Akhirnya aku sudah tiba kembali di Thailand. Temanku yang bernama Cherry itu lah yang menjemputku di airport BKK, dia sudah kukabari mengenai kedatanganku. Singkat cerita, Cherry menjemputku dengan mobilnya dan langsung membawaku ke apartemennya.
Jadi si Cherry yang selalu kusebut-sebut sepanjang cerita ini—dia adalah seorang kenalan yang kemudian menjadi teman dekatku dari sejak aku menjalani masa transisi hingga operasi kelamin. Dia anak blasteran Indo-Thailand; bapak Thailand, ibu Indonesia. Dia lahir, tinggal dan besar di Thailand, tapi dia juga sangat lancar berbahasa Indonesia. Dia berprofesi sebagai seorang sex therapist. Tapi sebenarnya sih dia bukan dokter, dia hanya ... mantan prostitut kelas elit. Meski begitu, percayalah ... dia sangat pintar, IQ-nya tinggi, dan dia punya kemampuan photographic memory.
Hanya saja ... dia sangat menyukai seks. Dan maksudku, benar-benar ... sangat–amat–teramat–amat ... menyukai yang namanya seks. Seks adalah bagai oksigen bagi penyokong kehidupannya, dia bernafas dan hidup dengan seks. Oleh karena itulah dia memilih profesi yang berhubungan dengan ruang lingkup seks.
Cherry memang terlahir sebagai seorang nymphomaniac murni. Kamu tahu kan apa artinya nymphomaniac? Seorang pecandu seks.
Nafsu seksnya di luar batas wajar, dan sangat terbukti tubuhnya pun juga punya kemampuan seksual di luar batas manusia normal. Dia punya stamina seks yang seakan tidak ada habisnya.
Cherry melayani konsultasi seks untuk pasangan-pasangan yang bermasalah. Intinya dia siap membantu untuk mengatasi masalah kehidupan seksual setiap pasangan yang datang padanya. Dan hebatnya ... semua pasiennya itu selalu berhasil sembuh dan kembali harmonis dalam urusan seksualitas. Sehingga dia selalu mendapatkan rating bintang 5 untuk servisnya tersebut.
Dia sudah sangat terkenal di kota Bangkok terutama di Pattaya City. Dan satu hal yang paling kuingat adalah; dia selalu punya jadwal rutin untuk disewa oleh pasangan suami istri, mereka mau agar dia main threesome bersama mereka. Katanya baik suami maupun istrinya sama-sama menyukainya, karena sama-sama merasakan mendapat kepuasan. Pokoknya kata sepasang pasutri itu, servis Cherry adalah yang terbaik.
Tapi memang harus seratus persen kuakui, gadis cantik yang sangat cerdas ini benar-benar sangat profesional dalam bidang yang digelutinya. Karena aku juga pernah merasakan diterapi olehnya.
Dia punya metode-metode terapi yang unik, salah satunya adalah menggunakan gelombang audio untuk merangsang ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response). Aku baru tahu kalau gelombang audio dalam frekuensi tertentu itu bisa menimbulkan semacam percikan—sensasi perasaan terstimulasi rasa geli menggelitik, tapi sangat nyaman, rileks dan menyenangkan. Dan bahkan hanya dengan beberapa sentuhan di bagian tubuhku—yang malah notabene bukan bagian paling sensitif—tapi aku bisa mendadak kejang-kejang dan mengalami nikmat orgasme yang tak pernah terbayangkan.
"Hai sayang ... gimana kabarmu?" Cherry memulai obrolan saat kami sudah bersantai di dalam kamar apartemennya. "Wow ... kayaknya kamu sehat banget. Makin cantik dan makin seger aja dari terakhir kita ketemu."
"Ya, aku baik. Hanya saja ... ya, ada sedikit masalah. Tapi kurasa aku bisa mengatasinya lah." ujarku.
"Ah, kamu cerita sama aku aja malu-malu. Jasaku kan selalu GRATIS kalau buat kamu."
"Ha–ha–ha ... ini bukan soal urusan seks. Ini persoalan ... yang lain."
"Hmm ... soal asmara? Soal keuangan?"
"Ya syukurnya ... kalau soal keuanganku sih sekarang sudah lebih membaik. Tapi kalau soal asmara ... nah, begitulah."
"Lho kenapa? Ada apa say?"
"Ya, jadi ceritanya ... aku kenal seorang seorang cowok, dan selama ini kami sudah cukup sangat dekat. Hingga akhirnya kemarin kami pun sama-sama mengungkapkan perasaan, dan baru saja belum lama ini kami jadian." aku menuturkan ceritaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSGENDENG
General FictionApa yang terjadi dalam hidup Rosman? Cowok normal koq tiba-tiba malah berangkat ke Negeri Gajah Putih. Dan ... mendadak memutuskan untuk ganti kelamin? Disforia gender?-oh, nggak tuh. Kecewa sama kehidupan? Diputusin cewek? Kenapa sih? Pokoknya Rosm...