terawat. Ya itulah Yusman yang dari dulu kukenal. Dulu juga kamar kosnya selalu bersih, rapih dan wangi.
Selesai mandi aku kembali ke kamar untuk berpakaian. Rupanya Yus sudah kembali ke bawah untuk jaga warung. Aku lantas membuka koper untuk mengambil baju bersih, kupakai kaus tangan pendek dan celana hotpants saja. Setelah itu, rasanya tubuhku begitu lemas dan mengantuk, dari kemarin tiba landing di Jakarta rasanya aku belum merasakan tidur bener.
Aku pun numpang rebahan di atas kasurnya Yus. Ternyata ukuran kasur ini cuma120 x 200, jadi kalau ditidurin berdua pasti sempit donk. Tapi kasurnya empuk dan nyaman banget. Aah ... rasanya kayak tidur di atas awan, entah merk apa ini springbed-nya. Emang keren banget dah si Yus nih. Ya, namanya laki jomblo ... punya duit, apalagi yang dilakukannya kalau bukan memanjakan diri sendiri.
Ya udah lah, kalau gitu nanti malam gue tidur di lantai atau di sofa living room juga nggak apa-apa, udah syukur dikasih numpang.
Ada satu persamaan antara aku dan Yusman. Kami sama-sama JOMBLO dan nggak pernah merasakan yang namanya pacar-pacaran. Dari SMP sampai SMA ... masa-masa di mana remaja lagi asyik merasakan pengalaman cinta monyet, ya kami berdua malah ibarat monyetnya aja tapi nggak punya cinta sama sekali. Selain ... mencintai diri sendiri—alias kalau di kamar, bengong, nah ... baby oil lantas jadi mainan. (Eh, maksudnya apa tuh? Ya kalian pikir aja sendiri lah)
Bahkan sampai sudah jadi mahasiswa di bangku kuliah pun, baik aku maupun Yusman sama aja jomblonya.
Jomblo di JOGJA?—Oh, men ... sumpah, itu nggak enak banget! Di kota paling romantis, suasana adem ayem, dengan kehidupan malam paling meriah tapi kamu jomblo dan kesepian? Itu lah perasaan sebagai orang yang paling menderita di dunia. Berderet angkringan dipenuhi orang-orang pacaran, sementara aku dan Yus cuma bengong ngopi berdua. Rasanya semua orang sudah pada melepas perawan dan perjaka dari jaman sekolah. Sementara aku dan Yus masih perjaka sabun dan baby oil.
Kadang kami berdua sempat kepikiran pengen aja gitu menghilangkan keperjakaan dengan sewa 'produk pasar kembang'. Tinggal bayar aja kan abis itu anget deh diservis puas. Tapi ... hal itu tidak pernah terjadi. Karena kami sangat amat takut dengan yang namanya penyakit HIV/AIDS, maupun penyakit menular lainnya, apalagi yang namanya penyakit kelamin. Walaupun udah pake kondom, tapi tetap aja, katanya yang namanya resiko penyakit menular seksual dari seks bebas itu kerap pasti terjadi.
Sexual Transmitting Diseases itu seperti hukuman dari Tuhan, ketika memang harus terjadi ya ... terjadi. Pokoknya yang namanya seks bebas tetap aja resikonya 50:50, bisa kena, bisa nggak. Kalau yang nggak pernah kena ya mungkin beruntung aja. Kenyataannya BANYAK cewek-cewek B.O yang antibodinya udah mulai turun dan terserang virus HIV tapi belum stadium akut dan belum dinyatakan AIDS. Dia hanya lawan pakai obat-obatan aja yang rutin dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuhnya ... setelah itu tetap aja dia jualan!—Sinting kan? Padahal virus itu sudah jadi bom waktu di dalam tubuhnya, dan bisa mencabut nyawanya kapan saja dengan cara yang sangat amat mengenaskan.
Lama-lama Yusman seperti udah nggak begitu peduli lagi dengan urusan pacar-pacaran, dia fokus kuliah dan mengejar cita-cita pengen banyak duit. Keluarganya tergolong keluarga berada, meski bukan sampai yang level kalangan sultan. Tapi Yusman punya keinginan yang kuat untuk mandiri.
Kalau aku ... malah kebalikannya. Malah makin hari makin nolep dan makin banyak berkhayal. Aku malah pernah coba pergi ke dukun, pokoknya aku dapat info ada 'orang pintar' di pedalaman daerah Sleman. Aku pengen cepet kaya entah gimana caranya, aku nggak keberatan walau harus ikut ritual apapun dan bikin perjanjian sama setan sekalipun. Akhirnya aku udah bayar sejumlah uang dan ikut ritual dari dukun itu. Mulai dari baca mantra aneh di bawah pohon gede, sampai ritual mandi air kembang tengah malam udah kayak di film horor 'Jeritan Malam'. Terus aku dikasih tau kalau aku bakal didatangi lewat mimpi sama sesosok Jin dan nanti bakal dikasih tau apa perjanjiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSGENDENG
General FictionApa yang terjadi dalam hidup Rosman? Cowok normal koq tiba-tiba malah berangkat ke Negeri Gajah Putih. Dan ... mendadak memutuskan untuk ganti kelamin? Disforia gender?-oh, nggak tuh. Kecewa sama kehidupan? Diputusin cewek? Kenapa sih? Pokoknya Rosm...